Maryam bintu 'Imran

432 20 0
                                    

Sebuah Permisalan bagi Orang yang Beriman

Tatkala rasa malu tercerabut dari sebagian besar wanita muslimah negeri ini, berbagai kemaksiatan dan ketidaktaatan menghiasi tutur dan langkah mereka; hawa nafsu dan kerancuan pemikiran pun merajalela. Sungguh, mereka lupaakan kisah indah penuh teladan dan faedah, tentang seorang wanita yang namanya semerbak sepanjang masa…. Maryam ash-Shiddiqah radhiyallahu ‘anha, puteri Imran.

Maryam bintu Imran radhiyallahu ‘anha, ibunda ‘Isa‘alaihissalam Peradaban manakah dalam kurun waktu dua ribu tahun ini yang belum pernah mendengar namanya? Dialah wanita yang taat kepada Rabbnya, yang disebut berulang kali dalam sejarah manusia. Namanya menjadi satu-satunya nama wanita yang disebutkan dalam al-Qur’an, bahkan menjadi nama sebuah surat di dalamnya. Berikut perjalanan hidupnya, semoga Allah subhanahu wa ta’ala memberikan pelajaran yang berharga bagi kita dengan membacanya.

Keluarga Maryam bintu ‘Imran

Maryam bintu ‘Imran radhiyallahu ‘anha berasal dari salah satu keluarga mulia yang dipilih oleh Allah subhanahu wa ta’alauntuk mengemban nubuwah dan risalah, yaitu keluarga ‘Imran, yang berakar dari Bani Israil, dari keturunan Dawud o. Allahsubhanahu wa ta’ala berfirman,

۞إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰٓ ءَادَمَ وَنُوحٗا وَءَالَ إِبۡرَٰهِيمَ وَءَالَ عِمۡرَٰنَ عَلَى ٱلۡعَٰلَمِينَ ٣٣

“Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim, dan keluarga ‘Imran melebihi segala umat.” (AliImran: 33)

Sebagaimana ayahnya yang saleh, ibunda Maryam, Hannah bintu Faqud, pun wanita salihah. Allah subhanahu wa ta’alaberfirman tentang Hannah,

إِذۡ قَالَتِ ٱمۡرَأَتُ عِمۡرَٰنَ رَبِّ إِنِّي نَذَرۡتُ لَكَ مَا فِي بَطۡنِي مُحَرَّرٗا فَتَقَبَّلۡ مِنِّيٓۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ ٣٥ فَلَمَّا وَضَعَتۡهَا قَالَتۡ رَبِّ إِنِّي وَضَعۡتُهَآ أُنثَىٰ وَٱللَّهُ أَعۡلَمُ بِمَا وَضَعَتۡ وَلَيۡسَ ٱلذَّكَرُ كَٱلۡأُنثَىٰۖ وَإِنِّي سَمَّيۡتُهَا مَرۡيَمَ وَإِنِّيٓ أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ ٣٦

“(Ingatlah) ketika istri ‘Imran berkata, ‘Wahai Rabbku, sesungguhnya aku menazarkan kepada-Mu anak yang berada dalam kandunganku ini menjadi anak yang saleh yang berkhidmat (di Baitul Maqdis), maka terimalah dariku (nazar ini). Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.’ Namun, tatkala ia melahirkan anaknya, ia berkata, ‘Wahai Rabbku, ternyata aku melahirkannya perempuan.’ Allah subhanahu wa ta’alaebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan laki-laki tidaklah sama dengan perempuan. ‘Sesungguhnya aku telah menamainya Maryam, dan aku memohon perlindungan-Mu baginya dan keturunannya dari setan yang terkutuk’.” (Ali Imran: 35—36)

Disebutkan oleh Ibnu Katsir rahimahullah dalam Tafsir beliau, Muhammad bin Ishaq rahimahullah menjelaskan bahwa Hannah dahulu wanita yang mandul. Pada suatu hari ia melihat seekor burung memberi makan anaknya dengan paruhnya, maka ia pun jadi menginginkan kehadiran seorang anak. Berdoalah ia kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar Dia menganugerahinya seorang anak laki-laki. Kemudian, Allahsubhanahu wa ta’ala mengabulkan doanya. Suaminya pun mendatanginya, dan Hannah mengandung karenanya.

Ketika hamil, ia bernazar bahwa bayi yang ada di perutnya itu akan dijadikannya sebagai muharrar, dikhususkan untuk beribadah dan berkhidmat di Baitul Maqdis. Namun, ketika ia melahirkan, ternyata yang lahir anak perempuan, padahal laki-laki tidak sama dengan perempuan dalam hal kekuatan dan ketabahan/ketekunan dalam beribadah dan berkhidmat di Masjidil Aqsha.

Kumpulan Kisah Hamba AllohTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang