BAB 4 : JEANINE AGNELLI

37 0 0
                                    


Sementara dalam perjalanan ke Bandara, Rangga mendapat panggilan dari seseorang yang membuat hidupnya dipenuhi kemewahan seperti saat ini, tapi juga memiliki tanggung jawab yang besar, karena dibalik kemewahan yang ia dapatkan ada tugas yang harus ia laksanakan agar kemewahannya abadi dan mampu membalaskan dendamnya.

"Ga ponselmu bunyi tuh!" Ucap Elena memberitahu Rangga, ponsel Rangga yang ada di deretan kursi dibelakang mereka berdering..

"oh iya bisa tolong ambilkan El? Kamu tau sendiri kan aku lagi ngapain?" Pintah Rangga.

"Iya, iya aku tahu. Aku masih pengen hidup kali, kamu fokus aja kedepan" balas Elena.

Elena meraih ponsel Rangga kemudian melihat nama sipenelpon disertai kening yang berkerut. MOM Jeanine Agnelli begitu tulisan yang tertera dilayar ponsel Rangga. Jeanine? Apa mungkin ini Jeanine yang kukenal? Tapi tidak mungkin Rangga anak nya, seingatku ia tidak mempunyai anak dan mungkin tidak bisa memiliki anak, tapi.... ah! Sudahlah mungkin dia Jeanine yang lain, bisa saja kan nama mereka sama, tapi...... nama belakangnya..... , Pikir Elena menyelidik kemudian ia tersadar dari lamunannya saat mendengar suara Rangga.

"El, siapa yang menelpon?" Tanya Rangga saat nada panggilnya kini tak berdering.

"Eh sorry Ga,,, kelamaan. Yah yah,,,, udah mati kan, maaf aku kelamaan kayaknya dia Cuma misscall dech" balas Elena kemudian menyerahkan ponsel Rangga kepada empunya. Setelah ponsel itu berada di tangan Ranggan, deringan itu kembali terdengar dengan sigap Rangga menjawab panggilan itu saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya. Entah mengapa Elena sangat ingin mendengar suara seseorang yang kini berbicara melalui telepon dengan Rangga ia hanya ingin memastikan bahwa dugaannya beberapa menit yang lalu itu salah. Dengan tenang Elena berusaha memperdalan pendengarannya.

"Sorry mom, tadi temanku kelamaan ambilin ponselku" Ucap Rangga ketika

'Kamu lagi bersama temanmu?' Tanya orang diseberang sana yang notabene nya bernama Jeanine.

"Iya mom, ada apa mom? " Tanya Rangga memulai percakapan.

'Bagaimana tentang misi kita?' pertanyaan Jeanine sontak membuat Rangga menepikan mobilnya kemudian setengah berbisik kepada Jeanine.

"Pelankan suaramu mom, kau hampir saja ketahuan" bisik Rangga tetapi masih dapat terdengar oleh kuping Elena.

'......' ternyata sipenelpon yang bernama Jeanine telah mendengarkan intrupsi dari Rangga. "misi kita hampir selesai, sabar saja. Jangan khawatir" balas Rangga.

'......' Elena masih tak mendengar ucapan seseorang diseberang sana.

"Aku sedikit merubah rencanamu, aku akan menikahinya, mungkin dengan begitu akan lebih mudah" Balas Rangga lagi sontak membuat Elena terkejut. Rangga akan menikah? Pasti ini ada hubungannya dengan kepulangannya yang secara tiba-tiba ke Indonesia, tapi dia akan menikah dengan siapa? dan.. Rangga mengatakan 'rencana?', apakah Rangga merencanakan sesuatu? Tapi, mengapa ia merahasiakannya dariku? Pikir Alena berusaha menghubungkan percakapan Rangga dengan kepulangan Rangga secara tiba-tiba itu.

'...' suara orang diseberang sana masih tak terdengar oleh kupin Elena.

"Besok siang aku akan menemuimu, ada hal penting yang akan aku bicarakan" ucapan Rangga sebagai tanda percakapan mereka telah terputus. Kemudian Rangga menoleh kearah Elena dan tersenyum.

"Jadi bisa kita lanjutkan perjalanan kita menjemput Vi" Tanya Rangga sontak membuat Elena berbalik kemudian tergugup.

"I..iya Ga, kita jemput Vi sekarang" balas Elena terbata.

Ada yang aneh dengan El ada apa dengan dia? apa mungkin dia mengerti dengan pembicaraanku barusan?, batin Rangga.

"El,,, are you okay?" Tanya Rangga memastikan.

"Yes, I am okay" balas Elena lirih.

"Ada apa denganmu El? Wajahmu kelihatan murung, apakah terjadi sesuatu?" Rangga menanyakan kembali kondisi Elena, mengapa tiba-tiba saja berubah jadi murung.

"Aku... sebenarnya...aku.... " Elena menggantung kalimatnya.

"Kamu kenapa El?!" Tanya Rangga yang tampak tegang.

"Aku... AKU KECEWA DENGANMU RANGGA BISA-BISANYA KAU MERAHASIAKANNYA DARIKU!" Bentak Elena.

DEGgggg!!!

Pernyataan Elena barusan sontak membuat Rangga semakin tegang. Apa iya El mengerti dengan percakapanku dan Mom Jeanine?!, TIDAK! Gawat kalau sampai ia tau. Tenang Rangga, tenang, dia tidak mengerti dengan percakapan kamu tadi, Benak Rangga meyakinkan dirinya sendiri.

"Maksud kamu apa El?" Akhirnya Rangga keluar dari ketegangannya, ia berusaha memelankan suaranya, agar Elena tidak curiga.

"Kamu jangan pura-pura tidak mengerti, Aku tau semuanya, aku tau Ga, kamu jahat banget sih sama aku GA!" Maki Elena.

"KAU TAU APA EL?! APA?!" Kini Rangga yang membentak Elena saking paniknya. Ia takut jika rahasianya terbongkar.

"HENTIKAN Ga!" Teriak Elena.

"Aku takut, kau menakutiku Ga, aku takut denganmu yang sekarang, kau berubah" Ucap Elena lirih sembari menitihkan air mata, ia sangat sedih takut sahabatnya yang selalu terbuka kepadanya itu kini sekarang merahasiakan sesuatu darinya.

"Maafkan aku El, aku gak bermaksud buat nakutin kamu, aku hanya gak bisa ngontrol emosi, maafkah aku, maafkan aku El" Rangga memeluk erat tubuh elena berusaha menenangkannya, ia tak ingin membuat Elena terluka, ia sangat menyayangi Elena. Tetapi ia harus menjalankan tugasnya demi membalaskan dendamnya, sementara itu ia juga telah jatuh hati kepada Elena, apa yang harus dilakukannya sekarang? Ia tak ingin menyakiti Elena, Rangga benar-benar bingung sekarang.

"Jadi sebenarnya apa yang kau tau, hmm???" Sambung Rangga setelah melihat Elena tenang, lalu mengecup puncak kepala Elena.

"Aku tau semuanya, mengapa kau tega melakukan semua ini padaku Ga? Atau kamu udah nggak anggap aku sahabat kamu lagi Ga? Kamu tega merahasiakan ini dariku atau... kau dan Vio memang sengaja merahasiakannya dariku???" Ucapan Elena masih menjadi teka-teki di kepala Rangga, ia makin bingun apa sebenarnya yang diketahui oleh Elena.

Saat Rangga akan bertanya tentang kebingungannya pada Elena ponselnya berdering. Melihat nama yang tertera di layar ponselnya, Rangga melepas secara perlahan pelukannya bersama Elena kemudian menjawab panggilan tersebut.

"Iya Vi,,, lima belas menit lagi kami sampai" Ucap Rangga.

"El. Vio udah sampe bandara, kita bisa jalan sekarang?" Tanya Rangga pada Elena dan hanya dibalas anggukan oleh Elena.

Kemudian mobil Rangga melaju dengan kencang menjemput Violet yang mungkin kini telah menunggu mereka dari lima belas menit yang lalu.

***

Gimana??? Seru gk???
Ada yg tau kenapa Elena mengenal orang bernama Jeanine? Kira-kira apa ya hubungan Elena dengan Jeanine????

# Vote and Comment ya guys.....

Arrogate Heart or Wealth???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang