13. penderitaan ibu

702 23 0
                                    

**anggi**

Beberapa hari ini aku melihat ibu terkulai lemah di ranjang dan tak berdaya, wajahnya pucat seperti mayat, tubuhnya mendadak begitu kurus, tulang leher nya terlihat sangat menonjol, aku tak tau apa yang terjadi pada ibu, yang pasti 7 hari yang lalu aku melihat perutnya yang berisi dedek bayiku yang akan ku beri nama tama jika dia lahir nanti, tiba2 menjadi rata seketika perut ibuku, awalnya kupikir adikku sudah lahir tapi aku tak melihat ada bayi dirumah ini, dan saat aku bertanya dimana adikku, ibuku hanya diam dengan mata kosong nya, melihat itu akupun memutuskan untuk diam dan tak menanyakan apapun lagi walaupun aku begitu kebingungan

"Aakkkhhhh akkhh"
Saat sedang berusaha membuatkan teh seorang diri untuk ibuku, tiba2 terdengar suara ibu teriak dari kamar, dan aku langsung menghampiri ibu ke kamar

"Ibu, tenanglah ibu tenang"
Aku kebingungan setiap kali melihat ibuku mengerang kesakitan di ranjang karna aku hanya seorang anak kecil yang tak berdaya, ibu tidak ingin aku menghubungi om dedi yang satu2 nya keluarga kami yang berada disini

"Saa... Kit.. Akhh... Sa..."
Ibu mengerang semakin kuat, darah terus keluar berceceran dari dalam perut nya, aku sangat khawatir melihat ibu seperti ini setiap hari, aku terus mengambil kain dan menaruhkan nya diranjang untuk mengelap darah2 segar yang keluar lewat kemaluannya.

Aku ingin muntah karna baunya yang sangat amis, tapi aku sepertinya sudah mulai terbiasa dengan darah ibu yang setiap hari selalu keluar, aku ingin menolongnya tapi aku tak tau harus bagaimana

**pukul 12 malam**

Teng..teng..
Jam berbunyi menunjuk jarum pendek dan panjang ke angka 12

"Auuuu... Akkkkhhhh"

Mendengar suara ibu aku segera berlari menuju kamar ibu, dan betapa terkejutnya aku melihat ibu yang kejang2 sambil berteriak kesakitan

"Ibu... Sadar bu, istighfar bu...",
Aku berusaha memegang tubuh ibu yang kejang2 sedari tadi

"aaaakkkkkh........"
Prakk..prak...
Aku melihat tubuh ibuku seperti ada yang menarik nya dari atas lalu menjatuhkannya ke lantai, melihat itu aku sangat terkejut, apa ini??? Apa ada seseorang yang lain tetapi tak tampak sedang menyiksa ibuku??? Pikiran ku kacau dan berputar2 berusaha menemukan sebuah kejelasan tapi aku masih tak mengerti.

Setelah tubuh ibu terkulai lemas di atas lantai, tiba2 rambut ibuku di tarik lagi lalu srtt....srrtt.... dia menariknya menuju keluar kamar, aku berusaha memegang dan menangkap ibu, tapi sesuatu yang menarik ibuku sangat kuat dan tubuhku ikut terjatuh karnanya.
Aku berusaha bangkit dan mencoba mengejar ibuku yang di seret ke arah halaman belakang rumah kami

"Ibuu bertahanlah"

"Ja..gaa.. Di..ri..mu nakk..."
Ibu sempat mengucapkan itu sebelum dia diseret dengan cepat ke arah belakang, dan saat aku berhasil mengejar ibu yang dibawa ke kolam ikan hiu milik papa karnalo, aku sungguh merasa takut dengan apa yang akan terjadi pada ibuku
Tuhannn... Tolong kami...hks..hks... Tolong....


WHO AM I??Where stories live. Discover now