Aku merebahkan tubuhku di atas kasur sambil memeluk boneka yang dibelikan Sehun, katanya sih hadiah bauatku. Dia memang baik. Rasanya tubuhku mau remuk. Ini semua gara-gara tadi aku berjalan-jalan di Jeju Teddy Bear Museum sampai malam seperti ini. aku menutup mataku untuk tidur tapi aku merasakan Sehun menggoyang-ngoyangkan tubuhku. Aku membuka mataku dan menatapnya lemah.
"ada apa? Aku sangat lelah. boleh ya aku tidur sekarang?". kataku dengan mata yang hampir tertutup.
"Hye Jin..... lebih baik kau mandi saja dulu dan mengganti bajumu. Aku yakin kau akan merasa segar". Kata Sehun lembut sambil menarik tanganku membantuku bangun dari tidurku. Aku bergerak dengan malas. rasanya aku Cuma mau tidur saja.
"tapi Sehun-ah, aku sangat lelah. Aku langsung tidur saja ya?". aku melepas tangan Sehun yang mengenggam tanganku dan merebahkan tubuhku lagi di kasur.
"baiklah. kalau kau tidak mau mandi, aku akan memandikanmu".
Sehun menganggkat tubuhku dari kasur membuatku membuka mataku kaget. Aku mulai menggeliat berusaha turun dari gendongan Sehun.
"turunkan aku Sehun" kataku sambil memukul-mukul dadanya.
"jangan banyak bergerak nanti kamu terjatuh". Kata Sehun yang sudah berjalan ke arah kamar mandi.
"Sehun-ah, turunkan aku. Aku bisa mandi sendiri".
Sehun menghentikan langkahnya dan melihatku. "kau yakin? Tidak mau dimandikan olehku?".
Aku menganggukan kepalaku cepat. "ne... tapi turunkan aku sekarang". aku tersenyum memohon pada Sehun. Sehun mengalihkan pandangannya dan nampak sedang berpikir.
"ayolah. Aku janji akan mandi dan tidak lari". Kataku memohon. Sehun menurunkanku dari gendongannya dan mengacak rambutku. Aku tersenyum lega.
"sana cepat mandi, sebelum aku berubah pikiran".
Aku segera masuk ke dalam kamar mandi, takut kalau Sehun berubah pikiran dan menggedongku lagi. walaupun aku berstatus jadi istrinya tapi aku masih malu dengannya. Aku membuka pintu kamar mandi. Aku merasa sangat segar setelah mandi, benar yang dikatakan Sehun. Aku berjalan ke kasur sambil mengeringkan rambutku. Aku melihat Sehun sedang duduk di kasur, menyandarkan punggungnya di kepala kasur sambil membaca buku. Kelihatannya sangat serius. Aku meletakkan handuk pengering rambutku di tempat handuk lalu menyisir rambutku di depan cermin. Di cermin aku melihat Sehun sedang memerhatikanku. Aku tersenyum malu dan menundukkan kepalaku. Aku menaruh sisir itu kembali di tempatnya dan naik ke tempat tidur. Sehun masih menatapku membuat aku semakin malu dan salah tingkah.
"hmmm... kau tidak mandi?" tanyaku memulai pembicaraan.
"aku mau mandi kalau kau memandikanku". Katanya polos. Wajahku sudah memerah karena mendengar omongannya. Dia suka sekali menggodaku.
"ka... kamu kan sudah besar. Kamu bisa mandi sendiri". kataku gugup. Sehun mengalihkan pandangannya kea rah depan dan memasang wajah kecewa.
"huffttt... padahal aku mau dimandikan oleh istriku sendiri". katanya dengan nada kecewa. Mendengar nada bicaranya membuatku merasa bersalah.
"mianhe... tapi aku.........." Omonganku terhenti saat Sehun membalik kepalanya menatapku. Dia tersenyum sambil mengacak rambutku yang masih basah.
"gwanchana.... Aku hanya bercanda. Lebih baik kau tidur sekarang, kau sangat lelahkan?". Katanya lembut.
"ne. tapi.........." Omonganku terpotong lagi olehnya.
"tidak apa-apa. tidurlah. Besok kita harus jalan-jalan lagi. jadi, kamu harus menyiapkan stamina buat itu".

KAMU SEDANG MEMBACA
My Wedding
FanfictionHyejin, gadis berumur 17 tahun terbangun dari tidurnya lalu menemukan dirinya telah berusia 23 tahun dan telah menikah dengan seoarang pria yang sangat tampan bagai seorang pangeran di dunia dogeng. apakah ini hanya mimpinya saja atau memang ini ada...