'Crazy Husband'

30.6K 1.9K 86
                                    

Hari itu Dimitri membawa pulang Aleena kerumah setelah satu minggu bedrest dirumah sakit. Tak seperti biasanya, Aleena yang selalu membuka pembicaraan dan meramaikan suasana kini mendadak jadi pendiam.

Begitupun ketika tiba dirumah. Wanita itu hanya terus berjalan dan masuk kedalam kamar tanpa menggubris suaminya sedikitpun.

Sementara Dimitri hanya bisa menghela napas karenanya. Bukan hanya Aleena yang merasa kehilangan. Ia pun juga sangat kehilangan, apalagi sejak awal memang Dimitri lah yang terus ribut menginginkan anak. Jika saja ia dapat mengulang waktu dan tidak melalui jalan itu maka pastilah kecelakaan itu tidak terjadi dan ia tidak perlu sampai mengira kalau gadis yang nyaris ditabraknya adalah Diana.

Tetapi siapalah Dimitri, hanya seorang lelaki yang naif karena sepanjang hidupnya ia habiskan untuk mencintai seorang gadis, Diana. Dan kini setelah adanya Aleena seharusnya situasi berubah. Dimitri sangat menyayangi dan mencintai Aleena namun entah kenapa bayang-bayang tentang Diana selalu mengacaukan pendiriannya. Haruskah ia konsultasi ke psikolog agar bisa menjalani hidupnya dengan lebih tenang.

Dimitri membuka pintu kamarnya dan melihat Aleena sedang berbaring. Ia lantas meletakkan tas beserta barang-barang Aleena dan duduk ditepi tempat tidur.

"Leen, kamu makan dulu ya" ujar Dimitri.

Aleena hanya diam tak menjawab. Kedua matanya terpejam.

"Leen, kalau kamu tidak makan nanti susah sembuhnya" kata Dimitri lagi. Ia mengusap rambut sang istri dengan lembut.

"Aku nggak mau makan" jawab Aleena ketus.

"Yasudah aku buatkan jus saja bagaimana ?"

Kedua mata Aleena terbuka. Ia bangkit dan duduk berhadapan dengan suaminya.

"Apa kamu sedang coba merayuku ?!"

Dimitri mengerjap.

Kenapa Aleena bisa berpikir begitu...

"Apa aku salah jika merayu istriku ?" Tanya Dimitri.

"Kenapa harus aku ? Aku ini kan cuma istrimu ! Kalau kamu memang ingin merayu, sana kamu datangi makam belahan jiwa kamu dan kamu rayu dia !!" Oceh Aleena.

Dimitri spontan tertawa tetapi ia coba tahan.

"Leen..." Dimitri mengusap pipi Aleena dengan ibu jarinya tetapi langsung ditepis.

"Leen, apakah aku harus memaksamu agar mau memaafkanku" ucapan Dimitri kali ini penuh penegasan.

Senyum menyeringai terukir diwajah Aleena.

"Dengan apa ?! Kau mau memaksaku dengan cara nakal seperti yang biasa kau lakukan, apa kau pikir kali ini aku akan tergoda, YOU WISH !"

Ini gambling namun Dimitri tetap harus mencoba. Memang cara yang menggelikan namun jika tidak dicoba, siapa yang tahu. Dimitri bangkit dan mengangkat tubuh Aleena secara tiba-tiba.

"Apa yang kau lakukan ! Turunkan aku !!" Teriak Aleena sambil memukul dada suaminya.

Dimitri tak bergeming dan terus berjalan menuruni tangga.

"KOSONGKAN RUMAH INI SECEPATNYA" teriak Dimitri menggelegar. Seluruh pelayan yang ada dirumah itu bergegas keluar dari rumah mengikuti instruksi sang pemilik.

Dan ketika hanya tersisa mereka berdua, Dimitri kemudian menggeser pintu kaca besar yang ada didepannya dengan sebelah kakinya dan terus berjalan mendekati kolam renang.

Aleena terbelalak. "Ma... mau apa kau ?!"

Tak ada jawaban apapun dari Dimitri, ia hanya diam ditepi kolam renang sambil menggendong istrinya dan kemudian, tanpa aba-aba ia melempar tubuh Aleena hingga tercebur kedalam kolam renang.

Aleena terus bergerak berusaha menyeseimbangkan tubuhnya dan berbalik melihat suaminya yang masih berdiri ditepi kolam.

"KAU GILA !" Teriak wanita itu penuh kemarahan.

Tetapi Dimitri hanya diam sambil perlahan melepaskan pakaiannya satu persatu hingga Aleena terbelalak. Otot-otot yang demikian kekar itu terlihat mengkilap terkena paparan cahaya matahari.

Dan ketika hanya tersisa segitiga bermuda yang membungkus junior sang suami. Pria itu lantas melompat kedalam air dan meluncur kearahnya.

Aleena berusaha menghindar namun Dimitri dengan cepat meraih tubuhnya. Aleena berusaha meronta tetapi Dimitri malah membungkam mulut sang istri dengan bibirnya.

"Hmppt... hmppt !!" Erang Aleena.

Ciuman itu terlepas. "Mau memaafkanku ?" Tanya Dimitri.

"Jangan harap" tegas wanita itu lagi.

Dimitri lantas menarik tangan Aleena dan memojokkan tubuh wanita itu diantara dinding kolam dan tubuhnya.

"Kau yakin ?" Ulang Dimitri.

Aleena menatapnya dengan amarah. "YA, AKU SANGAT YAK..."

Bibir Dimitri kembali melumat bibir Aleena tetapi dengan lebih ganas. Sementara tangannya meluncur dari rahang Aleena menurun ke leher dan dada wanita itu.

Dengan sekuat tenaga Aleena mendorong tubuh Dimitri dan menamparnya.

"Kau pria brengsek !" Makinya.

Dimitri tersenyum miring. "Ya aku pria brengsek, dan karena untuk mendapatkan sedikit maaf darimu aku bahkan rela menjadi pria paling brengsek yang ada dimuka bumi ini !!"

***

Selamat membaca ^^

Red Shoes (K.B.F)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang