Aku membuka mataku perlahan sambil merenggangkan otot-ototku yang terasa sangat lemas. Aku seseklai menguap. Sepertinya aku sudah tertidur terlalu lama. Tapi tunggu dulu, kenapa aku merasakan sesuatu yang berat di atas perutku. Aku mengumpulkan semua kesadaranku dan melihat benda apa yang barada di atas perutku. Aku melihat tangan yang cukup kekar di sana, seperti tangan seorang namja. Aku membulatkan mataku kaget saat aku menyadari kalau tangan itu memang tangan seorang namja tapi siapa?. Dengan hati-hati, aku membalikkan kepalaku ke arah samping, aku semakin kaget saat melihat seorang namja sedang tidur dengan nyenyak di sampingku dan dia tidak memakai baju. Aku masih tidak percaya dengan apa yang aku lihat. Aku mengucek-ngucek mataku berharap ini semua hanya halusinasiku saja. aku membuka mataku kembali tapi namja itu belum hilang juga. mungkin aku bermimpi. Ku cubit lenganku dengan keras tapi bukannya aku terbangun dari tidurku dan kembali seperti semula, aku malah merasa kesakitan membuat aku berteriak kencang. Karena mendengar teriakkan namja itu membuka matanya dan saat melihatku dia tersenyum manis membuat aku terpesona melihatnya. ya Tuhan, kenapa senyumannya itu semakin membuat wajahnya tampak sangat tampan?. Tidak, aku tidak boleh terpesona. Aku harus meminta penjelas atas semua ini.
"pagi chagi-ah. Apa tidurmu nyenyak". Katanya dengan senyuman yang belum juga hilang dari bibirnya. Chagi? Dia memanggilku chagi?. Aku semakin bingung. Siapa dia sebenarnya? Kenapa dia memanggilku chagi? Setahuku, selama 17 tahun aku hidup aku belum pernah mempunyai namjachingu. 1001 pertanyaan terbenam di otakku tentang siapa sebenarnya namja itu. aku bersiap-siap menanyakan semuanya tapi aktivitasku terhenti saat namja itu menarikku masuk dalam dekapannya. Aku merasakan suhu tubuhnya yang hangat di kulitku. Detak jantungku juga sudah berdetak lebih cepat dari seharusnya, rasanya itu sangat cepat sampai-sampai seperti akan keluar dari tempatnya. Namja itu semakin mengeratkan pelukannya membuat diriku memanas. Aku jadi bingung dengan diriku sendiri, kenapa aku tidak menolak sentuhannya? Kenapa aku merasa nyaman diperlakukan seperti ini? ada apa dengan diriku sebenarnya? Seharusnya aku memarahinya karena sudah memelukku tapi kenapa aku tidak bisa melakukan itu semua?. Kenapa???.
Namja itu merenggangkan sedikit pelukannya dan menatapku lembut. Aku seakan terhipnotis dengan tatapan matanya. Matanya sangat indah, bulu matanya itu panjang dan lentik. Ya Tuhan, kenapa kau membiarkan malaikatmu ini berada di sampingku? kenapa dia tidak berada di surga. aku menatap namja itu dengan tatapan kagum. Aku memang sangat kagum dengan wajahnya yang hampir sempurna. Semua yanga ada di wajahnya tertata dengan rapi dan menggambarkan suatu keindahan yang belum pernah aku lihat. sekali lagi namja itu tersenyum membuat aku semakin terpesona, senyuman itu sangat manis. Namja itu mendekatkan wajahnya dengan wajahku. Aku bisa merasakan deru nafasnya menerpa wajahku. Entah mengapa aku menutup mata. Aku hanya mengikuti perasaan dan kata hatiku. Aku merasakan sesuatu menyentuh keningku lembut, sangat lembut. Aku merasa senang saat sesuatu itu menyentuh keningku. aku masih menutup mataku menunggu, apa lagi yang akan namja itu lakukan. aku tidak tahu, aku merasa tubuhku melemah dan tidak bertenaga saat namja itu menyentuhku, padahal aku bisa saja memukul dan menendangnya tapi aku merasa tidak mampu untuk melakukannya. Dengan cepat aku membuka mataku saat aku mendengar suara teriakan yang bisa membuat gendang telingaku pecah. Aitsss... itu pasti suara oemma, kau penyelamatku oemma.
Aku tersenyum malu ke arah namja itu karena teriakan oemmaku. Namja itu hanya tersenyum maklum. Namja itu bangun dari tidurnya dan menarik tanganku membantuku bangun dari tidurku.
"bangunlah. Sepertinya oemmonim sudah mulai kesal karena kamu bangun terlambat". Kata namja itu lembut dan berjalan menuju kamar mandi.
"hmmm.... Sebenarnya kamu siapa?" tanyaku sebelum namja itu masuk ke kamar mandi. Namja itu menghentikan langkahnya dan menatapku bingung. Di tatapan seperti itu membuatku salah tingkah. Aku menundukkan kepalaku malu.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Wedding
Fiksi PenggemarHyejin, gadis berumur 17 tahun terbangun dari tidurnya lalu menemukan dirinya telah berusia 23 tahun dan telah menikah dengan seoarang pria yang sangat tampan bagai seorang pangeran di dunia dogeng. apakah ini hanya mimpinya saja atau memang ini ada...