KTS [11]

4.4K 273 6
                                    

[VotMen Please]

Bang romi masih mengekori echa dari belakang, langkahnya terhenti melihat echs masuk ke sebuah mall. Diliriknya jam yg melingkar di pergelangan tangannya...

"Ya ampuuunnn...ga salah ni dari sekolah ke CP dy jalan kaki?? Ga pegel ap..." yaaahhh...bisa dibilang jarak antara CP cukup jauh dari sekolahnya, dan mereka sudah berjalan kaki kurang lebih 3jm...bang romi buru2 memarkirkan motornya ke tempat parkir, dicarinya sosok yg tadi sempat dia ikuti..karena kini sudah hampir menghilang dari pandangannya.
Bang romi menyusuri seisi mall mencari sosok yang dia ikuti, akhirnya bang romi menghela nafas lega melihat echa berjalan dengan malasnya masih menundukkan kepalanya berjalan tidak begitu jauh dari bang romi, diapun mengekorinya kembali.

"Aduuuhhh...maaf-maaf..." ucapnya masih menundukkan kepalanya tanpa melihat apa yg ditabrak echa barusan, dia kembali berjalan gontai. Bang romi hanya melongo melihat echa yang meminta maaf pada sebuah patung yang terpajang di depan toko yang baru aja dilewati oleh echa, demikian juga penjaga toko itu melihat echa dengan heran.

"Itu kan..." bang romi menghentikan langkahnya melihat echa masuk ke salah satu tempat makan, dimana dulu dia pernah meminta echa untuk menjadi pacarnya. Perlahan bang romi mengikuti echa masuk ke tempat makan dan duduk disalah satu meja yang masih kosong terlerak di paling sudut sambil memesesan minuman. Dilhatnya, echa seperti memanggil seorang pelayan.

"Mbaaa..." ucapnya amat pelan sambil menngangkat tangan kanannya keatas. Seorang pelayan menghampirinya memberikan daftar menu dan kembali ke tempatnya semula setelah echa memesan bebebrapa menu. Tidak lama kemudian, pelayan tersebut membawa beberapa pesanan yang diminta oleh echa dan meletakkaanya dimeja echa, kemudian dia kembali lagi ketempatnya semula. Ban romi masih terus memperhatikannya dari ujung sana...dan....

"WAAAAAAAAA....." Pekik Echa.

'Crrooooootttt' karena kagetnya, bang romi memuncratkan minuman yang baru saja dia minum ke meja. Semua mata pengunjung disana pun menatap bingung ke arah echa.

"Ada apa 'de??" tanya salah satu pelayan begitu dia mendekatiku, mungkin tadi dia kaget. Karena aku berteriak...aku aja kaget...

"Mba...mba...mba...kok saya bisa ada disini, tadi kan saya lagi di halte nunggu angkot...??" tanyaku heran, begitu aku sadar aku udah ada di dalam tempat makan, sejak kapan??

"Lho...lho...ini kan..." aku memperhatikan kesekeliling tempatku berada, dan ternyata tempat ini adalah tempat dimana pak romi memintaku untuk jdi pacarnya.

"Aduuuhhh...'de,,kalo mau akting jangan disini deh...bilang aja kamu ga da uang buat bayar..." ujar pelayannya.

"Hah ?? Bayar ?? Bayar apan ??" tanyaku masih sedikit heran. Pelayan itu menunjukkan jarinya ke meja yang ada di depanku.

"Itu..."

"Whaaaaaaaattttt???" kali ini aku bner2 terkejut melihat 4 piring kosong bersih tapi berminyak ada di depanku.

"Jangan bilang kalo saya..."

"Iya, itu pesenan kamu. Dan sekarang udah ga tersisa sedikit pun..."

"Kpan saya makannya??" aku masih berpikir-pikir memastikan, apa benar ini semua aku yang makan?? Dan bagaimana bisa aku ada disini?? Setau yang aku inget...terakhir aku duduk dihalte bis untuk nunggu angkot pulang...

"Ada apa ini??" tanya bapak2 yang sepertinya atasan pelayan itu ketika menghampiri kami.

"Ini lho...pak...anak ini bikin ulah, paling dia ga bisa bayar... pake alasan kaya orang linglung gtu..." pelayan itu menjelaskannya kepada atasannya, sementara atasannya hanya mengangguk-angguk seakan-seakan mengerti. Sementara bang romi yang sedari tadi mengikutinya, berusaha mempertajamkan pendengarannya agar dapat mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Bang romi sama sekali tidak percaya kalau echa bisa jalan sejauh ini tanpa disadarinya. Jarak antara sekolah echa yang terletak di pasar minggu dengan CP kan lumayan jauh kalau dilaluinya dengan jalan kaki.

[01] Kasih Tak Sampai [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang