Untaian Cinta Istri Ayyub 'alaihissalam

404 18 0
                                    

Banyak wanita yang kurang memiliki sifat hilm (kesantunan dan kesabaran). Lebih-lebih tatkala gelombang ujian datang menerpa. Betapa banyak wanita yang berkeluh kesah dengan impitan kehidupan dan sedikitnya nafkah yang diberikan suami mereka. Betapa banyak wanita yang terjatuh ke dalam nusyuz, bermaksiat kepada suami, karena kesempitan yang menimpa mereka. Mari kita simak kisah istri Ayyub ‘alaihissalam yang penuh cinta lagi setia. Semoga Allah subhanallahu wa ta’ala membukakan hati kita untuk mengambil faedah darinya.

Ayyub ‘alaihissalam, Hamba yang Sabar

Al-Qurthubi rahimahullah menyebutkan di dalam Tafsir beliau bahwa Ayyub ‘alaihissalam hidup pada masa Ya’qub‘alaihissalam. Ibunya adalah putri Luth ‘alaihissalam. Menurut riwayat, istri Ayyub ‘alaihissalam bernama Layya bintu Ya’qub atau Rahmah bintu Ifraim bin Yusuf bin Ya’qub.

Ayyub ‘alaihissalam berasal dari bangsa Romawi, dari kabilah al-Batsaniyyah. Kuniahnya Abu ‘Abdillah. Ia dipilih oleh Allahsubhanallahu wa ta’ala untuk menerima nubuwwah(kenabian). Bukan hanya itu, ia juga diberi kesejahteraan yang besar berupa harta yang berlimpah dan anak yang banyak. Ayyub ‘alaihissalam adalah hamba yang selalu mensyukuri nikmat-nikmat Allah subhanallahu wa ta’ala dan suka membantu hamba-hamba-Nya. Namun, tidak beriman kepada Ayyub ‘alaihissalam selain tiga orang saja.

Ayyub ‘alaihissalam adalah hamba yang saleh lagi penyabar. Kisah kesabarannya diabadikan di beberapa ayat di dalam al-Qur’an. Allah subhanallahu wa ta’ala berfirman,

وَٱذۡكُرۡ عَبۡدَنَآ أَيُّوبَ إِذۡ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّي مَسَّنِيَ ٱلشَّيۡطَٰنُ بِنُصۡبٖ وَعَذَابٍ ٤١

“Dan ingatlah hamba Kami, Ayyub, ketika ia menyeru Rabbnya, ‘Sesungguhnya aku diganggu setan dengan kepayahan dan siksaan’.” (Shad: 41)

As-Sa’di rahimahullah menjelaskan, “Allah subhanallahu wa ta’ala memerintah Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mengingat Ayyub ‘alaihissalam dengan sebutan yang terbaik dan memujinya dengan pujian yang terbaik pula. Tatkala Ayyub tertimpa musibah, ia bersabar, tidak mengeluh dan tidak berlindung kecuali kepada-Nya.”

Ibnu Katsir rahimahullah menceritakan, “Allah subhanallahu wa ta’ala menimpakan ujian kepada Ayyub ‘alaihissalamberupa mudarat pada tubuh, harta, dan anaknya. Tidak tersisa dari tubuhnya bagian sekadar untuk menancapkan jarum melainkan pasti terkena penyakit, kecuali jantung. Tidak tersisa dari hartanya sesuatu pun yang bisa digunakan untuk mengatasi penyakitnya. Tidak tersisa pula dari keluarganya selain istri yang menjaga cinta sang suami disebabkan keimanannya kepada Allah subhanallahu wa ta’ala dan Rasul-Nya. Sang istri yang setia ini bekerja menjadi pelayan orang lain untuk mendapatkan upah. Ia juga memberi makan dan melayani Ayyub ‘alaihissalam selama sekitar delapan belas tahun.”

Ath-Thabari rahimahullah menyebutkan bahwa Ibnu Syihabrahimahullah meriwayatkan dari Anas radhiyallahu ‘anhu, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam, beliau bersabda,“Sesungguhnya Nabiyyullah Ayyub ‘alaihissalam diselimuti bala selama delapan belas tahun. Kerabatnya, baik yang dekat maupun yang jauh, menolaknya, kecuali dua saudara lelakinya yang termasuk saudara terdekatnya. Keduanya mendatanginya pada pagi dan petang.

Salah satunya berkata kepada yang lain, ‘Kita mengetahui, demi Allah, bahwa Ayyub ‘alaihissalam sudah berbuat dosa yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun di dunia ini.’

Saudaranya bertanya, ‘Apa itu?’

‘Selama delapan belas tahun, Allah tidak merahmatinya sehingga tidak menghilangkan bala yang menimpanya.’

Kumpulan Kisah Hamba AllohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang