11.polisi

683 20 0
                                    

aku melihat 2 orang polisi berdiri di depan rumah ku, aku berusaha terlihat biasa saja hingga salah seorang dari mereka bertanya

"Selamat siang, apa ibu adalah ibu paula istri dari pak karnalo"

"Oh iya benar pak, silahkan masuk dulu"
Aku berusaha menjawab sewajarnya padahal tanpa kusadari kaki ku bergetar, aku segera mempersilahkan dua polisi itu untuk duduk dan aku pun segera duduk, karna kakiku sungguh tak sanggup berdiri karna ketakutan dan kegugupanku

"Kira-kira apa yang bisa saya bantu ya pak?"
Tanyaku pura" tidak mengetahui apa-apa

"Begini bu, kami ingin menanyakan apakah ibu tau kemana suami ibu pergi selama dua hari ini?"

"Hmm... Kemarin dia bilang dia keluar kota pak, ada apa memangnya?"
Aku berusaha mengarang cerita, padahal jantungku semakin berdetak tak keruan mendengar pertanyaan dari polisi ini

"Apa kah dia ada menghubungi ibu selama 2 hari ini?"
Tanya salah seorang polisi itu lagi

"Kebetulan dia tidak ada memberi kabar selama 2 hari ini pak, apakah ada yang bisa saya bantu?"

"Begini bu, suami ibu di duga melarikan diri karna telah melakukan penipuan yang mengakibatkan kerugian besar pada salah satu perusahaan yang bekerja sama dengan perusahaan suami ibu"
Polisi itu menjelaskan panjang lebar

"Huufffthhhhhtt..." syukurlah aku menghembuskan nafas lega yang sangat lega karna maksud kedatangan polisi bukan untuk menangkap apalagi menuduhku sebagai pelaku pembunuhan suamiku sendiri, ini sebuah kebetulan yang sangat membuat keadaan ku aman, tak akan ada yang tau bahwa suamiku karnalo telah mati di tanganku.

Dan akhirnya setelah mendapatkan beberapa informasi yang aku karang, dua orang polisi itu pun segera pamit pulang.

**kamar anggi**

Aku membuka pintu kamarnya perlahan dan dia masih duduk termenung di depan jendela kamarnya yang terbuka, tatapan nya masih kosong, aku sangat takut anggi akan mengalami gangguan jiwa, lalu aku pun masuk sambil membawakan segelas susu hangat untuknya sebelum tidur

"Anggi sayang, kenapa jendelanya di biarkan terbuka malam2 begini? Nanti kamu bisa sakit sayang"
Aku segera menutup jendela nya yang terbuka lebar

"Aku ingin melihat ayah"
Dia menjawab pelan dan begitu lirih masih dengan tatapan kosongnya

"Sayang, ayah anggi yang baik sudah tenang di surga sana, dan soal papa karnalo yang jahat sama anggi gak usah di pikirkan ya sayang"
Aku meminumkan nya susu hangat kemudian membaringkan nya ketempat tidur sambil mengecup lembut kening nya.

"Temani anggi malam ini bu"

"Baiklah sayang ibu akan menemanimu malam ini"
lalu aku berbaring di samping nya hingga akhirnya kami tidur bersama.

****

Tak lama aku merasakan ada yang menarik kakiku dari ujung lalu aku mulai merasakan berat di sekujur tubuhku, berat berat dan semakin berat.....

WHO AM I??Where stories live. Discover now