An Innocent Girl in a Spoil Brat's Body

152 7 0
                                    

Setelah kejadian malam itu, aku mencoba sebisa mungkin untuk
menghindari Aditya. Aku hanya menemui dan berbicara kepada Aditya ketika kami mendiskusikan tentang perkembangan Kaitlin. Aditya juga tidak pernah menyinggung masalah malam itu. Dia seakan-akan lupa kejadian malam itu. Dan aku sendiri yang merasa sakit hati disini. My heart was literally in pain karena kata-kata yang keluar dari mulut Aditya. I never thought that some offensive words might come up from Aditya's mouth. Those words insulted my pride to where I couldn't dare to dream of. I, Annindia Jenna tidak akan pernah merasa dipermalukan. Banyak laki-laki mengejarku dan berusaha membuatku terkesan entah karena hartaku atau karena statusku sebagai anak salah satu orang terkaya di Indonesia. Tapi Aditya bisa membuatku melayang terbang tinggi lalu menjatuhkanku dengan cara yang tidak pernah aku bayangkan.
Aku benar-benar terhempas dan terluka. Dalam semalam aku merasa
menjadi wanita yang tidak berharga dan tidak layak untuk laki-laki
manapun. Aku merasa berada di titik terendah dalam usiaku yang ke-26
ini. Karena hal ini aku mulai membentengi diri dari rasa sakit.
Mekanismeku untuk mempertahankan diri hanyalah berpura-pura jika kejadian malam itu seakan-akan tidak pernah terjadi. Yang harus aku lakukan hanyalah memokuskan diriku pada Kaitlin. Aku disini karena aku dibayar untuk mengajar Kaitlin. That's the point!!!
Rencanaku hari ini adalah aku ingin lebih mengenal pribadi Kaitlin dan
Kaitlin mengenal diriku. Aku membuat sandwich tuna dan sandwich ayam untuk makanan kami berdua. Aku bermaksud mengajak Kaitlin ke kebun binatang Ragunan. Aku mendatangi kamar Kaitlin yang penuh dengan hiasan berwarna pink. Kamar yang mencerminkan kalau Kaitlin adalah seorang putri bagi daddy-nya. Aku mengetuk pintu kamar Kaitlin dan memasuki kamarnya.
"Hi, K. How are you going today?"
"Good, Bu Jenna. Are you coming here to tell me to sudy?"
Aku menggelengkan kepalaku.
"No. I am lazy to teach. I am so sure you will be glad to hear this
news. Let's have fun today. Let's forget about study and study. I am going to go to the zoo. Do you wanna come with me? I have packed some
sandwiches and let's go picnic."
Kaitlin tampak ragu apakah akan mengiyakan atau menolak ajakanku ke Ragunan.
"I promise we are going to have fun. We are going to see lions, elephants, giraffes, snakes and you can also take some pics with baby tiger. Come on! Get dress up now!"
Hanya perlu sedetik bagi Kaitlin dengan keraguannya dan mendengar
semua hewan yang aku sebutkan Kaitlin bergegas mandi dan bersiap-siap. Keinginannya untuk melihat banyak binatang mengalahkan gengsinya. Kaitlin sudah siap dengan baju pink dan tas dukung dengan tokoh Elsa, karakter dalam film animasi Frozen menambah kecantikan Kaitlin.
"Ayo, K. Let's hit Ragunan!" Aku mengulurkan tanganku agar Kaitlin
dengan sukarela memegang tanganku. Kaitlin terlihat ragu untuk meraih tanganku, tidak sampai beberapa detik, dia memegang tanganku. Kelihatannya dia sangat menyukai hewan-hewan yang ada di Ragunan. Sesampai di sana aku membeli tiket masuk ke Ragunan. Kaitlin terlihat senang. Dia tidak berhenti bicara.
"Bu Jenna, I want to see monkey, girabbe, white tigre, phyton and I also want to take a prictue with baby tigre". Dia mengatakannya sambil meloncat-loncat kegirangan. Padahal kami baru saja masuk.
"Come on! First of all, we are going to see orang utans then we are going to see other animals."
Aku membeli beberapa pisang, kacang dan macam-macam makanan yang dijual agar aku dan Kaitlin bisa memberi makan hewan-hewan yang akan kami kunjungi. Tidak henti-hentinya Kaitlin berteriak bahagia dan tak kadang dia menjerit. Aku bisa membayangkan kalau ini adalah pertama kalinya Kaitlin mengunjungi kebun binatang. Kaitlin memintaku untuk memoto seluruh satwa yang dia kunjungi termasuk ketika Kaitlin
mengeluskan tangannya ke kepala baby tiger. Dia juga dengan beraninya
menggendong ular piton dengan bantuan penjaga satwa yang ada. Aku
bahkan tidak berani mendekati Kaitlin ketika dia menyentuh ular
raksasa itu.
"Are you hungry, K? It's time for lunch. I have packed some sandwhiches for us to eat. Oh, there...look there are empty spots."
Aku mengajak Kaitlin ke tempat kosong yang ada disana dan kami memulai makan siang kami. Kaitlin makan dengan antusias karena energinya banyak digunakan berjalan, sedikit berlari, berteriak dan kadang meloncat-loncat mengelilingi Ragunan ini. 3 sandwhich dia habiskan sendiri. Aku baru menyadari ketika melihat Kaitlin bahwa dia hanyalah seorang gadis polos yang bersembunyi dari kemanjaan dan kekeraspalaannya yang dia tunjukkan padaku sebelumnya.
"I hope you like coming here! I promise I will take you to Ancol and Dufan if you want to learn harder, K. Ibu tahu kau pasti merasa kesulitan untuk mengingat huruf, bunyi, dan berhitungkan? Tapi kita bisa belajar pelan-pelan. Kita akan melakukannya bersama, jadi kau tidak akan merasa sendiri. Don't give up so I won't give up, too."
"Bu Jenna, I got toubrel to memorize the lettres or sounds. The previous teachre said I was stupid. I hate her. I don't want to study. I hate reading. I hate writing. I hate math. But, I wanna visit Dufan. I want to try to ride on merry-go-round like Princess Elsa."

Precious Words for Kaitlin!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang