Seventh ❤

196 12 1
                                    

"Hai bu, bagaimana mengatakannya ya hmm......"
'Ada apa bilang saja ibu tidak akan marah padamu louis'
"Hmm.. Dia akan pulang"
'Apa?! Benarkah? Baiklah..Baiklah. ibu akan memberi tahu ayahmu'
"Baiklah itu saja bu, sampai jumpa"
'Sampai jumpa jaga dirimu dan adikmu ya? Ayahmu pasti sangat senang'
"Baiklah bu aku tutup dulu"
'Sampai Jumpa'
.
"Huhh adikku pasti sudah gila" kata louis sambil menggagruk tengkuk lehernya.
Tiba-Tiba anggi masuk sambil menyilangkan tangannya
"Jadi kapan febrian akan ke London?" Tanya anggi sinis sambil bersender diambang pintu
"Eh? Apa maksudmu? Aku tidak --" belum selesai louis bicara anggi sudah memotong pembicaraan
"Hei louis aku dari tadi sudah mendengar saat kau bicara dengan febrian masalah kembali ke London. Ayolah aku tidak sebodoh yg kau kira, kapan kau kembali ke London?" Tanya anggi yang sama sekali tidak berubah posisi daritadi
"Huuhhh.. sebenarnya aku ingin membuat febrian seperti study banding ke London tapi karena kau sudah tau apa boleh buat. Aku akan pulang ke London tanggal 22" jawab louis sambil mengelus dahinya
"Tunggu dulu bukankah itu artinya minggu depan?!" Tanya anggi yg akhirnya berdiri lurus sambil menatap louis
"Ya bisa dibilang begitu dan tgl 5 bulan depan febrian akan bertunangan deng....." anggi langsung tercengang dan memotong kata-kata Louis
"Apa?! Hei kau gila?! Disaat Ami mulai jujur akan perasaannya pada febrian?! Hahaha akan kuberi tahu ami!" Baru anggi mau berlari louis sudah mencegat anggi
"Jangan beritahu siapapun! Ini seharusnya hanya di ketahui oleh shinta, sintya, febrian dan aku tapi kau malah huuuhhh..." Louis berusaha menghilangkan rasa bingungnya karna ada orang asing yg tahu masalah keluarganya
"Aku mengerti" Kata anggi tiba-tiba "Aku tidak akan memberitahu ami tentang masalah ini" Sambung anggi yg disambut bahagia oleh Louis "Tapi kalau nanti ami mengetahuinya sendiri jangan salahkan aku dan jika ami bertemu pengganti febrian saat dia pergi jangan salahkan aku ataupun ami, mengerti?" Kata-kata anggi membuat Louis jadi berpikir keras atas konsekuensi yg akan didapatkan 'hmm.. kalau nanti ternyata tidak jadi dan ternyata febrian melihat ami dengan orang lain bisa-bisa aku ...' Louis langsung merinding membayangkan apa yg akan terjadi padanya kalau febrian marah karna ami punya lelaki lain karna Louis mengajak febrian ke London tapi tetap saja dia sudah memberitahu ibunya yg otomatis ayahnya juga pasti sudah tau 'tidak apalah lebih baik febrian yg marah daripada ayah' lagi-lagi louis merinding membayangkan dirinya disiksa oleh ayahnya sendiri
"Hei!" teriak anggi yg menyadarkan louis dari lamunan mengerikannya
"A-ah iya, maaf aku hanya sedang berpikir, baiklah aku terima konsekuensinya tapi ingat kata-katamu tadi. Mengerti?" Tanya louis yg dibalas anggukan cepat dari anggi
.
.
.
"Hah~" seseorang menghela nafas panjang
"Bisakah kau berhenti menghela nafasmu? kau kira nafasmu harum?" tanya shinta sedikit sensi
"Jika tidak suka sana pergi" jawab orang tersebut
"Aku hanya mau tanya apa yg kau bicarakan tadi dengan Louis" Jawab shinta dengan wajah yg mulai terlihat kesal karna sudah 20 menit mereka duduk berdua yg bisa orang itu lakukan hanya menghela nafas panjang
"Jika kau sangat ingin tahu sana tanya sendiri pada louis" Jawab orang itu jutek
"Jangan-jangan kau bicara masalah pulang ke London ya?" tanya shinta lagi
"..." orang yg tidak lain adalah febrian tidak menjawab pertanyaan shinta itu
"Jadi kau benar bicara tentang itu, kau tidak akan ke london kan?" tanya shinta untuk yg kesekian kalinya
"Siapa yg tahu" jawab febrian singkat
"Ka-kau setuju?!" suara shinta mulai tinggi
"Ssstt!! Pelankan suaramu, lalu kenapa kalau aku setuju?" Tanya febrian pada shinta
"Aku tidak setuju aku akan beritahu louis kalau kau ....." kata-kata shinta terpotong saat melihat louis memasuki ruangan yg mereka tempati
"Shinta jangan melakukan hal bodoh, febrian akan ke London tanggal 22 semua sudah direncanakan dan usahakan ini terlihat seperti study banding mengerti?" Kata-kata louis yg dingin membuat shinta membeku dan tidak bisa melawan
"Tapi ami bagai...." Ucapan shinta terpotong
"Salahsatu temannya sudah tau jadi jangan terlalu dipikirkan, jangan sampai bocor mengerti?, kau dan sintya akan ke London tanggal 30 jadi kau bisa melihat bagaimana tempat, suasana, dan pakaian yg akan kalian berdua pakai saat acara pertunangan kalian" Lagi-lagi ucapan louis membuat shinta tidak bisa melawan jadi shinta hanya akan menganggukan kepala
"Aku pergi dulu mengurus tiket untuk kita ber4" Louis pun langsung keluar dari ruangan tersebut
"Kakakmu bilang dia akan mengurus undangannya, jadi ada kemungkinan teman-teman kita diundang ke acara pertunangan" Febrian pun ikut pergi meninggalkan ruangan itu
'Febrian setuju? Kenapa dia tidak melawan? Dia bukan febrian yg aku kenal! aku akan bicara dengan kak sintya mengenai undangan itu!' setelah selesai berpikir shinta langsung pergi menemui Sintya
.
.
.
.
.
.

"Apa yg akan terjadi pada Ami dan Febrian? Akankah mereka bisa bersama?"

Hai ^-^)/
Lama nggak lanjutin ceritanya jadi gaya bahasanya agak berubah sedikit ^^, maaf ya kalo ceritanya pendek otak lagi buntu dan Lee mau bikin karakter baru tapi nggak tau jadi atau nggak yg jelas next chapter ceritanya Lee usahain lebih panjang ya^^
Oh iya dan Arigatougozaimasu! atas 1k+ readernya ^3^ sekian dulu ya jangan lupa tinggalkan jejak ya jangan jadi sider ^-^)/
Sekali lagi Arigatougozaimasu! udah setia baca Yes, I Love You sampe chapter 7❤
Love U My Readers



-Love Lee-

Yes, I Love YouWhere stories live. Discover now