Prolog

262 12 1
                                    

Oiii, perkenalkan dulu namaku Tina Ayash Mahendra. Aku adalah anak tunggal dari keluarga Mahendra. Ayahku bernama Ayash Mahendra, kalau Bundaku namanya Kiran Ayash Liliana. Hebat kan? Nama Ayah dan Bunda ku sama. Kerennnn!!!! *bocah* hahaha lupakan. Lanjut!
Mahends Crop, perusahaan pertama yang ayah rintih dari awal. Ayahku sering pulang malam bahkan terkadang lembur di kantornya. Aku tak mempermasalah kan kalau kerjaan Ayah menyita waktu keluarga. Toh, itu juga demi keluarga. Tapi, hasil dari jerih payahnya kini perusahaan Ayah mempunyai banyak cabang di daerah sekitar. Pegawai bertambah, banyak perusahaan yang ingin bekerja sama dengan perusahaan Ayah. Walaupun Ayahku sibuk dan jadwalnya padat, Ayahku selalu memberikan perhatian yang lebih padaku. Tak harus Ayahku yang bekerja di perusahaan, Ayahku hanya mematau saja. Karena sejak usia Ayah beranjak 39 tahun, tangan kanan Ayah, Pak Joe Ursalim yang mengatur segalanya. Aku senang karena Ayah bisa meluangkan waktunya untuk keluarga.
Bunda, dialah permata hatiku, matahariku, bulanku. Yang kini sudah bahagia bersama yang Kuasa. Bunda, meninggal saat usiaku 9 tahun. Waktu itu, aku tak tahu sebab Bunda pergi. Aku awalnya berfikir kalau Bunda bekerja sama seperti Ayah. Tapi, di saat aku sudah mulai menginjak remaja, aku tahu mengapa Bunda pergi. Awal tak setuju, aku marah, aku benci, aku kecewa. Kenapa Tuhan mengambil Bundaku. Ayah, dia selalu bilang bahwa Tuhan sangat menyayangi Bunda. Maka dari itu, Tuhan mengambil Bunda dari ku dan Ayah. Butuh beberapa hari bagiku tuk menerima semuanya hingga aku ikhlas dengan kepergian Bunda. Aku sering melihat Ayah yang menangis dalam diam di malam hari. Menyalurkan lewat gelapnya malam. Aku tak bisa berbuat apa-apa. Hanya Bunda yang dapat menghibur Ayah. Aku yakin, kalau Bunda setiap malam berkunjung ke Ayah. Selain menangis, aku juga sering melihat Ayah tertawa sendirian, tersenyum sendirian, kalian pasti mengira Ayahku gila. Tapi, pada kenyataannya Ayahku tak gila. Dalam bunga tidurku, Bunda berkata bahwa Bunda selalu mengunjungi Ayah. Tapi, tak ada yang tahu. Aku jadi yakin kalau Ayah tak selalu kesepian. Ayah adalah sosok pasangan hidup yang setia. Walaupun yang di cintai tlah tiada.
(Hem kesannya terlalu alay kisahku ini. Tapi, inilah kenyataannya. Tak bisa dipungkiri kalau ini nyata, fakta, asli. Oke yang tadi kayak baper. Sekarang tidak.)
Pooja Sahani Almahez, sahabat karib, teman dekat, saudara, sepupu (apa bedanya sepupu dan saudara ya? Ah sama aja deh), teman curhat, musuh, dll. Dia adalah sosok yang sempurna di mataku. Pasti banyak yang naksir padanya. Heh, siapa yang gak naksir kalau Pooja seperti itu. Wah, wanita idaman dah. Hahaha peace Pooja. Oke intinya Pooja itu wanita idaman, wanita yang di impikan dan termasuk kriteria seorang cowok. Kalian tahulah gimana Pooja yang sebenarnya. Pasti kalian tahu bagaimana wanita idaman itu, ya kira-kira seperti itu.
Lanjut, Aku juga punya sahabat lagi. Dia nyebelin, usil, kerjaannya mengganggu orang lain, tampang yang sok cool, padahal jelek. Dia adalah Karel Arya Roshan, lelaki Most Wanted di sekolah.
Em kalian jika ingin tahu gimana sifat Pooja, Aku, dan Karel. Baca aja di Chap selanjutnya. Oke jangan lupa Vote dan Comment ya

Atas Nama SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang