Lanney on Mulmed.
"Eh bener, deh. Aku gak ada apa-apa sama Angga."
Lanney yang hari ini sedang terus terang tentangnya dan Angga terus bersikeras agar aku percaya.
Aku hanya tertawa kecil.
"Gak apa-apa lagian,"
Lalu aku pergi meninggalkannya dan berjalan ke lapangan.
Disana, ada Angga dan kawan-kawannya yang sedang bermain basket. Lalu sesaat kemudian, dia duduk di pinggir lapangan.
Aku menghampirinya.
"Hai!" sapaku riang. Ia hanya menoleh sebentar lalu meminum-minumannya.
Aku duduk di sebelahnya.
"Ca,"
"Ya?"
"Aku mau kamu gak usah larang-larang Lanney buat temenan sama aku,"
Aku tertegun. "Aku gak pernah bilang gitu ke dia,"
"Yaudah. Pokoknya kamu jangan gitu ke dia. Dia--"
Aku berdiri dan bergegas pergi dari sana.
Apa?! Aku tidak pernah bilang apapun pada Lanney soal mereka.
Lan? Kamu bohong sama Angga, kenapa?
***
Aku sedang berkutat dengan soal fisika bab baru yang cukup susah bagiku di kafe dekat sekolah.
Coba ada Angga. Mungkin mudah.
"Ehm,"
Akupun menoleh dan melihat, err-- cowok yang kalau tidak salah adalah pacarnya Lanney.
"Eh?"
Dia tersenyum. "Hai, boleh duduk disini gak?"
Aku mengangguk.
"Aku mau--mau ngasih tau sesuatu,"
"Apa?" tanyaku penasaran.
"Kamu tau.. hubungan Lanney sama Angga?" tanya Dylan.
Aku hanya terdiam.
"Enggak."
"Mereka.. sering jalan berdua. Dan aku pernah liat mereka masuk ke.."
Aku tersenyum kecut.
"Ke rumah sakit, berdua."
Aku menghela nafas panjang.
"Kamu tau apa yang aku pikirin?"
Gak, gak mungkin.
"Mungkin, Lanney sakit," jawabku lemah sambil tersenyum.
"Mana mungkin cowok dan cewek berdua.. ke Rumah Sakit, tanpa orang tua?"
Deg. Deg.
"Sebelum hari itu, aku lihat Lanney nangis sambil meluk Zayn di lapangan jam 5 sore," kata Dylan lalu menghela nafas.
"Dan, mereka ci--kamu tahu itu,"
Deg.
"Kalo kamu gak mau percaya, gak apa-apa,"
Ia terdiam sebentar.
"Kamu inget saat aku ngasih kamu bunga waktu itu? Itu pemberian Lanney. Dia minta aku untuk ngasih itu ke kamu. Dia mau bikin kalian berantem, walau aku gak ngerti kenapa harus ngasih bunga,"
Aku tersenyum.
"Makasih, udah ngasih tau."
Akupun langsung bergegas pergi. Dan berlari sekencang mungkin, berharap sakit ini pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Pain [COMPLETED]
Teen Fiction-[BOOK 1]- IMPORTANT NOTESノಠ_ಠノ So guys, this is the book that I wrote 3 or 2 years ago and I surely don't remember why I did this at the first place. I cringe everytime I read this but I guess I should just let it be here so I can remind myself tha...