Eloisa melihat baju yang dipakainya kini dan tersenyum puas, mulai memasukkan lagi belatinya kedalam bot serta beberapa senjata lagi dikantung-kantung yang dengan sengaja dibuat untuk meletakkan senjata dengan sempurnah sesuai ukuran dan kegunaannya. "ini sempurnah wuff" kata eloisa pada wuff yang menunggu untuk mendengar respon eloisa pada baju yang sudah dibuatnya.
Wuff tersenyum lebar. "coba pakai mantelnya" pinta wuff dengan naik keatas sebuah batu didekat eloisa serta membawa mantel yang dibuatnya untuk eloisa lalu menyampirkan mantel itu diseseliling bahu eloisa, eloisa mengikatkan tali mantel dilehernya. "aku suka sekali, kainnya sangat halus dan...pekat! kau tau kan aku punya masalah dengan matahari" kata eloisa membuat wuff tertawa pelan. "dan jangan lupa ini mantel yang terkuat karna terbuat dari pintalan sarang laba-laba" kata wuff menjelaskan membuat eloisa tersenyum lebih lebar dari sebelumnya.
Lord arthur mengikatkan mantelnya yang berwarna abu-abu gelap dan menghampiri mereka, "aku baru dengar sarang laba-laba bisa dipintal dan dijadikan mantel", wuff dan eloisa tertawa pelan, "percayalah my lord seharusnya kau mulai percaya pada hal-hal yang mustahil mulai sekarang" kata eloisa dengan membungkukkan badan dan menyapu mantelnya seperti gerakan anggun seorang lady, tapi itu adalah ejekan untuk lord arthur membuat lord arthur mendengus. "pintalan sarang laba-laba lebih kuat dari pada baja jadi kau akan aman selama memakai mantel ini, dan yang lebih istimewah lagi adalah mantel ini tahan api" wuff menjelaskan pada lord arthur membuat lord arthur mengerutkan kening. "memangnya untuk apa kita membutuhkan mantel tahan api?" tanyanya tak mengerti membuat eloisa dan wuff bertukar pandang lalu mendengus bersamaan. "memangnya kau fikir apa senjata utama naga? Permen gula-gula? Bola salju? Atau kau fikir senjata naga adalah roti isi", lord arthur diam sejenak mencoba mencerna penjelasan eloisa, "ah kau benar, kita memang membutuhkannya! Baiklah kau siap?" tanya lord arthur pada eloisa dengan menyandang senapan dipunggungnya yang ternyata sengaja dikumpulkan oleh sinz saat lord arthur dan eloisa sibuk menangani ogre serta burung rock ditebing kemarin dan menghamburkan semua senjata mereka tanpa mereka sadari.
Sinz dan wuff memiliki ruangan penuh berisi senjata yang mereka kumpulkan disekitar tebing tempat sarang burung rock, walaupun mereka sekarang belum membutuhkannya tapi mereka tetap menyimpannya untuk keadaan genting, dan eloisa sempat mengajarkan mereka berdua memakai senapan, belati serta bumerang sebelum berpamitan pada wuff dan sinz.
"mereka seperti ibu, mengisi penuh ransel anaknya yang akan pergi berkemah dengan benda-benda yang belum tentu tau kegunaannya" keluh eloisa saat melihat ransel penuh dipundak lord arthur, lord arthur hanya tertawa pelan. "benarkah seorang ibu selalu seperti itu?", pertanyaan yang akhirnya membuat eloisa mengingat bahwa lord arthur hanya dibesarkan oleh lord arfel tanpa campur tangan seorang perempuan, walaupun ada marina tapi tetap bukan hubungan ibu dan anak. Eloisa hanya mengangguk menjawab pertanyaan lord arthur dan malah membuat eloisa sedikit kasihan padanya.
"bisa kau ceritakan tentang ibumu?" tanya lord arthur menjajari langkah eloisa, "ibuku yang mana? Yang tiga ribu tahun yang lalu atau yang sekarang?", lord arthur menggaruk kepalanya yang tidak gatal saat mendengar kata-kata eloisa, "kau bilang berapa usiamu?" tanya lord arthur berharap dia salah dengar. "hampir tiga ribu tahun" jawab eloisa santai namun tidak membuat lord arthur santai.
Jadi usianya bukan terpaut lima puluh atau seratus tahun dariku, tapi ribuan tahun dan dia masih semenarik ini? apa dia bercanda denganku?
KAMU SEDANG MEMBACA
Keyword Dragon (Frost Family Seri 1)
FantasiSeri ke 1: Frost Family Eloisa Frost, seorang vampire hunter yang juga makhluk abadi pembawa kutukan dan dendam keluarga Frost pada se ekor naga berbaju zirah bernama Malcolm yang telah membunuh Annaliese--ibu Eloisa--dan Eloisa sendiri sebelum Eloi...