Yang di mulmed Ashley...
Suara dentingan alat masak tak hentinya bersuara. Theo sedang berkutat dengan berbagai macam alat masak setelah tadi dengan terburu-buru Ia pergi ke supermarket untuk membeli beberapa bahan makanan.
"Oh Tuhan, kenapa resep ini sulit sekali." ucap Theo pada dirinya sendiri.
Makanan yang sedang Ia masak adalah makanan yang dibilang Ashley makanan paling enak saat mereka sedang honeymoon di Spanyol. Honeymon? ya Tuhan kenapa rasanya geli setiap ada kata itu.
Theo mengeluarkan ponselnya untuk sekedar melirik jam berapa sekarang. lain kali akan Ia pasang jam dinding di dapur.
'12.51 P.M'
Kemana Ashley pergi selama ini? Lagi-lagi Theo mengutuk dirinya sendiri saat mengingat bahwa nomor telpon sahabat Ashley saja dia tak tahu. "Dimana kamu Ashley?"
Drtt...drtt...drtt...
Ponselnya bergetar keras. Nomor yang jelas Ia kenal menghubunginya sesore ini. Theo mendesah melihat nomor tersebut.
Rian's calling
"Maafkan aku. Aku sedang mengambil waktu cutiku satu hari."
"..."
"Aku tidak bisa, lain kali aku pasti datang."
"..."
"Benarkah?" Theo terdiam sejenak mencerna kata-kata yang Ia dengar barusan. "Baiklah aku pergi kesana."
Ia membereskan segala peralatan masak yang Ia pakai. Masakan yang sudah jadi Ia letakkan di meja makan dengan selembar note di pinggirnya. Pakaiannya tak begitu lusuhh untuk pergi ke kantor sekarang. Theo langsung menyambar kunci mobil yang Ia letakkan di nakas kamarnya setelah Ia selesai dengan tataan rambut.
Sebelum pergi, Ia sempat melirik hidangan yang khusus Ia masakkan untuk Ashley rasa bersalahnya muncul jika mengingat wajah kecewa Ashley saat Ia tak ada di rumah nanti. Note yang tadi terselip di dekat piring, Ia baca kembali.
'Maafkan aku Ashley, aku benar-benar harus pergi karena ada kasus yang harus aku tangani. Kau juga pulang malam kan? Cobalah masakan ini, khusus untukmu!
P.S Dimasak dengan penuh rasa cinta <3'
Senyumnya terukir indah saat Ia membaca note yang Ia tulis tadi. Rasanya sudah cukup. Ashley tak akan marah jika Ia sudah membuatkannya makanan seperti ini.
Sebenarnya tak perlu menulis note pun bisa. Tetapi ponsel Ashley tertinggal di rumah dengan keadaan lowbat.
∞ ∞ ∞
"Brian bisa antar aku pulang sekarang?"
Brian menoleh sekilas. Melihat Ashley yang duduk dalam mobilnya membuatnya seperti memang benar-benar kembali lagi dengan Ashley.
"Ini masih siang. Kamu sangat membosankan."
Demi apapun, Ashley kesal dengan sifat Brian yang layaknya sifat anak kecil. Tak pernah mendengarkan perkataan orang lain yang benar-benar tak sepaham dengan pikirannya.
"Brian, aku mohon." Kata itu membuat Ashley merasa aneh. Brian sungguh kekanakkan sampai membiarkan Ashley memohon kepadanya. Tetapi Ia tak terlalu memikirkan hal itu sekarang, yang Ia pikirkan adalah Theo yang pasti khawatir dengan dirinya.
Seolah Ia tak mendengar, Brian masih saja sibuk dengan lagu yang sedang berputar di radio.
Kalau seperti ini terus, bagaimana hubungannya dengan Brian bisa berjalan dengan baik. "Brian, aku khawatir dengan Theo. Suamiku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Love And Together
RomansaSinopsis Menjalani dua tahun pernikahan yang begitu diimpikan oleh banyak wanita lain merupakan suatu anugrah yang Tuhan berikan padaku memang. Seseorang yang selama ini selalu menjadi pria ku tunggu (Theo) untuk mencintaiku, akhirnya mencintaiku de...