KTS [02]

9.3K 540 13
                                    

[VotMen Please]

Pagi ini dengan langkah yang gontai, aku melangkahkan kaki menuju sekolahku. Aku berdiri disebuah halte bus, menunggu mobil omprengan yang menuju ke sekolahku. Sebuah mobil BMW berhenti tepat dihadapanku, bentuk dan warna mobil yang sudah tidak asing lgi buatku.

"Ca, mau bareng??" pak romi menawarkan tumpangan kpadaku setelah dia menurunkan kca mobilnya.

Kupikir-pikir ajakannya itu dua kali. 'Yaaa...sekali-kali boleh lha, aku manfatin perjaka tua ini...itung-itung ngirit ongkos...heheheh'

"Kalau ga ngerepotin pak..." jawabku, tanpa memikirkan akibatnya setelah tiba diskolah nanti.

"Ya gak lah...kalo buat kamu 'ca" dengan senyum yg super manis, kubuka pintu mobil dan akupun duduk disebelahnya.

"Ternyata...ga rugi-rugi juga,jalan sma perjaka tua ini' aku senyum-senyum sendiri sambil membatin.

"Ca, kan saya udah bilang...jangn panggil saya bapak kalau diluar sekolah"

"Tapi..."

"Please...kali ini aj. soalnya saya ngerasa kaya udah tua,kya udah punya istri. Padahal, kamu tau sendiri kalau saya belum menikah. Jadi, jangan panggil saya bapak yaaa"

'Ihhhh...ni perjaka ting-ting, gak ngerasa apa kalau udah tua?!!'. Aku menggerutu.

"Ehhh...i...i...iya pak,,maksud saya...mas romi" dengan berat hti, kuturuti perintahnya. Itung-itung...sebagai ucapan terima kasih karena aku udah dikasih tumpangan.

"Nahh...gitu donk..." pak romi tersenyum senang mendengar ucapanku. Tanpa terasa sebuah mobil telah mengantarkan kami tepat dihalaman sekolah kami.

Oh My God !!! Kenapa aku tidak berpikiran panjang, seblum aku menaiki mobil pak romi? Bagaimana nanti bila teman-temanku melihat kami? Waahhh...aku bakalan diledekin habis-habisan nih !!

Aku masih termangu didalam mobil. Tak lama, kudengar suara ketukan dari luar kaca mobil yang berhasil membangunkan ku dari ketermanguanku. Pak romi?? Ya...kulihat pak romi sedang tersenyum padaku. Dengan segera kubuka kaca jendela.

"Kok ga turun??" katanya. Aku tersadar, cepat-cepat kubuka pintu dan keluar dari mobil.

"Kenapa?? Takut ya digosipin?? Tenang aja, ga da yang liat kita kok..." lanjutnya.

Entah, aku harus senang atau kesal? Senang, karena tidak ada yg melihat? Atau kesal dengan tingkahnya? Aku berjalan mengikuti langkahnya dengan bersungut-sungut seorang diri. Tapi...tiba-tiba aku mendengar ada seseorang yang berdehem dengan nada meledek dari balik pohon. Kacau dhaa...da seseorang yg melihat kami...dan itu...adalah lia si ratu gosip, untunglah pa romi sudah menghilang dari hadapan kami.

"Enak ne...yg pergi bareng sama..." buru2 kudekap mulutnya untuk tidak melanjutkan ucapannya.

"Please deh...jangn biqn gosip..." kataku setengah jengkel.

"Gosip?? Tapi...lama2 gosip bisa jdi beneran lho..." lia masih meledekku sambil memainkan matanya.

"Ishhh...amit-amit dhee..." kataku, sambil mengusapkan tanganku ke peruku.

"Tapiii..."

"Udah ahhh...jangan gosip looo..."
Aku ngeloyor prgi gtu aj setelah mengeplak jidatnya yang jenong itu.

*
Aku menaruh tas ranselku di mejaku bgtu tiba dikelas. Kulihat sekeliling ruangan, dsudut pojokan ada nurdin, mulya, olga...dan juga ada...lia?? Alamak jaaannnn...psti ud kesebar gosipnya. Baru aja nempelin pantatku ke bangku,,olga datang menghampiriku sambil ketawa ga jelas.

"Cieeee...nyonya adrian...enak ni yang dijemput..." ledek olga.

"Siapa yg dijemput? "

"Jangan pura-pura 'ca..." sambung mulya.

aku kesal dan juga keki, kulihat lia telah berdiri didepan pintu sambil cengangas cengengesan, dengan wajah garang kudekati lia. Tapi...amarahku tertahan, bgitu kulihat pak romi telah berdiri dibelakang lia. Ku kendalikan langkahku mundur dan kembali ketempat semula. suasana menjadi hening, begitu pak romi memasuki kelas kami. Kulihat lia cengangas cengengesan meledekku. Disaat hening begini, masih ada aja yang membuat gaduh.

"Gimana, enak ga pak?" aku tersekat mendengarnya. Uuuhhh...aku malu setengah mati dengn ledekan itu.

"Enak nihhh echa...tiap hari djemput..." celetuk salah seorang dr belakang.

"Dari siapa kalian tau, bapak jemput echa??" tanya pak romi. Tapi, semua terdiam dan suasana menjadi hening. Lalu....semua mata tertuju ke arahku dan secara bersamaan...

"Echaaaaa!!!" mereka menyebut namaku secara kompak.

"Bohong pak !! Enak aja,, siapa yang bilang ??!!" aku membantah sewot, lalu kulihat...pak romi menatapku sambil senyum-senyum ga jelas tuuuu...

"Bener kok pak...echa sendiri yg bilang" salah satu temanku berbohong. Aku tetap menyangkalnya...karena bukan aku yang bilang,,tapi, kenapa mereka berbohong??

"Udah...udah...ga usah ribut,,kya gini aja kok diributin..." pak romi melerai kami yang tidak ada mau mengalah sama sekali, dengan kesal aku bangkit dari kursi, kulangkahkan kaki ku menuju luar kelas.

"Kamu mau kmana 'ca??" tanya pak romi ketika aku hendak membuka pintu.

"Ke kamar kecil pak !!" ujarku sewot. Teman-temanku masih meledekku, mereka terus menertawaknku.

"Ga usah dimasukin ke hati 'ca, teman-teman kmu itu cuma bercanda kok..."

"Siapa yang dimasukin ke hati pak?? Omongan orang-orang yang sirik itu ?!! Saya kan cuma mau buang air besaarrr !!" dengan kesal aku membuka pintu dan keluar tanpa memperdulikan yang lainnya.

💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛💛

[TBC]

To be Continue...

Thanks ya...kalian ud mo bca cerita qu amp bab 2...n smoga aj kalian suka...

kira2 ap yg terjdi selanjutnya dngan pak romi dan echa ya ?? Ap mereka bakal jadian atw ga ya?? Bner ga sih...dr benci bisa jdi cinta??

tunggu ya cerita selanjutnya di Bab 3 nyaaa...

Masih orng baru penulis dsni...mklum aj klo da kesalahn...heheeheh
Thanks.

[01] Kasih Tak Sampai [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang