failure

22 4 0
                                    

Zayn's pov

Firasatku benar. Mereka membawanya kesini dan rencana mereka sesuai dengan apa yang kufikirkan. Untung aku cukup tanggap untuk memikirkan ini. Sha menengol ke bawah dan menjatuhkan dirinya. Hampir sampai bawah, trampolin yang sudah kusiapkan melambungkannya lagi ke atas. Aku berlari menghampirinya yang sedang diangkat oleh para petugas ke ambulans. "Sha, are you okay??" ucapku mengelus kepalanya namun ia terlihat takut padaku. Ia menghindari kontak mata denganku. Ada apa ini sebenarnya?? Mereka membawa sha ke rumah sakit dan aku menyusulnya mengendarai mobilku dengan kecepatan tinggi seraya menelepon Sean dan keluarga Sha lainnya. Aku terus memikirkan apa yang terjadi dan mengapa Sha seperti takut kepadaku
-skip-
"Ms. Natasha mengalami sedikit guncangan pada mentalnya karena tragedi yang baru saja menimpanya. Disarankan agar semua jangan membuat pasien stress atau emosional karena itu dapat memperburuk kondisi mental pasien." Ucap dokter lalu pergi meninggalkan kami semua di depan ruangan Sha dirawat.
"Zayn, sebenarnya ada apa?" Ucap Sean sambil menepuk pundakku pelan dengan nada berbisik lalu aku menjelaskan secara rinci serta cerita bahwa Tom dipindahkan ke rumah sakit lain.
"Bagaimana mungkin ada orang yang ingin menyakiti Sha dan mengambil Tom bersamaan? Apa urusannya?"Ucap Sean seakan akan aku mengarang cerita
"Ada. Perrie." Ucapku, Sean mengangguk dan kami berpisah disitu. Aku menjaga Sha sedangkan ia rapat keluarga bersama anggota keluarganya yang lain. Kami sudah sepakat bahwa besok, Kami akan melakukan pencarian terhadap Tom. Kalau perlu, kita menghampiri perrie dan memaksanya untuk memberitahukan keberadaan Tom. Kepalaku terasa berat dan pusing sampai akhirnya aku terlelap.

Perrie's pov
Sialan. Ternyata mereka sudah siap di bawah sana. Sha belum mati, dan itu artinya Aku belum puas. "Perrie, ayo lari sebelum ada yang bisa menemukan kita di atas sini." Ujar James sambil menarik tanganku dan berlari.
"James," ucapku berhenti berlari begitu pula James yang sekarang sibuk mencari tempat aman untuk bersembunyi. Aku menariknya ke sebuah celah antara 2 dinding yang sempit. Benar saja, begitu kami bersembunyi, banyak orang yang lewat, mereka adalah polisi. Untung saja hari sudah malam dan tempat itu sangat gelap jadi mereka tak dapat menemukan kami.
"Lanjutkan," bisik James pelan. Jarak antara wajah kami kurang dari 5 centi namun apalah arti jarak wajah aku punya sesuatu yang lebih penting dari ini
"Kita perlu melanjutkan rencana kita terhadap Sha bagaimanapun itu caranya. Lalu, mereka sudah berhasil menemukan Sha bagaimana jika mereka menemukan Tom?" Ucapku panik saat membahad Tom
"Aku akan menyelesaikan segalanya sampai mereka tidak dapat menemukan Tom lagi. Tenang saja, perrie." Ucapnya lalu mengecup keningku pelan. Aku menghela nafas dan biarlah... bagaimanapun itu, James bisa dipercaya untuk melakukan tindakan seperti ini.

-------------------------

hhhhhhhhhhhhhh gaada ide lg gengs im so sorry. ini udh yg paling mending dr ide2 lain yg ada di my brain bcs ga berkesinambungan HAHAHAHAHAH. gajelas ah. byebye! jgn lupa vomments dah ya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 16, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Our LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang