Sy mau ngasih tau, kalo sebenernya part 4 yg school [2] masih ada lanjutannya dikit. Tapi gak tau kenapa kepotong bgitu aja. Bakalan aku tulis di sini. Dikit kok!
Enjoy!
***
BRAKKKKK!
Aku dan cinta menghentikan aksi kami dan menoleh pada sumber suara.
"Kalian berdua ikut keruangan saya! CEPATTTTT!!" Ah sial! akan ku beri tahu kalian. Dia adalah wali kelasku yang galaknya minta di kasihani. Eh*minta ampun. Bu Rita.
***
Lyra POV
Aku sedikit kesal dengan perbuatan teman-temanku. Kenapa mereka tidak pernah akur. Kalian harus tau, mereka seperti anjing dan kucing! Oooh.. itu sangat menyebalkan. Namun kalian juga harus tau, sebenarnya mereka itu bersahabat. Hanya caranya saja yang berbeda. Aku dan Adam pernah melihat Nevy dan memeluk cinta yang sedang menangis. Yang ku tahu, Cinta baru saja putus dari pacarnya yang bajingan. Begitu pun sebaliknya. Nevy yang menangis akibat ditinggalkan kedua orangtuanya dan Cinta mencoba untuk menghibur dengan beberapa aksi konyol. Lalu setelah itu, mereka kembali menjadi seperti musuh.
Sudah lebih dari setengah jam aku menunggu mereka berdua di depan ruangan kepala sekolah. Sesekali aku mendengarkan apa yang mereka bicarakan. Kalau tidak salah, orang tua dari mereka akan di panggil. Yeah! Itu sudah biasa untuk mereka. Namun, kalian tau lah bahwa Nevy sudah tidak memiliki orang tua jadi kadang yang datang itu asisten pribadi kakeknya.
Seorang lelaki bertubuh atletis berjalan kearahku. Ummm.. maksudku berjalan menuju ruangan kepala sekolah. Lelaki yang selama ini aku kagumi. Ssttt! Kalian harus merahasiakannya. Karna aku menyukainya diam-diam. Adam, kakak angkat cinta.
"Kali ini apalagi yang dilakukan adikku dan Nevy? Tidak bisakah mereka akur untuk satu hari saja?!" Ucapnya tiba-tida dengan membanting pantatnya tepat di sebelahku. Baiklah! Sepertinya jantungku mulai tidak normal. Oh God! Tolong jangan sekarang.
"Ehmm.. seperti biasa ka, mereka berantem lagi." Balasku gugup.
Adam menatapku dengan matanya yang indah. Apa yang harus ku lakukan sekarang?! "Kenapa suaramu bergetar? Apa kau gugup duduk denganku sedekat ini?"
Apa?! Apa artinya dia tahu perasaanku saat ini? Jangan sampai hal itu terjadi. Jika hal itu terjadi lebih baik aku bunuh diri saja (dipohon toge). "Uhmm.. ti..tidak. suara ku sedang sedikit sakit hari ini. Jadi.... "
Adam berdiri dengan tiba-tiba membuatku menghentikan pembicaraanku. Aku tahu, dia memang bosan denganku. "Kau terlalu bertele-tele Lyra. Andai kau tahu..."
Adam berjalan dan menghilang di balik pintu ruangan kepala sekolah. 'Andai kau tahu...' apa yang harus ku tahu?
***
Nevy POV
Hari ini aku benar-benar malas pergi ke gor untuk latihan karate. Di sana pasti ada cinta. Tapi aku juga kesal berdiam diri terus di rumah. Setelah kejadian aku di panggil ke ruangan kepsek 2 hari lalu, kakek menceramahiku pagi siang dan malam. Seperti minum obat. Menyebalkan!
Baiklah! Sudah ku putuskan.... untuk tetap pergi latihan. Lihat saja nanti jika Cinta berbuat ulah lagi. Akan ku habisi dia. Aku membereskan barang-barang dan bergegas untuk pergi.
"Nona muda, kakek memanggil nona!"
Oh shit! Dia sungguh-sungguh mengagetkan ku. Bagaimana jika aku tiba-tiba terkena serangan jantung lalu mati? Tentu saja aku akan menghatuinya seumur hidupnya.
"Bisakan lo ngetuk pintu atau melakukan hal semacamnya? Bagaimana jika gue mati berdiri?" Ucapku sambil berdecak pinggang.
"Maafkan saya nona!"
Tanpa mengubrisnya aku langsung keluar kamar dan menemui kakek yang sedang berbicara dengan asisten pribadinya. Kakek menatapku saat aku sudah berdiri di hadapannya.
"Mulai saat ini kau harus pergi dengan mobil yang sudah kakek siapkan!" Sebelum aku membuka mulut untuk berbica kakek sudah mendahuluiku. Menyebalkan! "Dan mulai saat ini jangan pernah membatah ucapan kakek lagi!!"
Sekarang aku hanya bisa melipat tanganku di depan dada sambil duduk manis di mobil mewah yang kakek sediakan. Huh! Menyebalkan! Ruth sedari tadi menertawakanku. Ruth adalah asisten pribadi kakek yang paling beliau percaya. Lihat kan? Sekarang saja aku dititipkan pada asisten kesayangannya itu.
Sampai di depan gor, Ruth menurunkan ku depan di depan pintu utama GOR. Dia melampai sembari meledek kearah ku. Kakek lihatlah asistenmu yang menyebalkan! Sebelum ke lapangan besar gor milik kak Adam ini harus melewati lorong pendek yang terdiri dari beberapa pintu. Salah satunya ruangan pribadi kak Adam. Pintu lainnya ruangan lainnya untuk menyimpan barang penting.
"Kau serius Leya ingin kembali bersama mu?" Tanya seseorang dari balik pintu.
"Tentu saja. Namun sekarang dia berada di NY. Kau harus tahu, kemarin dia mengirimku email dan bilang ingin kembali bersamaku." Aku tahu suara ini. Suara pria yang paling menyebalkan sekaligus calon suamiku kelak.
Apa yang mereka bicarakan? Siapa Leya?
"Lalu kau menerima ajakannya?"
"Sedang ku pikirkan. Dia wanita yang ku sayang. Sangat! besok dia akan tiba di sini."
DEG!
Aku berjalan cepat menuju lapangan. Aku tidak ingin mendengarkan pembicaraan mereka yang tidak penting. Lagian, itu bukanlah urusanku. Dan aku tidak mau peduli. Aku membanting tasku ke tribun yang ada di dekat lapangan. Di seberang aku melihat Cinta yang sedang sedang meninju-ninju angin. Dan juga ada Lyra? Tumben dia datang. Dengan segera aku merapatkan diri pada mereka.
"Tumben banget lo datang Ly? Mau modusin kak Adam ya?" Tanyaku asal. Namun Lyra hanya berdecak kesal.
"Hai Nevy! Akhirnya kau datang." Aku menoleh pada sumber suara. Ya itulah dia. Calon suamiku yang tidak ku cintai datang bersama Adam.
♡《》♡
Vomment plis :(
Biar ada semangat nulis :'((
KAMU SEDANG MEMBACA
THE UGLY LOVE
Romance-Nevada Abigail Hell! Demi apa kakek menjodohkanku dengan pria yang kelewat tua itu! Harusnya kakek tau aku masih berumur 17 tahun. Aku tidak mau menikah muda apalagi dengan om-om yang sok berkuasa. Setidaknya aku mau menikmati masa puberku. Seperti...