Guys,,,, ini repost Bab 10, kasusnya sama seperti Bab 9 ceritanya nggak kompleks setelah author baca,,,,,
Happy Reading ya guys,,,,,,,,,,,,,,
- - - - - - - - - -- - - - - - - - - - - - - -- - -- -- - -- - - -
"Aku sangat yakin!!! Apa mungkin dia putriku?"
"Wajahnya sungguh mirip denganku sewaktu aku muda dulu, atau... mungkin hanya kebetulan saja?" sambung wanita itu.
"Mungkin saja, kau pernah mendengar bahwa setiap orang
Memiliki wajah yang mirip walaupun mereka tak ada hubungan darah?"
Balas Sahabatnya itu.
"Yah mungkin kau benar, kalau begitu dimana putriku sekarang?" Tanya
wanita itu Lagi dengan menampilkan raut wajah sedihnya.
"Maaf Da, aku bukannya tidak mempercayaimu, hanya saja... aku tak
Ingin kau sedih jika kenyataannya gadis yang kau lihat itu bukan putrimu"
jawab sahabatnya itu.
"Tapi jangan khawatir anakku pasti akan menemukan putrimu itu,
Percaya padanya" sambung sahabtanya itu kemudian memeluk wanita itu
sementara wanita itu hanya mengangguk dipelukannya.
"Bagaimana kalau kita menyelidiki latar belakang gadis itu tanpa
sepengetahuan Andrew?" ucap sahabatnya.
***
Elena POV
Bahagia, nyaman, dan damai. Itulah yang kurasakan selama aku bersamanya dipulau ini. Seperti saat ini, aku dan dia sedang menikmati makan malam bersama, layaknya dinner romantic walaupun tak ada hubungan apapun antara kami, ia memperlakukanku layaknya kekasih hatinya. Begitupun aku, perhatiannya, dan semua perlakuan baiknya padaku awalnya aku menggap itu semua adalah perlakuan tuan rumah pada tamunya, tetapi lama kelamaan aku mersakan sesuatu yang berbeda, sebuah perasaan.
"Nggak enak ya makanannya?" perkataannya membangunkanku dari lamunanku.
"Ya?" tanyaku.
"Aku nanya, makanannya nggak enak ya?" ulangnya.
"Enak kok, enak banget malah"
"Kalau enak kok Cuma diliatin?"
"Ini baru mau dimakan" balasku kemudian melahap sesendok makanan yang lezat itu.
"Hmmm enak banget, kamu coba deh" sambungku kemudian ia hanya tersenyum lalu mengacak rambutku. Tingkah Andrew layaknya kedekatan seorang kakak kepada adiknya, sepertinya aku yang terlalu berharap padanya. Pikirku.
***
Author POV
"Kamu dijakarta? Sejak kapan?" Tanya Andrew pada seseorang diseberang telepon.
"Ok aku akan kejakarta besok, kamu tunggu dirumah bunda saja" balas Andrew.
"Maaf Beb, aku nggak tau kamu akan kejakarta hari ini" sambungnya lagi.
"Jangan ngambek dong Beca Sayang. Iya memang aku yang nyuruh kamu keJakarta tapi kan... iya deh maaf aku janji akan ngajak kamu jalan kalau aku udah dijakarta oke?"
"OK ok,,, aku balik Jakarta sekarang! Bye!!!" Ucapan Andrew sebagai tanda panggilan telah terputus.
Elena tanpa sengaja mendengar percakapan Andrew dengan seseorang ditelepon, yang ia tau namanya Beca. Apa mungkin ia kekasih Andrew? Pikir Elena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrogate Heart or Wealth???
NezařaditelnéPROLOG Hati dan harta wanita itu beda tipis. terkadang seseorang lebih memilih harta wanita ketimbang hati wanita, dengan cara merebut hati wanitanya dulu kemudian perlahan-lahan merebut harta wanitanya. apakah priaku seperti itu? kurasa tidak, ia a...