Chapter IX (END)

32.9K 1.7K 49
                                        

Aku membuka mataku dan berusaha mengadaptasikan cahaya yang masuk ke dalam mataku. Aku bangun dari tidurku dan memerhatikan sekelilingku. Sepertinya, aku ada di kamarku tapi kenapa aku ada di sini? Perasaan tadi aku dan Sehun ada di tepi jalan. aku melihat seorang gadis masuk ke dalam kamarku, itu Jin Hyun. Jin Hyun menghampiriku dan duduk di sampingku.

"kau sudah sadar? Syukurlah, aku jadi khawatir melihatmu". Kata Jin Hyun lega.

"Jin Hyun mana Sehun?". Tanyaku langsung.

"Sehun, nuguya?". Pertanyaan Jin Hyun membuatku bingung. Kenapa Jin Hyun tidka mengenal Sehun?.

"Oh Sehun. Suamiku". Kataku jujur. Aku melihat Jin Hyun menghela nafas panjang membuatku semakin bingung.

"sepertinya, kepalamu ada masalah. Mungkin gara-gara benturan tadi". Kata Jin Hyun. Aku mengerjapkan mataku tidak mengerti.

"maksud kamu apa? aku inikan sudah menikah dan nama suamiku Oh Sehun". Kataku lagi.

"ya Tuhan. Hye Jin sadarlah. Aku tahu kau itu ingin sekali menikah tapi jangan sampai kau jadi gila seperti ini. aku itu belum menikah dan aku tidak tahu siapa itu Oh Sehun". Aku berusaha mencerna omongan Jin Hyun. Jin Hyun bilang aku belum menikah? Aku terbentur? Jangan-jangan. Segera aku mengambil kalender yang ada di nakas samping kasurku. Mataku membulat melihatnya, 2010? Sekarang aku berada di tahun 2010?. Aku sudah kembali. aku kembali ke kehidupanku yang normal. Aku memeluk Jin Hyun senang membuat Jin Hyun menatapku bingung. Aku tidak mempedulikan tatapannya.

"kau kenapa? kelihatannya kau senang sekali." kata Jin Hyun bingung.

"tidak. Aku senang saja. oh iya, apa ada seorang namja yang menolongku?". Aku teringat dengan cerita Sehun, jadi aku menanyakannya. Jin Hyun menganggukkan kepalanya cepat.

"ne. dia ada di bawah sedang ngobrol dengan oemmamu". Aku tersenyum dan langusng beranjak dari dudukku dan turun ke bawah. Aku melihat oemma yang sednag asyik ngobrol dengan Sehun. Aku mendekati mereka. Oemma menatapku bingung. Sehun mengikuti arah pandangan oemma. Aku dan Sehun saling memandang. Sehun tersenyum padaku. Senyuman itu, senyuman favoritku. Senyuman yang selalu membuatku tenang. Aku menatap Sehun lekat membuat Sehun bingung. Aku sangat senang bisa melihat dan bertemu dengannya walaupun dia tidak tahu kalau sebenarnya aku sudah mengenalnya. Oemma membuyarkan lamunanku.

"kau kenapa? senyum-senyum terus. Kau sakit?". Tanya oemma.

Aku menggelengkan kepalaku cepat "aniyo... aku baik-baik saja. aku Cuma mau berterima kasih pada namja ini". aku membungkukkan badanku dan berterima kasih pada Sehun.

"terima kasih sudah menolongku". Kataku tulus.

"sama-sama" kata Sehun yang kelihatannya masih bingung. Oemma menyuruh Sehun kembali menikmati minumannya dan tidak mempedulikanku. Aku hanya menatap Sehun sambil tersenyum. Jin Hyun sudah bergabung dengan oemma dan Sehun. Ya Tuhan, ini kah caramu menunjukkan siapa jodohku kelak? Kalau memang iya, aku sangat berterima kasih padamu. sekali lagi terima kasih Tuhan, kau telah menurunkan satu malaikatmu padaku. Dan aku tidak akan mengulangi kesalahanku waktu aku berada di 6 tahun yang akan datang jika aku memang akan mengalami peristiwa itu. aku janji padamu Tuhan. Oemma mengajakku ikut dalam obrolan mereka. Aku tersenyum dan duduk di samping oemma. Kami saling bercanda dan ngobrol banyak hal dan aku merasa aku dan Sehun mulai dekat lagi.

THE END

0ms eZ


My WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang