Author's POV
Hujan.
Entah sudah berapa kali Blanca menggerutu. Pasalnya, ia tidak membawa payung ataupun jaket sama sekali dan daritadi tidak ada angkutan umum yang lewat sama sekali.
Sudah jam 5 lebih 17 menit dan hujan masih belum menandakan akan berhenti. Blanca yang sudah mulai merasa kedinginan memeluk dirinya sendiri agar merasa sedikit hangat. Wajahnya sudah basah akibat terciprat air hujan, bajunya pun sama.
Tiba-tiba, sesuatu yang hangat menimpa tubuh Blanca yang sudah setengah basah, memberinya sedikit kehangatan.
"Ayo," berbarengan dengan suara serak seorang cowok di sebelahnya, Blanca menoleh.
Cowok itu menggenggam tangan Blanca yang sudah dingin, lalu mengajaknya berlari menembus hujan.
Deg.
"Mau kemana?" tanya Blanca sedikit berteriak melawan derasnya hujan.
Cowok itu tidak menjawab.
"Naik," ujar cowok itu saat mereka sudah ada di dekat motor ninja yang sepertinya milik cowok itu.
Blanca langsung naik tanpa berbicara. Tentu ini aneh, pasalnya, Blanca yang alergi cowok ini terkesan nurut pada Angga.
"Rumah kamu dimana?" tanya Angga di tengah-tengah perjalanan.
Blanca pun menunjukkan alamat rumahnya. Setelah itu, tidak ada perbincangan lagi diantara mereka. Hening.
Setelah setengah jam perjalanan dengan segenap keheningan. Akhirnya, mereka sampai juga di depan rumah Blanca yang minimalis dan asri.
Jaket milik Angga sudah basah kuyup, sudah tidak memberi kehangatan seperti tadi, tapi ya sudahlah. Blanca juga sepertinya sudah sangat berterimakasih pada Angga.
"Jaket kamu.. basah banget. Jangan dibawa dulu, ya? M-mau aku cu-cuci," ujar Blanca setengah gemetaran.
"Gak usah. Aku aja yang cuci nanti" balas Angga datar.
"Anggap aja tanda terima kasih," kata Blanca. Tak ada yang menjawab, tak ada yang menambahkan. Hanya hening.
Blanca benci ini.
"Oh, ya. Mau masuk?" tanya Blanca basa-basi, walau ia tahu cowok itu pasti menolaknya.
"Hm, udah sore. Aku pulang, ya."
Blanca mengangguk mengiyakan dan sekian detik kemudian motor ninja hitam milik Angga sudah hilang dari pandangan Blanca.
Blanca langsung masuk ke rumah dan segera membersihkan badannya.
Sambil senyum-senyum sendiri--tentu saja!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sweetest Pain [COMPLETED]
Teenfikce-[BOOK 1]- IMPORTANT NOTESノಠ_ಠノ So guys, this is the book that I wrote 3 or 2 years ago and I surely don't remember why I did this at the first place. I cringe everytime I read this but I guess I should just let it be here so I can remind myself tha...