Chapter VII

25.6K 1.6K 20
                                    

Aku menyandarkan kepalaku di bahu Sehun sambil menonton film kesukaanku. Tidak terasa sudah sebulan aku menikah dengannya. Aku sudha benar-benar mencintainya, sepertinya aku tidka bisa hidup tanpanya. Tapi Oemma Sehun masih belum bisa menerimaku. Dia selalu mengujiku. Dia pernah menyuruhku membersihkan rumah ini, bayangkan bagaimana aku bisa membersihkan rumah ini tapi untung saja dia masih mempunyai hati nurani jadi dia menyuruh beberapa pelayan membantuku. Dan aku sekali lagi aku bisa melakukannya. Setelah selesai membersihkan, badanku terasa sakit dan tidak bisa di gerakkan semalaman. Sehun hampir mati karena mengkhawatirkanku tapi untuknya aku bisa menyakinkannya kalau aku bisa. Entah apa lagi yang akan dia rencanakan untuk mengujiku tapi aku tidak akan menyerah. Aku yakin bisa melewati semuanya.

"Hye Jin-ah, besok aku dan oemma akan menghadiri pesta salah satu rekan bisnis perusahan, kamu ikut ya?". ajak Sehun.

"baiklah, aku akan ikut. Besok jam berapa pestanya?".

"jam 7 malam. Kau harus dandan secantik mungkin. Oke?".

Aku mengangguk pasti "aku akan dandan secantik mungkin, supaya kamu dan oemma tidak malu". Aku tersenyum manis kea rah Sehun. Sehun ikut tersenyum dan mengacak rambutku.

"oh sudah malam. Ayo tidur". Sehun mematikan tv yang ada di dalam kamar kami dan merebahkan tubuhnya. Aku ikut merebahkan tubuhku dan menarik selimut untuk menutupi tubuh kami berdua. Sehun menarikku masuk ke dalam pelukkannya. Ini sudah jadi kebiasaannya kalau tidur. dia akan menarikku masuk kedalam pelukkannya dan mulai memejamkan matanya. Katanya dia tidak bisa tidur kalau tidak memelukku. aku jadi malu di buatnya.

@@@

Sesuai dengan janjiku, aku dandan secantik mungkin untuk acara malam ini. Dengan bangga aku berjalan di samping Sehun sambil melingkarkan tanganku di lengannya. Aku merasakan semua mata tertuju kepadaku dan Sehun. Aku tersenyum ramah kepada semua tamu yang ada di ruangan itu begitu pula dengan Sehun. Sedangkan oemma Sehun berjalan di depan kami sambil menyalami orang-orang yang mungkin dia kenal. Sehun mengajakku ke kumpulan teman-temannya dan memisahkan diri dari oemmanya. Sehun memperkenalkan teman-temannya yang kebetulan juga di undang dalam acara ini. aku tersenyum ramah kea rah teman-teman Sehun. Sesekali dari mereka memujiku dan menganggap Sehun beruntung karena memiliki istri secantik aku. Mendengar omongan mereka, aku menjadi malu dan sedikit salah tingkah terlebih lagi Sehun ikut menggodaku.

Namun tiba-tiba, aku mendengar suara yeoja memanggil nama Sehun. Aku dan Sehun berbalik dan aku melihat seora yoeja dengan tubuh yang sangat sempurna dan wajah yang tidak kalah sempurna, sangat cantik. Yoeja itu mendekati kami dengan senyuman yang tidak hilang dari bibir mungilnya. Yoeja itu memeluk Sehun mersa dan mencium pipi Sehun di depan mataku. Aku membulatkan mata melihatnya. siapa yoeja ini? berani sekali dia mencium suamiku seenaknya, di depan mataku lagi. ingin rasanya aku mencabak rambutnya dan memakinya tapi tenang Hye Jin, kau harus tenang, di sini banyak orang. jangan membuat Sehun dan oemma malu Hye Jin. aku menarik nafas dalam berusaha menahan emosiku.

Yoeja itu melepas pelukkannya dan menatapku bingung. Aku hanya menatapnya tajam. Yoeja itu kembali menatap Sehun dengan tatapan imut, namun menurutku sangat menjijikan.

"oppa, siapa dia?". tanyanya dengan gaya seimut mungkin. Aku ingin muntah melihatnya. Sehun menatapku dengan tatapan khawatir dan kembali menatap yoeja itu yang menurutku lebih muda dari aku dan Sehun.

"dia istriku, Se Ra". Kata Sehun mantap sambil mengenggam tanganku erat. Aku menatap yeoja yang ternyata bernama Se Ra itu dengan senyuman kemenangan. Mendengar omongan Sehun aku merasa aku sudah menang dari yoeja kecil ini. Yoeja itu menatapku dari atas sampai bawah, sepetinya dia sedang menilaiku.

My WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang