5.dia mengamuk

808 39 2
                                    


Pasti ini karna dia yang dirumahku ucap ku dalam hati sambil berusaha agar tidak tampak gelisah

"Maksud nenek apa?" tanya andi masih tidak mengerti

"Sudah ndi, gak apa-apa kok"ucapku padanya berusaha menutupi agar dia tidak tahu apapun tentangku karna dia benar-benar orang yang baru ku kenal dan bukan pacarku

"Ayo nek lanjutin aja obatin kaki saya" ucapku lagi pada nenek hahn, seperti nya nenek hahn mengerti bahwa aku tidak ingin andi mengetahuinya

"Baik nak, tahan sedikit ya" si nenek pun mulai mengurut-urut kakiku perlahan dan aku berteriak saat aku merasakan kaki ku sangat sakit

"Udah tahan dikit dong" ucap si alis tebal sambil membekap mulut ku dengan tangannya, melihat kelakuannya kok gue merasa tolol gini ya ucap ku dalam hati

Dan akhirnya selesai juga pengobatan kaki ku, dan syukurlah kaki ku sudah jauh lebih baik dari sebelumnya rasanya hangat sekali, dan si alis tebal pun segera mengantarku pulang

**pukul 23.00**

Tuk...tuk...tuk...
Terdengar suara ketukan pintu rumahku, siapa sih yang datang malam begini, lalu aku pu beranjak untuk membuka pintu. Saat aku membuka pintu betapa terkejutnya aku melihat siapa yang datang

"lu ngapain ke sini malem-malem?"
Tanyaku padanya, kulihat mukanya sangat berantakan tak ada cengiran di wajahnya seperti biasanya

"Gue boleh nginep disini untuk malem ini nggi? Tanyanya padaku

"Mmm.. Ta.. Ta" aku berusaha mencari alasan

"Please nggi, cuma malem ini" dia berkata dengan wajah menyedihkan, dan tak bertenaga sedikitpun, lalu aku pun hanya bisa mengangguk pasrah

"Oke ndi cuma malem ini"
Lalu aku dan andi masuk kerumah ku yang penghuni nya hanya aku seorang, lalu aku menyuruh nya untuk tidur di sofa dan aku dikamarku, selesai memberi nya bantal dan selimut, aku segera masuk kekamar karna kulihat jam sudah menunjukkan pukul 23.30 dan aku harus segera tertidur.

**pukul 02.00**

Keringat bercucuran di seluruh tubuhku, aku merasakan panas yang sangat panas di sekujur tubuhku. Lalu aku mencium bau busuk itu lagi
Siall..siall... Aku berteriak dalam hati karna tentu saja tubuhku tak bisa bergerak sama sekali, hanya mataku yang terbuka sedikit dan tak bisa berkedip.
Auu sakit... Sakit... Sakit tuhan... Aku merasakan pukulan di wajahku, dia membuka mulut ku lebar-lebar dan sambil menghembuskan sesuatu yang sangat kencang dan sangat bau lalu aku mendengar dia berbicara

"Jangan pernah biarkan siapapun menginjakkan kaki ke tempatku, kau mengerti???"

Lalu kurasakan sesuatu menarik kaki ku begitu cepat dan kencang sehingga aku tak dapat mengingatnya dengan jelas, prakk....prak.... Tubuhku melayang dan terhempas kedinding kamarku,membuat aku tak berdaya sama sekali
Setelah itu dia pun pergi, aku berusaha untuk bangun, tiba-tiba ku dengar langkah kaki masuk kekamar menghampiriku

"Astaga! Nggi lu kenapa di situ?" wajah andi cemas melihat ku yang terbaring disudut kamar tak berdaya

"Gu..e... Hks.. Hks.. Gk pa...paa" aku berusaha menjawab sambil terisak karna menangis

"Suara apa tadi nggi? Sini gue bantu"
Andi kebingungan tetapi dia cepat-cepat mengangkat tubuhku ke atas kasur

"Ya ampun nggi, muka lu kenapa biru-biru gini? Badan lu juga penuh lebam gini, siapa yang berani ngelakuin ini ke elu? Kasih tau gue nggi" andi tampak syok melihat lebam di sekujur tubuhku, lalu dia segera melihat kejendela untuk mengetahui siapa pelakunya

"Di..a ma..rah nggi" aku berusaha menjelaskan tapi aku masih terisak

"Dia siapa?" tanya nya heran padaku

"Mending kamu pulang ndi, please!!" pintaku memohon padanya, karna aku takut dia akan datang lagi dan malah menyakiti andi.

"Apa ini yang di maksud oleh nenek hahn tadi?" tanya nya tampak mengingat-ngingat, mendengar ucapan nya aku tersontak kaget dan tak bisa mengatakan apa-apa lagi....

Thanks banget buat yang udah baca sampe part ini... :* :D

WHO AM I??Where stories live. Discover now