Hari ini, Jimin dan Tuan Kim sudah siap berangkat ke rumah keluarga Park untuk makan malam sekalian meminta maaf dan mengucapkan terimakasih atas kebaikan keluarga Park yang sudah memaafkan kelakuan Jimin.
"Bersikap santunlah pada mereka, jangan membuat kekacauan lagi setelah ini" ucap Tuan Kim kepada anaknya,
.
.Disinilah mereka berada di kediaman keluarga Park Seungwan, suasana canggung sangat terlihat dari keempat orang yang berkumpul karena Sehun dan Jiyeon belum datang.
"ehm.. Tuan Park, dan Nyonya Park, saya.. Kim Jimin ingin menyampaikan berjuta maaf, saya benar benar minta maaf atas kelakuan saya yang sangat tidak pantas terhadap putri anda .. sungguh saya minta maaf Tuan, Nyonya.." tutur Jimin, dan jujur, dia mengatakannya dengan ketulusan.
"ehm.." Tuan Park berdehem.
"kami berdua sudah memaafkanmu nak, tapi untuk Jiyeon... kami belum tau karena dia juga masih dalam tahap penyembuhan traumanya" ucap Tuan Park dan Nyonya Park juga menganggukkan kepalanya.
Terpampang raut penyesalan dan kesedihan di wajah Jimin, dan Tuan Kim.
"saya mengerti Tuan, Nyonya.." ucap Jimin.
Sesaat setelah keadaan kembali tenang, pintu rumah Tuan Park teebuka dan menampakkan sosok Jiyeon dan Sehun yang bergandengan tangan...
Melihat keadaan yang ada, sontak Jiyeon langsung membulatkan matanya dan bersembunyi dibalik punggung Sehun saat matanya menangkap sosok yang paling ia benci, yaitu Kim Jimin.
Sehun yang mengetahui ketakutan Jiyeon, langsung mengeratkan genggamannya.
"Annyeonghaseyeo..." ucap Sehun lalu sedikit membungkukkan badanya, Jiyeon masih terus bersembunyi dibalik punggung Sehun. Jimin melihat hal itu, dia mentap Jiyeon dengan persaan merasa bersalah, dia menyesal.
Dengan tak terduga, Jimin bangkit dari kursinya, dia berjalan mendekati Sehun dan Jiyeon... Namun, baru beberapa langkah mendekat...
"Jangan mendekat!! tolong jangan mendekat!!!" Jiyeon kini terlihat sangat ketakutan hingga dia mencengkram lengan Sehun dengam sangat erat.
"Jiyeon-ah... mi-mianhae..." ucap Jimin dengan sangat lembut, dia mencoba melangkah lagi mendekat kearah Sehun dan Jiyeon...
"Jangan!! jangan mendekat kumohon!! Sehun... aku.... takut" pinta Jiyeon, bahkan kini Jiyeon sudah menetskan air matanya.
"kurasa, kau bisa kembali ketempat dudukmu. biarkan aku menenangkan Jiyeon dulu" ucap Sehun setenang mungkin. Sungguh! sebenarnya Sehun sangat ingin memukul babak belur orang dihadapannya ini yang sudah membuat Jiyeon trauma seperti ini. Namun, itu pasti akan memperkeruh suasana, dan lagi, Sehun melihat Nyonya Park dengan tatapan sendunya terlihat habis menangis mentap putrinya yang kini begitu ketakutan melihat sosok Jimin.
Jimin menunduk, dia kembali ketempat duduknya.
"mungkin dia butuh waktu.." ucap Tuan Park.
"Abeonim, aku akan membawa Jiyeon kekamar sebentar..." ucap Sehun merangkul Jiyeon.
"ya.. tenangkanlah dia Hun," ucap Tuan Park mengangguk.
.
.Setelah masuk kedalam kamar Jiyeon, Sehun menutup pintu. Sehun mendudukan Jiyeon dikasurnya, sedangkan Sehun menarik kursi kecil dan duduk dihadapan Jiyeon.
"sayang.. hey" Sehun memanggil Jiyeon yang saat ini terlihat sangat ketakutan dan tatapannya kosong, mungkin dia shock karena kedatangan Jimin.

KAMU SEDANG MEMBACA
KISS SYNDROM!! [Completed]
RomanceKalian tau Kisah Putri Tidur? ya.. Putri Tidur bisa bangun bila Sang Pangeran menciumnya. Tapi yang terjadi padaku malah sebaliknya, karena aku mengidap... Kiss Syndrom - Park Jiyeon Aku akan selalu ada didekatmu apapun yang terjadi. Karna aku menci...