Bab 7 : Where do you take me away???

24 1 0
                                    

Hay readers,,, sorry baru update lagi....... semoga suka part ini ya???

------------------------

Elena POV

"El, aku boleh minta tolong nggak?" pintanya.

"Boleh pak!" ucapku antusias

"Cjiahh,,, resmi banget loh!!!" balas Rangga terkejut dengan ucapanku barusan.

"Memang harus begitu jika di area kantor" balasku.

"Tapi ini ruanganku, jadi tak masalah kau mau memanggilku apa" balasnya.

"Tapi tetap saja tidak bisa Ga" balasku lagi sambil mendengus kesal.

"Ini ruanganku dan aku direktur disini, jadi sebagai direktur aku memerintahkanmu untuk memanggilku Rangga saja ok?"

"Hhhh...... aku hanya bisa diam jika direktur sudah menggunakan kuasanya" aku mendesah mengalah dengan kekeraskepalaan Rangga, dia memang tidak terbantahkan.

"Hahahaha,,, bukan begitu El, hanya saja..."

"ah! Sudahlah jangan mempermasalahkan ini lagi! Jadi apa yang harus kulakukan?" tukasku memotong perkataan Rangga.

"Hmm,,, kau memang pandai dalam situasi seperti ini. Jadi gini sekretarisku, hari ini aku harus bertemu dengan seseorang, tapi ada dokumen yang harus kuantar dan mempresentasikannya ke klienku hari ini juga, sementara waktunya bersamaan dan..." rangga menggantung kalimatnya.

" Dan??? Tidak mungkin kau melakukan semuanya dalam waktu bersamaan lalu Kau akan memintaku untuk melakukannya kan?" balasku kemudian duduk di sofa yang ada diruangan Rangga. Ya, aku bukanlah sekretaris biasa yang hanya duduk manis di depan ruangan Rangga dan menungu perintah dari Rangga, tapi aku adalah sekretaris istimewa yang boleh masuk ke ruangan Rangga kapanpun aku mau tanpa harus ijin darinya, seperti saat ini aku datang ke kantor Rangga dan langsung saja masuk keruangannya.

"Bravo,,,!!! tepat skali sekretarisku, tidak rugi aku memperkerjakanmu, kau sungguh sekretarisku yang cerdas!!" tukas Rangga sambil bertepuk tangan, kagum akan kepandaianku.

"Sepertinya kau terlalu berlebihan PAK RANGGA! Dan ingat, tentu saja aku cerdas, jika tidak aku tidak akan mungkin memiliki gelar S2 diusia yang masih tergolong muda" balasku sengit sembari memberikan tatapan sinis padanya, mencoba mengejeknya sambil tertawa devil. Rasakan!!!

"Hahahahahahahahaha,,, rupanya kau bisa angkuh dan marah juga ya? Tapi tak apa, kau sungguh cantik jika marah seperti itu, hanya saja ... kau akan lebih cantik jika kau tersenyum kepadaku" tawa Rangga dan kemudian menggodaku.

"Rangga!!!, ini tidak lucu dan kau tertawa sangat panjang untuk hal yang tidak lucu sama skali??? Jujur saja aku meragukan kewarasanmu Ga" rajukku.

"Hahaha... tapi tetap saja kau memerah sayang!" goda Rangga lagi masih dengan tawanya.

Sayang?! Rangga mengatakan sayang?, mungkin ia menyayangiku sebagai sahabat, benakku. Kemudian... ('aku mendengar cibiranmu sayang') ucapan seseorang kembali terngiang dikepalaku, ya itu ucapan pria arogan itu, What?! aku teringat padanya?kok bisa? Mungkin hanya kebetulan, Benakku kemudian menyunggingkan sedikit senyum, senyum tak percaya dengan benakku barusan.

"El? Kau kenapa? El? El? El?" ucap Rangga sembari melambai-lambaikan telapak tangannya didepan wajahku.

"Eh,, ha? Kenapa?" balasku linglung.

"Kau melamun El" balas Rangga.

"Ah tidak kok!" bantahku.

"Ya sudah, aku tidak ingin berdebat denganmu lagi. Jadi,,, kau bersedia melakukannya kan sekretarisku?" Tanya Rangga.

Arrogate Heart or Wealth???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang