Ten // FULL HERMIONE POV

577 47 0
                                    

Sepertinya...

tak menyukai Ron lagi. Apalagi Draco-yang tidak punya rasa sedikitpun.

Aku membolak-balik buku Ramalan-buku paling tebal kelima setelah Sejarah Sihir,Rune Kuno,Arithmancy dan Ramuan. Aku mencari dibab " Search the Right! "

Aku beralih kehalaman " Love Corner " yang setebal 7 halaman. Aku mencari fakta cinta,and... finally, i find it.

" Jika kamu sangat suka atau mencintai seseorang,perasaanmu akan beruvah menjadi kebencian seperti api membara. Sedangkan jika sangat tidak suka atau benci,sebaliknya. Rasa cinta yang bahagia seperti angin. "

Tes.

Tes.

Tes.

Itu suara airmataku. Membasahi halaman itu. Tidak... mungkin... aku akan membuktikannya.

" Mau tisu,Nona-Segala Tahu? "

" A-ah... " Harry menyodorkan tisu dan aku mengusap airmataku pelan. Aku. Lebih. Baik. Harus. Memerhatikan. Pelajaran.

" Ron lagi? "

Aku mengangguk.

" Sekedar indo dan bukan menyindirmu,Mione. Soal itu kau pikirkan setelah lulus. Kau harus fokus pada pelajaran kali ini,atau tidak Draco mendahuluimu. Dah. "

3 Month Later

Hari ini tanggal 1 Desember,hari bulan terakhir aku menjadi ketua murid. Banyak hal mengejutkan yang diberikan Draco. Tapi setelah kejadian Harry menegurku,dia tidak terlihat lagi. Aku hany berpatroli dengannya seperti biasa. Tapi yang sangat membuatku gembira-hari kelulusan!

Aku sudah mulai fokus kepelajaran,karena Draco sudah tak berbuat aneh-aneh lagi-malah kelihatan cuek seperti biasa. Sementara Ron? Aku masih bingung,tapi kami sementara hanya teman.

" Hai? Hermione? " Ron melambai begitu melihat bawaanku sedikit.

" Kenapa,heh? "

" Ban- "

" Bawa saja sendiri! Waktu minggu kemarin,kau longgar tugas saja,tidak mau membantuku! "

" Ma- "

" Jangan bilang kau mau minta ma- "

DDUG

BRUK

Ron menindih pungung Hermione,sementara buku Hermione berserakan.

" Ughh- Ron,menyingkirlah! "

" Tidak akan! "

" Awhh- Kau gila ya? Kau berat sekali,tahu! Awas saja sampai tulangku retak atau-PATAH! "

Hermione membalikkan tubuhnya dan mencoba memalingkan wajah supaya tidak bersentuhan dengan Ron. Dengan pelan,ia menyingkirkan tangan Ron dan berlari mengambil bukunya.

" HEI- TUNGGU! MIONEEE!!!!!! "

Aku berhenti sebentar,masih dengan 1 buku yang tebal-Ramuan dan 1 buku tipis-Panduan Terbang. Meski bukan pelajaran Terbang,aku-yang tak bisa menaiki sapu terbang-ingin perlahan-lahan mempelajarinya. Aku tidak pakai Pembalik-Waktu kok. Itu sudah disita saat tahun ketiga. Karena hari Sabtu longgar,jadi aku memanfaatkannya setengah jam.

Ron sudah dekat. Aku malah berlari kecil dan... PFFT...

" Lepaskan,Ron! "

Ron malah memeluk pinggulku dan... " HAHAHAHAH- RON- HAHAHAHAH- LEPAS- HAHAHAHAHAHAHAHAH-KAN! RONALS BILIUS WEASLEY! "

Aku berjalan mundur dan menuju Aula Besar dan makan malam. Yeah,aku lolos. Aku mengambil pai susu kesukaanku. Sangat wangi. Hasrat perutku langsung berbunyi. Aku mengambil satu potongannya. Enak. Manisnya pas dan adonannya lembut. Akupun mengambil setengahnya. Lalu mengambil sepotong cupcake-aku sempat rebutan dengan Ginny karena itu kesukaan. Setelah aku meminum jus labuku rasanya segar.

Aku menarik selimutku dan menatap langit kamar. Aku melihat cahaya yang dipantulkan dari cahaya bulan. Aku masih bingung,dengan hidupku ini.

Aku memang pintar. Tapi idiot dan plin-plan dalam masalah cinta. Aku memang menyebalkan. Tapi cengeng dalam masalah cinta. Ini. Aneh.

Huhh... Sudahlah,Granger. Jangan pedulikan itu. Aku menutup mataku dan terbang menuju alam mimpi yang indah.

About My Feeling // DramioneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang