Bab 1 : Pria Arrogant

73 2 0
                                    

  Panasnya terik matahari tak mampu mengalahkan semangat seorang Elena untuk mencari pekerjaan, mengingat seberapa banyak anak yatim dan piatu yang tinggal bersamanya. Elena sudah berjanji kepada bu Amina untuk membantunya menghidupi anak-anak panti, walaupun bu Amina menolaknya tetapi dengan sikap keras kepala yang dimilikinya, Elena tetap ingin membantu bu Amina bagaimanapun caranya, mengingat betapa baiknya bu Amina selama ini kepadanya.

     Dengan langkah tertatih Elena berusaha memaksakan kaki jenjangnya untuk tetap menyusuri jalanan yang sangat melelahkan itu. Melihat pedagang kaki lima yang berada di pinggiran jalan raya membuat Elena memberhentikan langkahnya, kemudian menghampiri PKL itu sekedar membeli sesuatu yang menyegarkan.

"Mas minumannya satu ya" ucap Elena ramah.
"Yahhh neng, maaf yang ada tinggal air mineral saja" balas masnya.
"Itu aja deh mas, berapa mas?" Tanya Elena.
"Sepuluh ribu neng". Kemudian Elena memberikan selembaran uang sepuluh ribu kepada penjualnya lalu melanjutkan langkahnya untuk memasuki perusahaan - perusahaan yang ada di Jakarta.


Tanpa menengok kiri-kanan Elena menyebrangi jalan raya yang sangat lebar itu, hingga membuat seseorang menghentikan mobil sportnya secara mendadak.

CIIIITTTTT...........
Suara decitan ban mobil membuat Elena menoleh dan mendapati dirinya yang hanya berjarak sekitar dua puluh senti dari bagian depan mobil sport berwarna merah itu.
Setelah sadar apa yang terjadi padanya, Elena berteriak.

"AAAAAaaaaa..........." Teriak Elena sambil menutup mata dengan sebelah kanan telapak tangannya, sehingga tak menyadari bahwa pemilik mobil sudah berada di hadapannya.

"Ssttt... jangan berteriak! Teriakanmu terlambat nona" Ucap seorang pria geram lalu membekap mulut Elena.

"Seharusnya kau berteriak dari tadi, kenapa baru sekarang?" Sambung pria itu masih membekap mulut Elena.

"Oh...aku nggak jadi di tabrak?" Tanya Elena polos setelah mulutnya terlepas dari tangan pria itu yang sontak membuat pria itu tertawa.

"Hahahahahaha.... Nggak jadi, soalnya kamu cantik nona" balas pria itu sontak membuat Elena bersemu.

"Nggak usah memerah begitu, setiap wanita akan seperti itu jika melihatku" ucap pria itu angkuh.

"Cih...Emangnya dia itu pangeran? Sampai-sampai setiap wanita memerah saking terpesona padanya?" Cibir Elena.
"Maaf, aku mendengar cibianmu sayang" tukas pria itu santai.

APA Katanya??? SAYANG? Emangnya kami pasangan??? Kenal aja enggak! Batin Elena disertai semburat merah dipipinya.

"Ternyata benar apa kata orang, hanya dengan kata sederhana itu bisa membuat wanita memerah" ejek pria itu.

"Sombong, kamu pikir aku wanita seperti itu? Yang mudah dirayu dengan kata sederhana itu?" Bantah Elena.

"Oh ya??? Jadi menurutmu kamu wanita seperti apa?" Tanya pria itu lagi-lagi mengejek Elena.

Sementara itu tampak seseorang dengan sepeda motor hampir saja menabrak Elena kalau saja pria di hadapan Elena tidak sigap menarik tubuh Elena.
"HEI... SIALAN BERHENTI KAU!!!" Teriak pria yang saat ini memeluk Elena kepada orang yang hampir saja menabrak Elena.

"MAKANYA JANGAN PACARAN DITENGAH JALAN!! Huuuu" Balas orang yang hampir saja menabrak Elena tanpa memberhentikan sepeda motornya.

"DAMN!!! AKAN KUPASTIKAN KEMATIANMU BESOK!!!" umpat pria itu yang membuat Elena tertawa dipelukannya.

"Haha..... ternyata begini orang kaya jika sedang marah" ecap Elena berusaha menahan tawa.

"Mengapa kau tertawa?" Tanya pria itu kemudian melepas pelukannya terhadap Elena.

"Aku Elena" ucap Elena sembari mengulurkan tangannya.

"Dasar wanita aneh" cibir pria itu tanpa membalas uluran tangan Elena.

"Aku paham maksudmu, tapi akan lebih baik jika kita mengenal satu sama lain sebelum berbicara panjang lebar" balas Elena santai.

"Dan kau pikir aku mau berbicara panjang lebar kepadamu?.....
Aku Andrew, CEO di PT AR Sentosa" Andrew memperkenalkan dirinya setelah menimbangkan permintaa Elena tanpa mengulurkan tangannya kepada Elena.
"Memangnya harus, menyebutkan pekerjaan dan perusahaanmu?" Tanya Elena.

"Shit! Hentikan basa basimu, jadi berapa yang harus kubayar untuk ganti rugi?" Tanya Andrew kesal.

"Bukankah kau bilang aku tak jadi ditabrak?" Tanya Elena lagi dan berhasil membuat Andrew semakin kesal.

"Baguslah! Kalau kau tidak mau, aku pergi"  tukas Andrew geram kemudian melangkah meninggalkan Elena dan masuk kedalam mobilnya, saat ia hendak menjalankan mobilnya terlihat Elena merentangkan tangannya kemudian berteriak.

"STOPPP!!!" teriak Elena.
"Hei, apakah kau selalu saja berteriak jika berada didepan mobil? MINGGIR!!" maki Andrew dari jendela mobilnya.

"Katanya kau ingin ganti rugi? " ucap Elena lirih. Membuat Andrew turun kembali dari mobilnya lalu menghampiri Elena.

"Kau ini benar-benar aneh, dasar orang susah.  Aku sudah menduganya kau akan menggunakan kesempatan ini. Jadi apa maumu?" Tanya Andrew ketus.

Mendengar perkataan Andrew barusan, Elena merasa sangat tersinggung tetapi mengingat anak-anak panti akhirnya Elena mampu membuang jauh-jauh rasa malunya kepada pria arogan itu.

"Kau CEO di PT AR Sentosa kan?" Tanya Elena dan lagi-lagi dibalas anggukan oleh Andrew.

"Dan kau ingin ganti rugi kan?" Tanya Elena dan lagi-lagi dibalas anggukan oleh Andrew. Andrew yang telah sadar bahwa kini ia seperti anak kecil yang patuh kepada ibunya, kemudian membentak Elena.

"HEI KAU PIKIR KAU SIAPA MEMBUAT AKU MENGANGGUK DUA KALI?" bentak Andrew.

"Yang suruh kau mengangguk siapa?" Tanya Elena lagi dan sontak membuat Andrew emosi tingkat tinggi.

"Jadi apa maumu sekarang? Cepat katakan, aku tak punya waktu berdebat denganmu"  Tanya Andrew kesal.

"Aku mau kau menerimaku diperusahaanmu, karena aku sangat butuh pekerjaan saat ini, bagaimana? Apakah kau bersedia?" Balas Elena santai.

"DAMN!!!KAU INI...." belum sempat Andrew melanjutkan kalimatnya tiba-tiba saja ponselnya berdering. Membuatnya merogoh saku celananya dan segera mengambil ponselnya. Karena ia tahu dari nada khusus bunda tercintanya
yang menelfon.

"Ya bun?" Sapa Andrew.
'Drew, bagaimana kabar tentang Renata?' Tanya orang diseberang telepon.
"Masih dalam pencarian bun, detektf yang aku sewa kesulitan mencarinya, ada kemungkinan ia merubah namanya" balas Andrew.
'Temui bunda sekarang!'
"Baik bun. Aku kesana sekarang" balas Andrew lagi kemudian melangkah meninggalkan Elena.

"JADI BAGAIMANA PERTANYAANKU TADI??!!" Tanya Elena dengan nada yang agak tinggi karena kesal ditinggalkan begitu saja oleh Andrew.

"Datanglah keperusahaanku besok pagi, nanti akan kupertimbangkan" balas Andrew kemudiam melajukan mobilnya meninggalkan Elena.

Elena diam untuk beberapa saat, setelah sadar ia kemudian berlari dengan gembiranya atas kenyataan yabg baru saja terjadi, entah mengapa ia menaruh harapan yang besar kepada Andrew dan keyakinan yang besar kepada dirinya sendiri bahwa ia pasti diterima di perusahaan Andrew.

***

Gimana??? Bagus gk?? Hope you like ya???

#Need Vote and Comment from you Guyssss. ......!#

Arrogate Heart or Wealth???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang