Hikmah Luqman al-Hakim

2.9K 8 0
                                    

Ada kalanya seorang hamba diberi pengetahuan, tetapi tidak diberi hikmah sehingga luput darinya berbagai kebaikan dan keutamaan. Sebab, hikmah bukan sekadar ilmu. Hikmah adalah akal yang lurus, ilmu yang bermanfaat, dan amalan yang saleh. Inilah kisah seorang hamba yang mulia, yang penuh mutiara hikmah dan faedah berharga bagi segenap keluarga muslim yang ingin mendapatkan keturunan yang saleh dan menggapai keutamaan memilikinya.

Anugerah yang Agung

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman di dalam al-Quran al-Karim,

وَلَقَدۡ ءَاتَيۡنَا لُقۡمَٰنَ ٱلۡحِكۡمَةَ أَنِ ٱشۡكُرۡ لِلَّهِۚ وَمَن يَشۡكُرۡ فَإِنَّمَا يَشۡكُرُ لِنَفۡسِهِۦۖ وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٞ ١٢

"Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu 'Bersyukurlah kepada Allah. Barang siapa yang bersyukur (kepada Allah), sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan barang siapa yang ingkar, sesungguhnya Allah Mahakaya lagi Maha Terpuji'." (Luqman: 12)

Siapakah Luqman? Muhammad bin Ishaq rahimahullahmenyebutkan bahwa Luqman adalah putra Ba'ura' bin Nahur bin Tarah (Azar, ayah Ibrahim 'alaihissalam). Menurut sebagian ahli tafsir, Luqman juga adalah putra bibi atau saudara perempuan Ayyub 'alaihissalam '. Al-Waqidi rahimahullahmenyebutkan bahwa beliau adalah seorang qadhi Bani Israil. Para ulama ahli tafsir (selain 'Ikrimah dan asy-Sya'bi) sepakat bahwa beliau ini seorang hakim (orang yang diberi hikmah oleh Allah subhanahu wa ta'ala, bukan seorang nabi.

Kemuliaan hikmah yang disandang oleh hamba Allahsubhanahu wa ta'ala ini sebagaimana kemuliaan yang disandang bekas-bekas budak umat muhammadiyyah (umat Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wassalam, -ed.) yang menjadi pembawa ilmu. Kekurangan fisik mereka tertutupi oleh ketinggian nikmat yang menghiasi diri. Mereka dikaruniai ilmu yang bermanfaat dan amalan saleh. Al-Qurthubirahimahullah menyebutkan dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhu dan yang selain beliau bahwa Luqman adalah seorang hamba yang hitam, yang terbelah kedua kakinya dan tebal kedua bibirnya.

Luqman al-Hakim diberi pilihan oleh Allah subhanahu wa ta'alaantara diberi hikmah atau diberi nubuwwah (kenabian). Beliau memilih hikmah, beban yang lebih ringan daripada kenabian. Diriwayatkan, suatu ketika Luqman menyampaikan hikmah dari Allah subhanahu wa ta'ala kepada seseorang. Orang itu bertanya, "Bukankah engkau Fulan, si penggembala domba itu? Dengan cara apa engkau menggapai hikmah yang telah engkau raih ini?" Luqman menjawab, "Dengan berkata jujur, menunaikan amanat, dan meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat bagiku."

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan bahwa karena pemberian yang agung ini, Allah subhanahu wa ta'alamemerintah Luqman untuk bersyukur, agar Allah memberkahinya di dalam hikmah tersebut dan agar Allahsubhanahu wa ta'ala menambahkan keutamaan-Nya kepada Luqman. Allah subhanahu wa ta'ala mengabarkan bahwa manfaat syukur akan kembali kepada orangnya, dan kebinasaan akibat sikap ingkar juga akan menimpa pelakunya. Allah Mahakaya, tidak butuh kepada hamba. Allah Maha Terpuji di dalam perkara yang ditakdirkan dan ditetapkan-Nya.

Cahaya Hikmah bagi Keluarga Luqman

Allah subhanahu wa ta'ala menyampaikan hikmah yang Ia anugerahkan kepada Luqman ini kepada umatmuhammadiyyah agar mereka mengambil pelajaran. Allahsubhanahu wa ta'ala berfirman,

وَإِذۡ قَالَ لُقۡمَٰنُ لِٱبۡنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَيَّ لَا تُشۡرِكۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٞ ١٣

Kumpulan Kisah Hamba AllohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang