Bab2 : His Back

29 0 0
                                    

Hai readers....
ada nggak yg nunggu part ini aku post? Kalau gk ada aku saranin baca part ini dech, ceritanya lumayan seru lah soalnya seseorang yang sangat penting bagi Elena balik ke Indonesia loh.... dan menurut kalian Elena keterima gk di perusahaan Andrew???
Biar gk penasaran langsung baca aja deh....

Happy reading guys......!!!
♥♡♥

*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

KRINGGG.......

Alarm dari handphone Elena berbunyi dengan nyaringnya, membuat Elena segera beranjak dari tempat tidur kemudian berlari ke bathroom untuk segera mandi dan bersiap-siap, berhubung hari ini adalah hari penting baginya.

Kemeja klop, rok span selutut klop, rambut klop, make up klop dan ...... sepatu klop, lengkap sudah. Apakah seribet ini bila bekerja di kantoran? Lagi pula inikan masih wawancara belum tentu juga aku keterima di perusahaan itu, tapi kalau itu tidak terjadi aku akan menuntutnya tentang kejadian kemarin mudah-mudahan ngaruh, benak Elena memenuhi kepala cantik nya kemudian tersenyum jahil.

Dengan penuh semangat Elena berjalan keluar kamarnya kemudian melewati ruang tamu, hingga suara seseorang menghentikannya.

"Len..?" Tanya bu Amina.
"Iya bu..." balas Elena
"Kamu tidak melupakan sesuatu nak?" Tanya bu Amina lagi.
"Aku rasa tidak bu" ucap Elena mengingat-ngingat.
"Benarkah? Apakah ini tidak penting Len?" Tanya bu Amina sambil mengangkat berkas-berkas Elena sambil tersenyum.

Melihat apa yang ada ditangan bu Amina, dengan cepat Elena mengambil berkas itu, kemudian memeluk bu Amina.  Kalau tidak ada bu Amina pasti ia akan melupakan berkas itu, yang berisikan ijazah SD hingga lulusan perguruan tinggi serta beberapa piagam-piagam olim yang ia miliki.

"Makasih bu, untung aja di ingetin kalo nggak aku gk bakal keterima kerja" ucap Elena kemudian mengecup pipi kiri dan kanan bu Amina.  Sementara bu Amina hanya tersenyum melihat tingkah kekanak-kankan Elena.

"Kalau gitu Lena pergi dulu ya bu, assalamualaikum" pamit Elena kemudian mengecup punggung tangan bu Amina.

"Hati-hati ya nak" balas bu Amina dan diberi anggukan oleh Elena.

***

Dengan takjub Elena berdiri di depan gedung yang menjulang tinggi dihadapannya kemudian tersenyum ketika melihat mobil sport berwarna merah yang ia kenali melaju memasuki area parkir khusus perusahaan itu.

"Rupanya dia baru datang" gumam Elena kemudian melangkah memasuki gedung itu.

"Selamat pagi bu, ada yang bisa saya bantu?" Sapa resepsionist ketika Elena telah berada dalam gedung perusahaan Andrew.

"Saya ingin bertemu dengan Andrew" balas Elena santai.

Mendengar Elena menyebutkan nama bosanya dengan sebutan Andrew membuat resepsionist iu beranggapan bahwa Elena orang terdekat Andrew.

"Oh baik nyonya, MR. RENZO ada diruangannya mari saya antar" ucap resepsionist itu sambil menghela Elena.
"Bukan Mr Renzo tapi Andrew" ucap Elena.
"Iya saya mengerti nyonya dekat dengan Mr Renzo sehingga nyonya menyebut Mr Renzo dengan sebutan Andrew saja" resepsionis itu tersenyum kearah Elena.
Oh jadi di kantor ini dia dipanggil Mr Renzo? Benak Elena 
---

"mmm..... nyonya kekasih Mr.Renzo ya?" Tanya resepsionist tiba-tiba, kepada Elena ketika mereka berada dalam lift yang sontak membuat Elena terkejut lalu menggelengkan kepalanya dengan cepat.

Arrogate Heart or Wealth???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang