10.mutilasi

714 26 0
                                    

Dan akhirnya malam itu...

**ibu anggi**

Setelah melihat suamiku menghembuskan nafas terakhir nya di iringi suara gemuruh dan petir yang menggelegar di luar di sertai hujan deras yang mulai turun, aku pun merasa bingung seperti baru tersadar dari mimpi buruk lalu aku melihat anggi yang sedari tadi menangis dengan wajah ketakutan dan pucat pasi, aku pun berusaha menghampiri nya dengan tangan yang masih berlumuran darah

"Anggi sayang"
aku mendekatinya dan berusaha mengungkapkan penyesalan ku dengan selembut mungkin

Anggi menatapku dengan ketakutan dan dia menjauh saat tangan ku ingin mengusap kepalanya

"Sayang ibu mohon jangan melihatku seperti itu, ini semua ibu lakukan untukmu"

"Ibu monster"
aku terhenyak mendengar kata-kata yang keluar dari mulut putriku

"Baiklah sayang, suatu hari nanti anggi akan mengerti dengan apa yang ibu lakukan, papamu menyiksa ibu setiap malam nak dan malam ini dia membuatmu berdarah, ibu tak bisa melihatmu terluka"
kulihat wajahnya sudah tidak setegang tadi setelah aku berusaha menjelaskan dengan nada yang sangat putus asa

"Baiklah, sekarang anggi masuk kekamar, bersihkan diri dan ganti pakaian ya"
Ku lihat dia mengangguk dan mulai beranjak dari sini

Di tengah deras nya guyuran hujan malam ini, aku pun menyeret suamiku karnalo ke kolam ikan hiu yang di pelihara suamiku walaupun masih hiu kecil yang berada di halaman belakang, Dirumahku ini tidak ada pembantu karna suamiku karnalo ingin aku yang mengerjakan semua pekerjaan rumah, jadi aku bisa melakukan apa saja dengan leluasa saat ini.
Di pinggir kolam ku baringkan karnalo, lalu aku memotong tangan nya terlebih dahulu karna tangan ini yang setiap hari menyakitiku
Prak.. Prak... Tangan kiri dan kanan nya sudah ku potong menjadi bagian kecil2 lalu ku lemparlan bagian dagingya ke dalam kolam ikan dan hiu di kolam pun berebut memakan bagian tubuh dari suamiku, lalu selanjut nya aku memotong kedua kakinya dan melakukan hal yang sama seperti tadi, dan terakhir aku memotong leher nya hingga terpisah dari tubuhnya, tubuhnya ku kuliti dan isi perut nya ku leluarkan semua lalu ku lemparkan lagi ke kolam, tapi tidak dengan kepalanya, kepala karnalo dengan biji mata yang hancur tidak ku kuliti ataupun ku keluarkan otaknya tapi aku kumpulkan bersama tulang belulang nya yang lain

Dan selanjutnya dengan membawa tengkorak karnalo menuju ke kebun bunga milik ku dan suamiku yang pertama kemarin, aku memutuskan untuk tetap tinggal dirumah ini setelah menikah dengan karnalo karna aku bisa merasakan keberadaan suami pertama ku di rumah ini. Aku menggali tanah di kebun bunga kami, walaupun agak kesulitan karna hujan masih mengucur walau tidak sederas tadi, akhirnya aku berhasil menggali lubang yang cukup dalam,lalu aku pun memasukkan tulang belulang karnalo beserta kepalanya yang sudah kubungkus dengan kain putih ke dalam lubang itu, dan setelah itu aku segera menutup galian tersebut dan terakhir aku menanamkan pohon bunga melati yang baru ku tanam beberapa bulan yang lalu di atas kuburan tengkorak mas karnalo.

Aku membersihkan rumah dan semua barang bukti yang ada untuk berjaga-jaga, lalu setelah itu aku beranjak ke kamar anggi dan untunglah ku lihat dia sudah tertidur walaupun wajah nya masih menyimpan rasa takut, dan akhirnya aku tak bisa tidur dan terjaga sampai pagi

**2 hari kemudian**

Ku dengar seseorang mengetuk pintu, lalu aku segera beranjak keluar untuk membukakan pintu

"Iya sebentar"
ucapku sambil membuka pintu dan saat aku membuka pintu, aku merasakan darah ku berdesir dengan deras dan jantungku memompa dengan sangat kencang wajahku menegang, aku melihat.......

Vote comment jangan lupa guys :D

WHO AM I??Where stories live. Discover now