TOD [1]

471 19 7
                                    

Vomment plis! ;)

Nevy POV

Untung hari ini tidak ada guru. Entah kenapa aku begitu merasa lesu. Tidak mungkin karna kejadian kemarin saat Aaron meyakinkan aku untuk tidak akan memcintainya kan? Oh God! Bahkan aku masih terlalu muda untuk memikirkan hal itu. Sebenarnya kakek dapat ide dari mana untuk menjodohkan ku? Menyebalkan! Setiap hariku jadi begitu menyebalkan! Ugh! Kau harus bisa sabar Nev.

Aku mencoba memejamkan mata ini mencari celah untuk menyelesaikan masalah. Namun yang selalu terngiang-ngiang malah adegan ciumanku dengan Aaron. Ada apa denganku?  Tidak! Tidak! Aku tidak boleh mudah ditaklukan! Sial. Memang semua ini pertama kalinya untukku. Aku belum pernah merasakan apa itu cinta (bukan temanku yang menyebalkan itu!!). Pacaran saja dalam seumur hidupku aku belum pernah. Kenapa tiba-tiba harus menikah sih?!

Hiks.. hiks..

Kecupan hangat dari bibirnya masih bisa kurasakan hingga saat ini. Aroma mintnya yang aku suka masih tercium. Arg! Apa yang sudah ku pikirkan!

Brakkk!!

Aku mendongkakkan kepalaku. Mataku melebar saat Cinta melempar beberapa ciki-cikian di mejaku. Oh God! Berapa uang yang ia habiskan untuk jajanan seperti ini. Sedangkan Lyra dengan santainya hanya membawa jusnya yang dia beli di kantin.

"Bete gue! Ni guru pada kemana sih! Kalo gak ada guru, gue jadinya lapar terus kan!!" Suara cemprengnya khas membuatku memutarkan bola mata. "Eh Nev! Gue inget sama lo, jadi gue beliin ciki kesukaan lo. Nih." Cinta menyodorkan beberapa ciki. Tumben banget ni orang.

Lagi kerasukan jin apaan nih? Curiga dengan sikapnya yang terkesan baik ini. Biasanya dia selalu memintaku untuk ngebogemnya. "Udah deh makan aja! Dari pada lo mikir tentang yang engga-engga ke gue!" Ucapnya ketus. Mulai minta di bogem kan.

"Thanks!" Ucapku singkat. Apa yang sudah merubahku jadi tak seceria biasanya lagi sih Tuhan?

***

Cinta POV

Bukannya aku mencari muka di depan Nevy, namun entah kenapa aku malah kasihan pada Nevy. Yahhh, walaupun aku sedikit kepo tentang hubungannya dengan bang Aaron. Namun jika aku jadi Nevy, pasti rasanya sakittttt banget! *fikslebaynyakeluar

"Cinta, memangnya kamu belum tahu?"

Kak Adam tiba-tiba duduk disebelah ku saat aku tengah asik mengunyah mie instanku. Kebiasaan kak Adam kalau aku sedang santai selalu aja ngangguin aku. Walau kadang juga selalu nempel padanya saat diluar rumah. Kalau hal itu untuk mengurangi para cabe-cabean mendekati kakak ku yang satu ini. Tentu saja aku memiliki impian untuk punya kakak ipar yang baik dan tentunya cantik.

"Apaan sih kak? Lagi makan nih!" Jawabku dengan mulut yang penuh dengan makanan.

"Kunyah dulu deh." Balas kak Adam santai. Dia menyenderkan tubuhnya ke sofa. "Ini masalah Aaron dan Nevy."

Aku langsung menengok ke kak Adam. Begini, Nevy memang temanku yang sedikit menyebalkan, namun dia tetap temanku. Aku tidak ingin munafik, aku memang menyayangi Nevy walau sifatnya yang kadang-kadang pengen gue jotos! *emosimendadak.

"Biasa aja kali dek mukanya, jelek banget." Dengan cepat aku langsung gebug lengannya hingga kak Adam mendesis. Rasakan itu! "Sakit dek!"

"Buruan ngomong! Atau aku sebarin aib kakak ke Lyra. Biar dia tau kakakku yang satu ini kek gimana!" Banyak rahasia kak Adam yang aku tahu, tapi aku tidak akan membahasnya sekarang. Fokus pada Nevy!

"Awas aja kalo ngomong!" Kak Adam menghembuskan nafas berarnya. "Mantan Aaron mengajaknya untuk menjalin hubungan kembali. Dan dia besok akan datang. Menurutmu bagaimana jika Nevy tahu tentang ini? Bagaimana jika mereka bertemu? Menurutmu apa reaksinya nanti?"

Saat Kak Adam mengatakan hal itu sejujurnya aku merasa sedikit takut. Entahlah aku sebagai wanita tulen akan merasa sakit hati yang hebat bertemu dengan pacar calon suaminya. Walau Nevy terlihat seperti cuek bebek namun kita tidak tahu perasaannya kedepan bagaimana. Bagaimana jika nanti Nevy akan mencintai bang Aaron dengan tulus? Walaupun Nevy belum pernah pacaran, namun cepat atau lambat rasa cinta pada setiap manusia akan hadirkan?

Gue tau, gue so bijak dan so tahu banget! ;(

Lihatkan sekarang Nevy lebih pendiam. Biasanya hari-harinya selalu enerjik untuk menghajarku. Makannya aku berbaik hati untuk membaginya makanan. Aku juga sudah cerita pada Lyra, tapi dia juga tidak bisa berbuat banyak.

***

Nevy POV

Aku menyandarkan tubuhku pada sofa. Tebak sekarang aku ada dimana?

Di rumah Cinta!

Dia memaksaku untuk datang ke rumahnya. Sekarang ada kami sudah ada kami berempat. Aku, Cinta, Lyra dan tentu saja kak Adam. Aku tidak tau mereka akan membuat acara apa? Sujujurnya tadi aku ingin langsung pulang dan tidur sepuasnya, tapi Cinta malah menarikku dan memasukkan ku pada mobilnya. Kalian harus tahu, hal ini lebih mirip dengan penculikan.

"Kita maen TOD!" Ucap Lyra tiba-tiba.

What the hell? Lebih baik aku menghabiskan waktuku di kamar saat ini juga. Percuma aku membantah ucapan mereka, toh mereka juga akan memaksaku untuk melakukan game aneh itu.

Cinta mulai memutar sebuah botol kaca bekas. Hingga ujung dari botol itu menunju pada Lyra. Nah kenakan dia! Dia yang mengajak main jadi dia juga harus bertanggung jawab. "Truth or Dare?"

Lyra berpikir sejenak. "Ehmm.. aku truth aja." Ucapnya sedikit ragu.

"Di sekolah lo suka sama siapa?" Tanya Cinta tiba-tiba. Apa dia tidak tahu? Lyra tidak menyukai siapa-siapa di sekolah, yang dia sukai orangnya ada di sini! Kak Adam. Dasar Cinta bodoh!

"Ehmm.. a.. aku.. ehmm.."

"Apa kalian akan memulainya tanpa aku?" Ucap seseorang tentu saja lelaki ini yang sudah membuatku kehilangan banyak mood.

Eh barusan aku bilang apa?

"Eh Bro! Sini buruan. Lo di tunggui lama banget?"

What? Memangnya sejak kapan kak Adam memanggil manusia yang satu ini? Aaron mendaratkan bokongnya sebelah diriku. Aroma tubuhnya yang maskulin menyengat hidungku. Oh aku suka aromanya.

"Woy Nev!!"

Aku membuka mataku, semua mata sudah tertuju padaku. "Lo mau truth or dare?" Jelas Cinta yang membuatku bingung. Oke! Ujung botol menjuk diriku. Ini sedikit membosankan!

"Bosen gue! Gue milih dare aja!" Ucapku mantap. Mata Cinta langsung menajam. Diriku mulai was-was dengan dirinya.

"Cium pipi bang Aaron!" Teriak girang cewek sialan yang satu ini.

Sudah ku duga dia akan membuatku naik darah. Namun entahlah ada sesuatu desiran yang sangat aneh dalam diriku.

Aku rasa semburat merah mewarnai wajahku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 19, 2015 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE UGLY LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang