My Guardy Vampy (Frost Family Seri 3)

10

"sial.. Tanner" umpat Octavius kesal, membuka pintu kamarnya dengan kekuatan besar membuat engsel pintunya hampir terlepas saat mencium aroma Tanner di dekatnya dan segera berlari kekamar Carolina sebelum membukanya dengan paksa membuat wajah Anthony mengeras melihat ekspresi khawatir di wajah Octavius.

"Tanner?" tanya Anthony mendapat anggukan oleh Octavius yang akhirnya bernapas lega saat melihat Carolina hanya bergerak sebentar sebelum kembali terlelap diatas ranjangnya.

"lalu dimana Cornellia?" tanya Anthony lagi namun membuat mereka berdua segera melesat untuk memeriksa kamar Cornellia yang ternyata memang sudah kosong dengan engsel pintu hampir terlepas lalu terdengar suara jeritan dari kamar Carolina membuat Anthony menggeram marah dan melesat kembali kekamar Carolina yang juga sudah kosong.

Mengumpat dan mengutuki dirinya sendiri karna sudah meninggalkan Carolina sendirian dikamarnya tanpa perlindungan.

Berlari menerjang keluar dari jendela yang sudah terbuka sebelum mengedarkan pandangan dengan kalap kesegala arah mencoba mencari aroma Tanner namun aroma itu menghilang tiba-tiba tanpa bekas.

"TANNER... KUBUNUH KAU" raung Anthony sebelum sebuah mobil Hammer berdecit mengerem di halaman rumah pondok itu dan menurunkan tiga orang pria yang seketika membuat Octavius mendesis memamerkan taringnya sebagai bentuk ancaman.

"tenang lintah, kami datang bukan untuk memburu kalian" ucap Segrei dengan mengangkat tangan tanda perdamaian untuk menenangkan Octavius yang sudah keluar dari dalam rumah melalui jendela kamar Carolina yang terbuka untuk mendekati Anthony berusaha melindungi temannya yang sedang tidak bisa berpikiran logis itu.

Bukan berarti Anthony tidak mampu mengatasi tiga vampir hunter itu karna Octavius yakin dalam keadaan seperti sekarang Anthony bahkan bisa mengalahkan semua vampir atau vampire hunter yang pernah hidup di bumi ini.

"kami kesini atas permintaan Carolina" kata Duncan akhirnya saat sepertinya sangat sulit untuk membuat Octavius percaya mereka datang bukan untuk mempersulit.

Anthony berpaling ke arah mereka bertiga saat duncan menyebutkan nama Carolina, "dimana dia?" tanyanya mencengkeram kerah kemeja satin hitam Duncan membuat Duncan mengangkat tangannya menenangkan Anthony.

"kami tidak tau, tapi kami harus bicara denganmu"

"sekarang bukan waktunya untuk bicara, sialan. Jika kau tidak tau dimana Carolina maka aku tidak membutuhkan kalian disini" bentak Anthony membuat Duncan tertawa muram pada Ariyal yang berdiri santai disampingnya.

"tepat seperti apa yang dikatakan oleh Carolina, pasangannya ini memang seperti nenek-nenek bertemprament buruk" ledek Duncan membuat Anthony mengerutkan kening.

"kata Carolina? Apa maksudmu?"

"karna itulah kita perlu bicara, Carolina yang meminta kami datang melalui pelacak ini" kata Ariyal menyodorkan sebuah ponsel dengan tanda merah yang menyala-nyala membuat Anthony akhirnya mengangguk.

"bicaralah, sekarang juga" perintah Anthony membuat Duncan mendesah kesal karna selama ini dia terbiasa memerintah dan bukan diperintah tapi dia memahami apa yang sedang dialami oleh Anthony.

Vampire lebih mudah mengamuk dan kalap jika sudah menyangkut keselamatan pasangan mereka.

"sebelum kalian berkendara kemarin, Carolina meminjam pelacak dariku, dia ingin kami menahanmu untuk tetap bersikap waras saat sesuatu terjadi padanya" jelas Segrei membuat Anthony dan Octavius mendengus.

"dan kalian harap aku masih bisa waras saat sesuatu terjadi padanya?" marah Anthony membuat Duncan tersenyum muram.

"aku tidak berharap demikian, tapi bersikap gegabah juga tidak akan bisa menyelamatkannya. Sebelum kita bisa melihatnya mungkin saja Tanner akan membunuhnya jika tau kau akan menyerang, kita bisa bicara padanya. Valerius bukan tipe vampir yang bisa di ajak bicara tapi Tanner lebih suka berbicara dari pada menyerang" saran Duncan membuat Anthony mencoba untuk menguasai emosinya karna apa yang dikatakan oleh Duncan benar, sayangnya bahkan terlalu benar.