Hari ini aku menemani mama check up ke dokter, papa lagi keluar kota dan dokter pribadi keluarga kami lagi ada urusan di luar negri. Sebenarnya tidak ada penyakit serius apapun hanya saja mama selalu rutin memeriksakan kesehatannya.
Setelah mendaftarkan mamaku, aku dan mama menunggu diruang tunggu, sebelum akhirnya dipanggil. Meskipun kami memiliki saham di rumah sakit ini tapi kami tidak menggunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi semata, kecuali jika memang kondisi yang sangat sangat darurat.
Dokter menyatakan kondisi mama tidak ada masalah yang serius malah dokter menyatakan kalau mama itu sangat sehat. Ketika aku ingin mengurus biaya administrasi dan mengambil resep vitamin yang diberikan dokter, aku teringat kalau dompet dan handphone ku tertinggal di mobil.
"Ma.. mama tunggu disini dulu ya, dompet ku tertinggal di mobil"
"Iya... jangan lama-lama "
Saat sedang diperjalanan ada seorang gadis menakbrak tubuhku, dia sampai meminta maaf berulang-ulang sambil membungkukan badannya, tanpa berani melihat wajahku.
"Maaf.... maaf... maaf.."
"Sudah tidak apa-apa, tidak perlu meminta maaf seperti itu, saya juga minta maaf karna tidak memperhatikan jalan, anda tidak apa-apa ?" Aku berusaha sopan agar dia tidak takut kepadaku dan mengangkat wajahnya melihat padaku.
"saya tidak apa-apa, apa anda ada yang terluka?" Tuh kan dia mengangkat wajahnya.. cantik pikirku.
Aku sampai lupa meninggalkan mamaku "saya baik-baik saja, maaf sepertinya saya harus segera pergi" kataku dengan senyuman.
Ketika hendak mencapai pintu keluar aku mendengar suaranya lagi " tunggu !!!" Dia mengejarku.
Aku menghentikan langkahku dan berbalik "iya ada apa ?" Jawabku dengan kening berkerut.
"Maaf... boleh saya nengganggu sebentar"
Aku tidak menjawab tetapi menunjukan raut wajah seperti mempersilahkan dia untuk melanjutkan perkataannya.
"Saya mau tanya apotik disebelah mana ya ?" Ada rasa tak enak diraut wajahnya lucu sekali.
Aku berusaha menyembunyikan tawaku melihat wajahnya.
"Kirain saya ada apa, anda lurus nanti belok kanan dari sana sudah terlihat" jelasku.
"Terima kasih... maaf sudah mengganggu" dia langsung berlari dan akupun langsung menuju parkiran. Bisa-bisa mama marah kalau aku kelamaan.
Setelah mendapatkan apa yang tertinggal, aku bergegas menuju mamaku menunggu.
"Maaf ma.. lian telat " sebelum mama marah aku meminta maaf lebih dulu.
"Kamu ini.." tuh kan gak jadi marah.
Aku hanya bisa tersenyum "ya sudah mama balik aja kemobil biar lian yang tunggu vitamin dan urus administrasi nya"
"Ya sudah mama tunggu di mobil saja" aku menyerahkan kunci mobilku kepada mama.
Setelah menunggu antrian diapotik dan membayar administrasi aku berjalan santai keluar rumah sakit, berhubung hari ini pekerjaanku tidak banyak jadi aku bisa menemani mama check up. Namaku Arga Julian, umurku 27 tahun, aku bekerja diperusahaan papaku.
Bugh..
Aduhh... rasanya hari ini aku ditabrak orang terus. Tadi dari arah depan sekarang dari arah belakang.
Aku melihat orang yang baru saja menabrakku dia seorang wanita dan ternyata dia adalah orang yang sama dengan yang sebelumnya menabrakku.
Dia hanya meminta maaf sekali dan berlalu pergi, aku sempat melihat dia menangis.. ada apa ? Pikirku. Tapi ya sudahlah itu bukan urusanku, tak lama aku melihat seorang pria keluar mengejar wanita tadi.
Ketika aku akan berànjak pergi aku melihat benda kecil di ujung kakiku. Ternyata dompetnya terjatuh, aku mengambilnya dan melihat isinya untuk mengetahui alamat rumahnya. Aku bukan tipe orang yang suka membuka privasi orang lain tapi ini kan untuk kebaikan.
Setelah mengetahui nama dan alamat rumah nya aku membawa dompet itu dan berniat mengembalikan nya.
*****
Sebenarnya aku tidak perlu repot-repot mencari alamat atau mengembalikan dompet ini, aku bisa meminta tolong orang kepercayaanku. Hanya saja aku penasaran dengan gadis itu, ada rasa yang berbeda meskipun aku baru bertemu dia hari ini, itupun karena insident tabrakan.
Tadinya aku berniat mengembalikan dompetnya esok hari, tapi tadi setelah mengantar mama pulang aku harus kembali ke kantor papa yang diJakarta, papa bilang aku akan dipindahkan dikantor pusat dan papa mengurus perusahaan cabang disini, katanya sih supaya bisa bareng sama mama terus.
Kebetulan sekali alamat rumahnya searah jadi aku bisa mampir dulu sebemtar mengembalikan dompetnya.
Mobilku berhenti disebuah rumah kecil, meskipun begitu rumah ini terlihat bersih dan rapi. Nyaman.
Tok..tok..tok..
Tok..tok..tok..
Setelah beberapa kali mengetuk pintu terdengar suara langkah kaki dari dalam, dan pintu dibuka.
"Maaf anda mencari siapa ya ?" Tanya dia kepadaku, kalau di perhatikan sepertinya dia benar habis menangis.
"Maaf menggangu malam-malam, apa benar anda Airin Putry"
"Iya benar " Dengan wajah herannya.
"Ini saya ingin mengembalikan barang anda yang terjatuh dirumah sakit, apa benar ini milik anda ?"
Dia seperti mencari dan mengingat sesuatu "mungkin terjatuh ketika anda menabrak saya" lanjutku karna sepertinya dia sama sekali tidak mengetahui kalau dompetnya terjatuh.
"Oh iya... maaf ya tadi saya buru-buru sampai tidak tahu, dan maaf atas kecerobohan saya menabrak anda, kalau tidak salah sampai dua kali ya ? Maaf ya sekali lagi" jawabnya disertai senyuman mungkin merasa tidak enak kepadaku.
Aku tersenyum " iya tidak apa-apa kok" aku menyerahkan dompetnya.
"Mari mampir dulu"
"Tidak usah ini sudah malam " tolakku, padahal aku ingin sekali mengenalnya. Ahh... mungkin lain kali kondisinya sekarang tidak mungkin, sudah terlalu larut.
"Baiklah kalau begitu terima kasih banyak sudah merepotkan anda malam-malam begini untuk mengantarkan dompet saya"
"Iya sama-sama "
Aku baru akan membalikan badan tapi dia memanggilku kembali.
"Maaf kalau boleh saya tau nama anda siapa ya "
Aku membuka dompetku dan menyerahkan kartu namaku, berharap setelah ini aku bisa kenal lebih jauh dengannya.
Dia membacanya "panggil aja Lian" aku berinisiatif memberi tahu nama panggilanku untuk orang diluar kantor.
"Baiklah terima kasih banyak dan maaf sekali lagi serta merepotkan anda Lian"
"Tidak usah sungkan, kalau nanti anda butuh sesuatu bisa menghubungi saya"
"Terima kasih"
Aku beranjak dari rumahnya dan berharap dia mau menelponku. Aku tidak tahu dia sudah memiliki pasangan atau tidak. Hanya saja ada sesuatu dalam diriku yang ingin melindunginya, aku tidak tahu apa dan kenapa !!!
-------------------------------------------------------------
Vote and coment ny ya...
Love
R/l
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey Of Love Airin
Romance"Maaf.. maaf.. dan maaf.. "hanya itu yang bisa aku ucapkan atas perbuatanku. Radian Adiwiya. " Mengapa.. kenapa.. dan Bagaimana" dia begitu tega membuat aku hancur seperti ini, semua laki-laki sama saja. Airin Putry. "huft.. ini akan jadi hal yang s...