Perih

63 10 0
                                    

"Ada apa kau mengajakku kesini?" Ashley mengerucutkan bibirnya. Niat istirahatnya di hancurkan oleh paksaan Theo yang menyuruhnya ikut jalan-jalan.

"Memangnya suami tak boleh mengajak istrinya pergi ke mall?" Kata Theo ringan.

"Aku kira kau akan mengajakku ke tempat yang romantis."

"Bukannya setiap hari aku romantis? Jadi untuk apa aku mengajakmu ke tempat yang romantis juga?" Theo mulai menggoda Ashley.

"Sudahlah Theo, aku rasa aku sudah kebal dengan godaan ataupun rayuanmu itu."

"Benarkah?"

"Hmm."

Theo makin melekatkan pelukannya pada pinggang Ashley. "Kebal?"

Oh My God kalau caranya seperti ini, bagaimana juga Ashley bisa tahan. "Jadi untuk apa kita kesini?" Ashley mencoba mengalihkan pembicaraan mereka yang termasuk hal sensitive jika dibicarakan di depan umum seperti ini.

"Hanya ingin berdua denganmu."

"Aku serius Theo!"

Theo terkekeh melihat Istrinya yang sudah mulai kesal. "Aku serius sayang."

Ashley menghela nafas menghadapi perilaku Theo yang kadang juga masih seperti anak kecil. "Yasudah karena kita terlanjur disini, aku ingin belanja bulanan dulu." Ia menghadap Theo sebentar seolah meminta persetujuannya.

"Baiklah." Theo tersenyum kemudian mengacak gemas rambut Ashley.

Karena kesal Ashley berjalan mendahului Theo. Sedangkan Theo hanya tersenyum melihat tingkah Ashley saat ini.

"Mau yang mana?" Tanya Ashley sambil memegang dua produk untuk mencuci piring.

Theo yang memegang troli hanya bergumam pelan karena pendapatnya tak akan didengar oleh Ashley walaupun Ia sempat bertanya padanya.

Saat Ashley sedang sibuk memperhatikan barang apa saja yang akan Ia beli, Theo di belakangnya malah asyik memasukkan beberapa cemilan ke dalam troli.

"Theo!" Bentak Ashley masih dalam nada yang medium. Dia juga mengerti tempat jika akan berteriak.

Yang di bentak hanya tersenyum jahil menunjukan giginya.

"Nanti kamu sakit perut. Kembalikan Theo!"

Theo tak menggubris perkataan Ashley sama sekali. Yang Ia lakukan malah menunjuk bibirnya dengan telunjuknya dan dengan sekali gerakan Ashley mengerti maksud Theo.

Ashley mencubit perut Theo. "Dasar mesum!" Omelnya pelan.

Theo merangkul pundak istrinya posesif, setelah mengembalikan makanan yang tadi asal Ia ambil. "I Love You!" Bisiknya di dekat telinga Ashley.

Ashley terkekeh pelan mendapat perlakuan yang sungguh kekanakan dari suaminya ini. Belum sempat membalas perkataan Theo ponsel Ashley berdering.

Brian is Calling

"Siapa?" Tanya Theo penasaran.

"Nomor tidak dikenal." Ia berbohong. Entahlah Ashley juga bingung, entah dari mana muncul kata-kata itu. "Uhmm, Theo..."

"Ada apa?" Tanyanya dengan senyum manis.

"Aku lupa membeli detergent.. mulai sekarang aku ingin belajar mencuci."

"Benarkah?" Theo memicingkan matanya seakan Ia curiga. Tetapi di detik berikutnya wajahnya berubah menjadi semula. Tangannya terulur untuk menyentuh puncak kepala Ashley. "Tunggu sebentar." Ia sedikit berlari menjauh dari Ashley.

Between Love And TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang