Sungguh keamanan dari musuh dan kehidupan yang bebas dari teror dan ketakutan adalah nikmat Allah subhanahu wa ta'alayang sering terabaikan. Nikmat ini barulah terasa ketika ia dihilangkan dari suatu kaum. Berikut pelajaran tentang ketabahan dan keyakinan yang kuat terhadap janji Allahsubhanahu wa ta'ala dari ibunda seorang nabi dan rasul, Musa Kalimur Rahman 'alaihissalam.
Wanita, terutama yang jauh dari cahaya ilmu dan iman, seringnya cenderung mengikuti hawa nafsu, sangat cinta terhadap dunia, pendek akal, banyak mengeluh, dan banyak mengingkari nikmat Rabbnya. Ada lagi satu titik lemah yang sering hinggap pada makhluk yang kurang agamanya ini: kurangnya rasa percaya kepada janji Allah subhanahu wa ta'aladan tipisnya penyandaran diri pada-Nya.
Di antara sempalan sejarah yang terkait dengan kisah Fir'aun adalah keberadaan seorang wanita mulia yang beriman, yang melahirkan seorang nabi dan rasul, yang membawa kehancuran bagi Fir'aun dan pengikutnya. Berikut kisahnya dalam menempuh ujian keimanan yang menjadi kemestian bagi setiap hamba yang taat. Semoga kita bisa mengambilibrah darinya untuk meningkatkan rasa percaya dan tawakal kepada Rabb kita.
Buah Petaka Kemaksiatan Bani Israil kepada ar-Rahman
Sekian abad telah berlalu dari kezaliman dan kedurjanaan Fir'aun, salah satu penguasa tiran terbesar dari Mesir Kuno. Namun, gaung kezaliman dan kesombongannya masih dapat tergambarkan oleh orang-orang yang mau mengambil pelajaran dari kenestapaan dan akibat buruk yang dituai oleh orang-orang yang ingkar kepada Rabb mereka.
Seluruh orang yang beriman melihat Fir'aun sebagai sumber pelajaran pahit yang tidak lekang oleh masa dan tempat. Kekuasaan dan kerajaannya membawanya melakukan kekufuran-kejahatan terbesar yang bisa dilakukan oleh seorang hamba-dan kesombongan serta kesewenang-wenangan terhadap hamba-hamba Allah subhanahu wa ta'ala. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,
إِنَّ فِرۡعَوۡنَ عَلَا فِي ٱلۡأَرۡضِ وَجَعَلَ أَهۡلَهَا شِيَعٗا يَسۡتَضۡعِفُ طَآئِفَةٗ مِّنۡهُمۡ يُذَبِّحُ أَبۡنَآءَهُمۡ وَيَسۡتَحۡيِۦ نِسَآءَهُمۡۚ إِنَّهُۥ كَانَ مِنَ ٱلۡمُفۡسِدِينَ ٤
"Sesungguhnya Fir'aun telah berlaku sombong di muka bumi, dan ia menjadikan penduduknya bergolong-golong, ia menjadikan lemah segolongan dari manusia dengan menyembelih anak-anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup wanita-wanita mereka. Sesungguhnya Fir'aun termasuk orang-orang yang melakukan kerusakan." (al-Qashash: 4)
Ibnu 'Abbas c menjelaskan bahwa sepeninggal Yusuf'alaihissalam, Bani Israil berjaya di Mesir. Mereka melakukan berbagai kemaksiatan dan berbuat sombong serta sewenang-wenang di tengah-tengah manusia. Allah subhanahu wa ta'alamenghukum mereka dengan menguasakan bangsa Qibthi dengan dinasti raja-rajanya, di antaranya Dinasti Pharaoh/Fir'aun terhadap Bani Israil.
Sebagian Fir'aun (sebagian ahli tarikh berpendapat bahwa dia adalah Ramesses II) memperbudak umat terbaik di masa itu, Bani Israil. Ia mempekerjakan mereka secara paksa, siang dan malam, untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang sangat berat dan menghinakan. Ia menjadikan mereka berkelompok-kelompok sesuai dengan tujuan pemberdayaannya terhadap mereka, yaitu memakmurkan bangsa Qibthi.
Ia juga menyembelih anak-anak laki-laki Bani Israil, tetapi membiarkan wanita-wanita mereka hidup, sebagai sebuah bentuk penghinaan terhadap Bani Israil. Hal ini diawali oleh berita dari Ibrahim p yang menjadi pengajaran dan keyakinan turun-temurun di kalangan Bani Israil bahwa akan ada seorang pemuda yang lahir dari tulang rusuk (keturunan) putra Ibrahim p, yang menjadi sebab kehancuran dan hilangnya kekuasaan Dinasti Fir'aun atas bangsa Qibthi di Mesir.
Ibrahim p menyampaikan hal ini ketika seorang raja leluhur Fir'aun yang ketika itu menguasai Mesir menangkap Sarah untuk memuaskan nafsunya. Keyakinan ini pun sampailah ke telinga bangsa Qibthi sehingga mereka sering memperbincangkannya di sisi Fir'aun. Fir'aun pun menjadi waspada dan mengambil tindakan yang sangat kejam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Kisah Hamba Alloh
Spiritual"Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir" (QS. Al A'raf: 176) "Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal " (Yusuf: 111) Semoga Bermanfaat dan menambah kuat keiman...