"kau benar-benar tidak punya harga diri" kata eloisa pada max yang meletakkan makanan didepan mereka saat mereka beristirahat diperbatasan. Makanan yang diambilnya saat meninggalkan bar tadi dan beberapa botol sherry yang sudah dibayar oleh centaurus itu. untuk ukuran makhluk yang menginginkan kematian mereka centaurus itu termasuk dalam kategori makhluk yang baik dengan membuat mereka kenyang dulu. setidaknya buat sapi gemuk sebelum menyembelihnya, itukah yang diterapkan disini?
"aku hanya mengambil apa yang sudah menjadi hak kita, dia sudah membelikannya untuk kita jadi jangan karna kau marah lalu kau tidak makan! Itu akan melemahkan daya tahan tubuh dan otakmu" kata max membuat eloisa dan lord arthur tertawa setuju. Mereka pun akhirnya makan dan minum sampai kenyang sebelum beristirahat.
"apa menurutmu keputusanku sudah benar?" tanya eloisa pada max yang menerima tugas jaga pertama selama eloisa dan lord arthur beristirahat. Lord arthur kembali membuka matanya saat mendengar pertanyaan eloisa pada max. Eloisa tidur memunggungi lord arthur yang duduk dan bersandar sedikit lebih jauh dibelakangnya. "kau tidak pernah membuat keputusan yang benar selama ini jadi apa yang kau khawatirkan sekarang?" jawab max menanggapi dengan candaannya. Eloisa menghembuskan nafas berat kemudian terlentang menggunakan lengannya sebagai bantal dan menyilangkan kaki dibagian tumit untuk melihat langit malam. "aku punya teman goblin kecil bernama ante, aku punya dua teman ogre pemakan tumbuhan bernama wuff dan sinz, lalu ada puteri peri bernama orla yang kuselamatkan dan menganggapku temannya! mereka semua tinggal dihutan ilusi ini dan apa keputusanku benar dengan membunuh malcolm yang artinya aku harus membunuh jantung hutan ilusi ini lalu memusnahkan teman-temanku juga?" tanya eloisa membuat hati lord arthur juga sakit mendengar kepedihan dalam nada bicara eloisa. Max menghembuskan nafas berat. "lis, semua keputusan ada ditanganmu! Aku dan arthur akan mundur jika kau memutuskan untuk mundur tapi yang perlu kau ingat lis, dia secara sengaja mengambil jantung hutan ini agar kau tidak membunuhnya tapi jangan lupa dia tidak punya alasan untuk tidak membunuhmu lagi" kata max membuat lord arthur membenarkan apa yang dikatakan oleh vampire yang tadi masih dianggapnya konyol tapi justru dialah yang sekarang masih berfikir logis. Eloisa memejamkan matanya "lalu apa pilihan terbaik untukku max?" tanya eloisa terdengar bergetar seperti menahan tangisnya. Max duduk disamping eloisa kemudian menarik eloisa sampai duduk dan memeluknya. "kita akan fikirkan bersama setelah arthur bangun" jawab max dengan mengusap punggung eloisa yang mulai terisak membuat lord arthur memejamkan matanya berpura-pura tidur dan tidak ingin melihat pemandangan itu. "kau benar, dia selalu tau apa yang harus kita lakukan! Aku selalu merasa bersyukur dia ikut denganku, tidak ada yang lebih pantas berada diposisinya sekarang" jawab eloisa pelan dan beberapa menit kemudian sudah tidak ada suara disekitarnya membuat lord arthur membuka kembali matanya. Eloisa sudah tertidur dan max berjalan mondar-mandir sebentar disekitar mereka sebelum duduk didekat api unggun dan melihat kearah eloisa. Tatapan sendu yang aneh. "entah kenapa rasanya aku selalu sedih jika melihatnya" kata max sebelum mengangkat pandangan kearah lord arthur. "jadi kau sudah tau bahwa aku sudah bangun?" kata lord arthur berdiri dari duduknya dan menghampiri max. "aku bahkan tau bahwa kau tidak tidur" jawab max lagi saat lord arthur duduk disebelahnya. "kau pandai berakting rupanya! Jadi, apa yang harus kita lakukan?" tanya lord arthur melihat kearah eloisa yang sepertinya sangat lelap. Wajahnya sangat damai seperti anak kecil. "aku belum menemukan solusinya tapi apa menurutmu mereka hanya mengatakan omong kosong agar eloisa mundur?", lord arthur mengangguk "bisa saja seperti itu tapi untuk apa? Jika memang cara untuk membunuh malcolm bukan dengan menghancurkan jantung hutan ini lalu kenapa mereka ingin eloisa mundur?", max mengangkat bahu "entahlah, apa kau lihat tatapan cent-sikurus tadi padamu?" kata max membuat lord arthur memutar bola matanya "centaurus max! Ya aku tau dia menatapku dengan pandangan aneh, menurutmu kenapa dia tidak mengatakan bahwa malcolm akan membunuhku? Kenapa dia memilih kata tidak bijak melawan malcolm?" membuat max melihat lord arthur dari atas sampai bawah. "kau bukan orang suruhannya kan?" kata max membuat lord arthur menghembuskan nafas berat. "omong kosong apa ini? jangan karna kau pengkhianat maka kau bisa menuduh semua orang disekitar eloisa juga berkhianat" bentak lord arthur sebelum max berdiri menarik belatinya dan melompat kedepan eloisa. Max menggeram dan menunjukkan taringnya bersiap menyerang lord arthur. Lord arthur berdiri juga menggeram bersiap menerima serangan dari max. "setidaknya sekarang aku tau eloisa rela mati karnaku jadi aku tidak akan mengkhianati kepercayaannya itu, lalu kau? Eloisa bahkan tidak peduli pada perasaanmu, mungkin karna itulah kau menjebak eloisa seperti malcolm menjebak annaliese! Kalian para naga memang musuh dalam selimut terhebat" kata max sinis membuat lord arthur merasakan amarahnya memuncak dan membuatnya berubah menjadi naga merah yang mengeluarkan asap dari hidung karna marah. "aku tidak akan pernah mengkhanati eloisa" geram lord arthur membuat max tertawa pelan dengan nada mengejek "jika semua penjahat mengakui kesalahannya maka penjara tidak akan diperlukan! Kau adalah anak buah malcolm, benar kan?" kata max sebelum lord arthur mengepakkan sayapnya menyambar max dengan cakarnya untuk menjatuhkannya sedikit lebih jauh dari eloisa agar perkelahian mereka tidak melukai eloisa. "katakan sekali lagi maka aku akan mencabut jantungmu dari badanmu" geram lord arthur dengan menekan kakinya didada max sedikit lebih keras membuat max kesulitan bernafas namun kemudian terkekeh "lakukan maka eloisa akan membunuhmu! Dia mencintaiku, akui saja kekalahanmu dan kembalilah pada bos nagamu itu! katakan padanya kami akan datang untuk membunuh kalian berdua" kata max membuat lord arthur kehabisan kesabaran dengan mengangkat tinggi-tinggi cakarnya "stop arthur, lepaskan dia atau aku akan mecincangmu menjadi naga panggang" kata eloisa dari belakang mereka menghentikan cakar lord arthur—naga—yang sudah hampir sampai didada max untuk mencabut jantungnya. Lord arthur mendengus membuat kepulan asap keluar lagi dari hidungnya sebelum melangkah mundur membebaskan max. Seketika itu juga lord arthur berubah menjadi manusia telanjang dan menyambar bajunya yang berserakan dan memakainya sebelum eloisa menghampiri max dan memukul belakang kepalanya dengan keras. "apa kau sudah gila? Dia bisa saja membunuhmu dengan mudah" bentak eloisa membuat max tertawa "tidak akan, aku tau kau akan menyelamatkanku dari pengkhianat itu" kata max membuat eloisa mengerutkan kening "maaf? Jujur aku lebih percaya padanya dari pada denganmu anak muda jadi jaga sikapmu", "jangan pura-pura tidak tau lis, dia juga naga jadi apa yang kau harapkan darinya?" kata max membuat eloisa mengerutkan kening "lalu apa yang aku harapkan darimu pengkhianat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyword Dragon (Frost Family Seri 1)
FantasySeri ke 1: Frost Family Eloisa Frost, seorang vampire hunter yang juga makhluk abadi pembawa kutukan dan dendam keluarga Frost pada se ekor naga berbaju zirah bernama Malcolm yang telah membunuh Annaliese--ibu Eloisa--dan Eloisa sendiri sebelum Eloi...