Octavius memutar kunci rumah pondok yang disewakan oleh salah seorang petani diperbatasan terpencil jauh dari pusat kota sebelum menggiring Cornellia untuk masuk kedalam rumah kecil yang terasa hangat itu sebelum memutar kunci kembali hanya untuk berjaga-jaga bahwa siapapun—vampir atau manusia—tidak mencoba untuk menyelinap masuk kedalam rumah tanpa diketahui olehnya.
Sayangnya keamanan mereka masih dilakukan secara manual karna vampir normalnya tidak menyukai sihir—dan jelas Tanner sudah sangat putus asa sehingga melibatkan penyihir untuk mendapatkan darah shalott Cornellia—walaupun itu hanya mantra perlindungan.
Meletakkan ranselnya diatas meja dapur sebelum membuka lemari es yang penuh bahan makanan karna Octavius juga membayar pemilik rumah pondok itu untuk menyiapkan segala kebutuhan makanan mereka.
"kau ingin makan apa? Aku juga adalah koki yang handal" kata Octavius memuji diri sendiri membuat Cornellia memutar matanya.
"ya, aku yakin kau juga mahir menjahit. Apa yang tidak bisa kau lakukan tuan vampir?" ledek Cornellia membuat Octavius tergelak dan mulai memasak.
Cornellia bertumpu pada tangannya untuk memperhatikan vampir berambut perak itu memasak.
Cornellia pernah melihat ayahnya memasak tapi melihat Octavius memasak tetap saja membuat Cornellia terkesima, mungkin juga akan mejadi pemandangan yang menyenangkan jika saja vampir itu tidak sering mengedip padanya.
Meletakkan piring berisi nasi omelet didepan Cornellia sebelum meletakkan satu piring nasi omelet lagi diseberang meja lalu mematikan api, berjalan memutari meja sebelum duduk diseberang meja Cornellia.
"kelihatannya enak"
"coba saja dan bersiaplah memohon padaku untuk membuatkannya seumur hidupmu" kata Octavius menyendok nasi omeletnya dan melahapnya.
"aku harap kepalamu meledak karna terlalu besar"
Octavius tergelak dan kembali makan saat melihat Cornellia tertegun sejenak saat mencoba sendokan pertamanya.
"lumayan, tapi aku tidak akan memintamu untuk membuatkan masakan ini seumur hidupku karna aku punya makanan khusus yang aku sukai"
Octavius mengangguk dengan elegan tanda bersedia berkompromi soal apapun makanan kesukaan Cornellia, meledek Cornellia.
Cornellia memandang kesekitar dapur kecil itu, ukurannya lebih kecil dari pada kamar mandi di mansionnya tapi terasa sangat hangat dengan sentuhan-sentuhan kecil seperti lukisan bunga yang digantung disamping jendela atau vas bunga kecil dengan bunga—yang terlihat seperti ilalang—yang mulai layu diletakkan didepan jendela yang kini tertutup. Serta karna kehadiran vampir didepannya yang sedang makan dengan lahap tanpa mengangkat pandangan. Terasa seperti suasana keluarga.
Cornellia tertegun sebelum menggeleng pelan mengusir pikiran itu, jelas sekali Octavius tidak cocok dengan kata 'keluarga' dan siapa yang mau vampir perak itu menjadi keluarganya? Dirinya mencintai Anthony dan sangat ingin Anthony yang menjadi bagian dari keluarganya karna nama Anthony dan kata 'keluarga' akan menjadikan hati siapapun menghangat.
"ehm.. Oct, apa kau sudah bisa menghubungi Thony?" tanya Cornellia membuat Octavius mengurungkan suapannya dan meletakkan sendoknya sebelum melihat kearah Cornellia dengan wajah kesal.
"belum, tapi aku yakin dia baik-baik saja jadi selesaikan makanmu" perintah Octavius sebelum berdiri dan membawa piringnya ke westafel untuk mencucinya.
Cornellia tau pertanyaan tentang Anthony sering kali membuat Octavius kesal tapi memangnya kenapa? Octavius tau dirinya mencintai Anthony jadi Octavius tidak punya hak apapun untuk marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Guardy Vampy (Frost Family Seri 3)
FantasySERI KE 3: Frost Family Cerita ini sudah di bukukan dengan judul yang sama (harga 45k) Anthony sang mantan vampir mendapat misi menjaga Cornellia untuk melindunginya dari para vampir yang dulunya adalah teman-teman Anthony karena Cornellia adalah se...