12

1.6K 117 0
                                    

Hari ini, Angga mengundangku ke rumahnya.

Untuk makan malam bersama keluarga besarnya.

"Jadi, Blanca. Kamu satu kelas sama Angga?" tanya Tante Rina.

"Enggak, Tan. Kita beda kelas," jawabku sambil tersenyum.

"Ah, manggilnya gak usah 'tante'. Mama aja,"

Akupun tersenyum mengiyakan.

"Ma, Papa kemana?" tanya Angga.

"Ada meeting katanya. Jadi gak ikut makan malam,"

Angga mengangguk lalu meneruskan makannya.

"Kak Blanca cantik! Pantesan Abang suka senyum-senyum sendiri kalo lagi main handphone," ujar Safa dengan polosnya.

Aku tersenyum kecil lalu menoleh kearah Angga. Ia memelototi adiknya itu lalu menyuruh diam.

"Kapan-kapan kita Shoping ya, Kak!" kata Aninda lalu aku mengiyakan sambil tertawa.

Makan malam pun selesai, Angga izin keatas sebentar untuk berganti baju.

Saat aku sedang duduk di sofa, tiba-tiba Safa menghampiriku.

"Kak, Kak!"

Aku menoleh. "Yaa?"

"Tau gak, Bang Angga itu suka banget sama kakak! Soalya dia suka cerita sama Safa,"

"Gimana ceritanya?" tanyaku lalu tersenyum.

"Katanya kakak itu cantik, dan unik. Beda dari cewek lain. Katanya, kalo cewek lain lebih suka pakai make up, kakak itu malah suka sama buku!"

Aku tersenyum. "Terus terus?"

"Abang itu suka cewek yang natural kayak Kak Blanca!"

Aku tertawa kecil. "Bilangin ke abang, Kak Blanca juga suka sama cowok kaya Bang Angga,"

Safa tersenyum.

Lalu Angga muncul dari tangga dan menghampiriku.

"Mau pulang?" tanyanya.

"Boleh,"

Angga pun mengantarku pulang ke rumah.

Saat sudah sampai di depan rumah. Aku pamit.

"Ca, jangan dulu masuk,"

"Kenapa?" tanyaku.

"Hm, tidurnya jangan kemaleman, ya. I love you," katanya sambil tersenyum.

"I love you too,"

Lalu aku masuk kedalam rumah sambil senyum-senyum sendiri. Bahkan sampai menabrak meja!

The Sweetest Pain [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang