Theo masih larut dalam tidurnya, tetapi matahari yang sudah mengintip lewat jendela memaksa Theo untuk bangun dari kelarutannya itu. seperti biasa sebelum Theo membuka matanya, Ia akan merangkul Ashley yang ada disampingnya terlebih dahulu.
Theo terus mencari keberadaan Ashley dengan tangan yang menggapai-gapai sisi kanannya berharap Ashley ada disisinya. Kosong. Ia membuka mata dan memang mendapati Ashley tak ada disisinya.
"Ashley!" Panggil Theo lembut.
Pintu kamar mandi yang tadinya sudah tertutup kembali terbuka. Ashley tak ada di kamar mandi. Ia kemudian beranjak mencari di tempat lain.
Bibir Theo tersenyum ketika didapatinya Ashley di dapur.
"Sedang apa, sayang?" Theo memeluk Ashley dari belakang dan mencium tengkuknya dalam. "Kau sudah mandi?"
"Jangan sentuh itu aku geli."
Ashley kembali kedalam aktivitas memasaknya, tanpa menjawab pertanyaan Theo.
"Hanya memeluk boleh?" Tanya Theo ditelinga Ashley.
Ashley mengangguk. "Kenapa kau sudah bangun? Padahal aku ingin memasak untukmu." Ucap Ashley masih dalam pelukan Theo.
"Kau bisa masak?"
"Bagaimanapun juga aku adalah seorang istri. Harusnya aku bisa memasak sesuatu untukmu."
"Mau aku bantu, sayang?" ucaonya dambil terkekeh geli.
"Hanya memelukku, oke?"
"Hmm."
Empat puluh lima menit Ashley habiskan untuk memasak nasi goreng dan telur mata sapi. Kini Ia sudah duduk berhadapan dengan Theo di meja makan untuk mencoba masakan pertama Ashley.
Theo menatap Ashley dengan penuh senyuman di bibirnya. "Pasti makanan ini sangat special."
"Benarkah?" tanya Ashley antusias.
"Ya, karena satu porsi saja sudah menghabiskan waktu..." Theo melirik jam yang bertengger manis di ruangan itu sambil memainkan jari telunjuknya seolah menghitung. "Hampir satu jam lah." Ucap Theo tersenyum.
"Baiklah tuan perfect." Ashley menekankan kata 'perfect' dan menekuk bibirnya sebal.
Theo hanya tersenyum tak menanggapi perkataan Ashley, baginya istrinya itu sangat lucu jika seperti ini. Terlepas dari senyumannya, Theo mulai menyendokkan nasi goreng itu ke mulutnya.
Dahi Theo berkerut setelah mencoba masakan buatan istrinya. "Kau memasukkan apa kedalamnya?"
"Aku hanya memasukkan bahan bahan yang mami tulis di kertas." Wajah Ashley berubah panik. "Apakah seburuk itu?"
"Kau tak mencobanya?"
Ashey menggelengkan kepalanya pelan dan tersenyum kecut. "Tak perlu menghabiskannya Theo." Ia benar-benar khawatir saat Theo masih saja memakan masakan buatannya.
Theo mencubit pipi Ashley. Teriakan kesakitan keluar dari mulut Ashley. "Aku tidak mencubitnya terlalu keras." Ujar Theo membela diri.
"Masa kau tak tahu kalau teriakan tadi itu reflek wanita?" Ashley menutupi wajahnya yang malu saat ini.
"Kau mau coba?"
"Hah?" Ujar Ashley tak mengerti.
"Masakanmu."
"Tidak."
"Kenapa?"
"Tidak seenak buatanmu."
"Yasudah." Theo mengedikkan bahunya saat Ashley berkata seperti itu. "Tapi kau harus janji untuk membuatkan ini setiap hari!"
Ashley kaget saat Theo berkata seperti itu. "Bukankah ini tidak enak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love And Together
RomantikSinopsis Menjalani dua tahun pernikahan yang begitu diimpikan oleh banyak wanita lain merupakan suatu anugrah yang Tuhan berikan padaku memang. Seseorang yang selama ini selalu menjadi pria ku tunggu (Theo) untuk mencintaiku, akhirnya mencintaiku de...