KTS [04]

6.7K 378 15
                                    


[VotMen Please]

Mobil yang kami tumpangi melaju dengan lumayan cepat, pak romi menghentikan mobilnya tepat di parkiran CP, tanpa aba-aba darinya kami semua keluar dari dalam mobilnya.

"Kita mo makan apa ni pak? " tanya lia penasaran.

"Terserah kalian mo makan apa... bapak ikut-ikutan aja dhe...ayo 'ca kita masuk..." jawab pak romi lalu merangkul pundakku mengajak ku masuk. K'4 temenku hanya melongo melihat tingkah pak romi yg begitu berani malam ini.

'Fiuuuhhh' aku menarik nafas dalam-dalam, lalu dengan sengaja...

"Auuu..." teriak pak romi sambil memijit-mijit kakinya yang baru aja aku dengan sengaja menginjaknya.

"Maaf pak...saya ga sengaja tuh..." jawabku cuek tanpa memperdulikan dia guruku atau bukan. Aku bergegas berjalan mendahuluinya tanpa ingin mendengar kata-katanya.

Kami keliling-keliling di CP lihat sana-sini cuci mata gtu...sampai akhirnya kami berhenti di salah satu tempat makan.

Salah satu pelayan menghampiri ketika kami baru saja masuk dan mendapatkan tempat duduk yang lumayan nyaman buat kami.

"Selamat malam...silahkan di liat-liat menunya..." kami menerima 3 lembar daftar menu dari pelayan cafe.

Cukup lama kami terdiam, memikirkan menu apa yang akan kami pesen sambil melihat-lihat daftar menu yang lumayan banyak menunya hingga membuat kami bingung.

"Hmmm...saya pesan spagethi aja dhe sama es jeruk..." lia buka suara.

Was was wos...ketiga teman cwo ku bisik-bisik...sepertinya kebingungan mo pesen apa...
"G ikut lo aja deh..." ujar mulya kepada nurdin.

Olga yg belum ditanya ikut-ikut manggut.
"G juga nur...samain aja..."

"Oke deh...ni mba...saya pesen yang ini tiga, jus jambu tiga..."
Nurdin menunjukkan daftar menunya kepada pelayan tersebut dan pelayan itu mencatatnya disebuah kertas.

"Kamu mo pesen apa 'cha?" tanya pak romi yang duduk didepanku yang hanya terhalang oleh meja.

"Nasi goreng aj sama teh manis" jawab ku dingin tanpa memandangnya.

"Nasi goreng dua sama teh manis dua mba..." pelayan itu mencatat apa yang dikatakan oleh pak romi.

"Ada yang lain lagi ?" tanya pelayan itu dengan senyum manisnya.

"Ga mba...sgitu aja..."

"Ditunggu sebentar ya...nanti kami akan mengantarkan pesanannya setelah matang" ujar pelayan itu dan tidak lupa juga dia tersenyum kepada kami sambil meninggalkan kami dengan membawa daftar menunya yg tadi sudah kami berikan kepadanya.

Entah ada niat apa pak romi...dia mengekori pelayan itu hingga dekat pintu dapurnya, seperti...ada sesuatu yg direncanakan ?? Mereka terlihat ngobrol sangat serius, pak romi memperagakan tangannya seolah sedang menjelaskan sesuatu kepada salah satu chef yang telah berdiri di pintu dapur.

"Ahhhh...sebodo wae lhaaa...yang penting makan..." celetukku sebal, melihat pak romi yang berlama-lama dipintu dapur.

"Kenapa lo 'ca??" tanya lia, mungkin melihatku sedikit aneh...ngedumel ga jelas gitu.

"Ga apa-apa kok..." jawabku asal. Pak romi kembali jalan ke arah kami dan duduk didepan meja ku. Aku melengos sebal...langsung aja aku pura-pura nimbrung ngobrol sama ke empat temanku.

"Lagi pada ngobrolin apan sih kalian?? Seru banget kaya'a..."
Tanya pak romi ketika melihat ke empat temanku tertawa.

"Ini lhoooo paakk...kita lagi ngebahas soal yang tadi...soal para warga yang mo gebukin nurdin yang dikiranya mo nyulik eca..." tiba-tiba aja pak romi ikutan ketawa mendengarnya.

[01] Kasih Tak Sampai [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang