Bohong

86 11 0
                                    

Yang di mulmed Brian..

Ashley menggeliat akibat cahaya matahari yang menyilaukan mata tertutupnya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya yang datang dari celah jendela. Ashley membalikkan tubuhnya untuk menghadap Theo, tetapi yang di dapatinya hanya tempat bagian lain dari tempat tidur ini yang sudah rapih. Kemana Theo? Pikirnya dalam hati.

Ia mendudukkan dirinya di tempat tidur mencoba untuk mengumpulkan kesadarannya.

"Theo?" Membuka kamar mandi yang tak terkunci.

Bau makanan terasa menusuk hidung Ashley. Ia menggiring tubuhnya mengikuti bau makanan yang benar-benar harum.

Dihadapannya, meja makan telah terisi oleh sarapan buatan Theo yag paling Ia suka. Tunggu, Ia juga menemukan sebuah note disampingnya ketika Ashley sudah siap untuk memakan sarapan ini.

Maafkan aku, ada kasus tiba-tiba yang perlu aku selesaikan di hari sabtu ini. Makanlah yang banyak! :*

Your Prince.

Apa-apaan ini? Kekanakkan sekali sampai menuliskan emoticon kiss. Tetapi Ashley tersenyum memikirkannya. "Kekanakkan." Ucapnya lagi sambil terkekeh geli.

"Jadi apa kamu harus mencoba makanan ini dan memaafkan Theo yang meninggalkanmu di hari sabtu ini, Ashley?" Tanya Ashley pada dirinya sendiri dengan senyum yang tak pernah terlepas dari bibir manisnya itu.

Ashley mulai menyendokkan satu suap pasta yang dibuat Theo kemulutnya. "Tak buruk." Gumamnya pelan. Kemudian Ia kembali tersenyum. Makanan Theo memang tak pernah tak buruk.

Drtt...Drtt...Drtt

Ponsel Ashley bergetar tanpa ada jawaban dari Ashley yang tengah berada di kamar mandi menyiapkan dirinya bertemu Theo di kantornya untuk menemaninya makan siang.

Ashley keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih dililitkan di kepalanya untuk mengeringkan rambut basahnya. Ponsel Ashley masih bergetar, sehingga membutnya mendekat.

Enam panggilan tidak terjawab. Panggilan terakhir berhenti saat Ashley ingin menyentuh ponselnya. Semua panggilan itu dari Alicia. "Untuk apa Alicia menghubunginya." Gumam Ashley pelan.

Belum sempat Ashley menekan tombol untuk menelpon balik, ponselnya sudah bergetar kembali.

Brian's calling

Ashley berfikir sejenak sejak kapan Brian dan dia saling memiliki nomor masing-masing? Oh bodohnya Ashley kemarin pulang kerja Brian yang meminta langsung padanya.

Lalu untuk apa Brian menelponnya? Lagi-lagi otak Ashley penuh dengan pertanyaan. Sehingga Ia lupa untuk menjawab panggilan itu. "Hallo." Sapa Ashley sesaat setelah Ia menjawab panggilan Brian.

"Ashley, ini aku Alice!" ucap Alicia di sebrang sana.

"Alice, ada apa?"

"Dasar, kenapa panggilanku tidak diangkat? Padahal kamu mengangkat panggilan Brian." Alicia terkekeh.

"Aku baru selesai mandi. Sebentar lagi jam makan siang jadi aku ingin ke kantor Theo." Ashley berbicara seperti itu tanpa ditanya.

Tak ada jawaban dari sebrang sana terhadap kata-kata yang diucapkan oleh Ashley. Entah mengapa Ashley juga merasakan ada sesuatu yang salah. "Alice kau tak apa?"

"Ini aku Brian." Suaranya menunjukkan perubahan.

"Kalian berdua membingungkanku."

"Benarkah?" mendengar hanya ada sebuah deheman dari Ashley untuk pertanyaan yang Brian ajukan tadi, Ia melanjutkan kata-katanya. "Alice ingin mengajak kita pergi tadinya."

Between Love And TogetherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang