9. kematian papa

662 23 4
                                    

Tanpa kami sadari ternyata di sana ada sepasang mata merah dan berair yang sedang memperhatikan, dia adalah putriku anggi.

**anggi**

Malam itu aku terbangun karna mendengar suara teriakan ibuku sambil menangis, lalu aku memutuskan untuk melihat ibu kekamarnya, saat aku membuka pintu kamar ibu, aku tak melihat ibu dan papa ku lalu tiba-tiba kudengar suara papa memarahi ibu dari arah toilet dan aku pun segera menghampiri toilet dan betapa terkejutnya aku melihat ayah ku yang sedang memperlakukan ibuku layaknya binatang
selama ini saat tertidur aku selalu mendengar suara tangisan ibu dan saat aku bertanya pada keesokan harinya pada ibu, ibu hanya menjawab bahwa dia teringat ayahku dan merasa sedih lalu menangis, tetapi malam ini aku tau apa yang membuat ibuku menangis setiap malam, ternyata karna dia... karna lelaki yang baru 1 tahun menikahi ibuku.
Melihat papa mendorong kepala ibu ke dalam klosed, darahku mengalir sangat kencang aku merasakan amarah yang membuat aku berani menggigit tangan papa tiba-tiba, melihat aku yang tiba-tiba menggigit tangannya papa melepaskan kepala ibu lalu dia mendorong tubuhku dengan keras hingga tubuhku terhempas kedinding dan wajahku yang lebih dulu menghantam dinding, hidungku sangat keras terhantam hingga akhirnya darah pun mengalir dari dalam hidungku.
Melihat aku berdarah, ibu ku yang selama ini selalu diam dan tak melakulan perlawanan akhirnya menjadi seseorang yang sangat murka, dia mengambil gunting di dalam kotak putih di toilet secara diam-diam lalu dengan emosi yang menggebu-gebu dia menancapkan gunting itu ketubuh papa dari belakang lalu dicabut nya lagi dan di tusuk nya lagi... lagi... dan lagi!! malam itu aku melihat ibuku berubah seperti monster dia terus melanjutkan aksinya hingga papa terjatuh dan terbaring di lantai, lalu ibuku mendekati papa yang sudah terengah-engah dengan darah bersimbahan dan muncrat kemana-mana

"Sudah kubilang jangan menyentuh putriku sedikitpun" ucap ibuku dengan sangat menggeram pada papa

"Ja.. Jangan... Paula... Jangan bunuh .
A.aaku..." papa berucap pada ibu dengan terbata-bata

"Aku akan membuhmu karnalo lelaki bejat" ibuku menyeringai dengan kejam

"Silah..kan!! A..ku tak akan ma...ti, aku akan ber...ada di ru..mah ini sampai ka..pan pun dan... aku a...kan membawa jiwa yang a...da di perut...mu paula, anakku! kau ingat itu"

itu adalah ucapan terakhir papa yang aku dengar sendiri malam itu, dan yang aku lihat sendiri semua tragedi malam itu, lalu setelah ayah berucap untuk terakhir kalinya ibu segera menancapkan gunting ke mata kiri papa lalu mencabutnya dengan darah segar yang muncrat kewajah ibu lalu gunting itu ibu tusukkan lagi ke mata kanan papa lalu di cabutnya lagi gunting itu dan yang terakhir gunting itu ibu tusukkan ke jantung papa dengan sangat kuat hingga darah papa muncrat mengenai aku

Dan akhirnya malam itu...

Hehe segini dulu ya guys maaf agak pendek yakkk, gk papa kan :D

WHO AM I??Where stories live. Discover now