Angga jadi dingin akhir-akhir ini.
Aku tidak tahu kenapa, tapi.. ini aneh.
Aku juga sering melihat Angga dekat dengan Lanney. Kadang mereka suka mengobrol berdua walaupun Angga memasang muka tidak tertarik, dan bosan.
"Jadi, aku langsung dorong dia dan dia ketawa dan--Eh, Hai Ca!"
Aku duduk di sebelah Lanney yang sedang bercerita sesuatu kepada Angga dengan riangnya.
Jadi sebenarnya, pacar Angga itu dia atau aku, sih?
"Ca, sini," ajak Angga sambil menunjuk tempat duduk sebelahnya.
Aku menggeleng. "Kalian, kan lagi ngobrol," ucapku pelan.
"Gak kok. Ayo sini," kata Angga bersikeras.
Akupun beranjak dan duduk di sebelah Angga.
"Nah gitu," ujar Angga sambil menepuk-nepuk kepalaku.
Lalu tiba-tiba.
DAR!
Hujan turun seketika dengan derasnya.
Akupun berlari, dan tiba-tiba Angga menyusulku dan memakaikan jaket ke kepalaku.
Aku tersenyum.
"Ga! Aw!"
Kami menoleh kebelakang dan mendapati Lanney yang terjatuh sambil memegang kakinya.
"Kenapa?" tanya Angga sambil memegang kaki Lanney.
"Sakit. Keram,"
Zayn pun tanpa aba-aba langsung menggendong Lanney yang sukses membuat aku cemburu.
Harus banget, ya, di gendong?
Saat kami sudah sampai di tempat yang tidak basah. Angga menurunkan Lanney dan memeriksa kakinya.
Cih, aku disini dicuekin gitu?
"Zayn, baju kamu basah," kataku lalu berjongkok di sebelah Zayn.
"Gak apa-apa. Pulang, gih. Nanti sakit,"
Aku langsung kesal dengan Zayn saat itu juga dan pergi dari situ tanpa bilang apa-apa.
Bilang aja kalo mau berduaan!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Pain [COMPLETED]
Teen Fiction-[BOOK 1]- IMPORTANT NOTESノಠ_ಠノ So guys, this is the book that I wrote 3 or 2 years ago and I surely don't remember why I did this at the first place. I cringe everytime I read this but I guess I should just let it be here so I can remind myself tha...