3

3.2K 222 3
                                    

Mengumpat keras saat memaksakan dirinya bangkit dari ranjang yang membuat kepalanya berdenyut menyakitkan saat mendapati dirinya berada ditempat yang asing namun tidak adanya Cornellia disekitarnya membuat Anthony kesal, berusaha turun dari ranjang untuk menyusuri rumah yang terasa hangat seperti memang selalu digunakan untuk tempat tinggal. mungkin saja ada seseorang yang menyelamatkan mereka, tapi jika itu manusia rasanya tidak mungkin karna mereka berhadapan dengan vampire bodoh yang ganas seperti Valerius.

Anthony menghentikan langkahnya saat mendengar suara tawa yang sangat dikenalnya dari dapur berpintu ayun, "well.. well.. bayi besar ini akhirnya bangun," ledek seseorang yang duduk didepan Cornellia, sedang makan dimeja makan kecil dan tersenyum ramah pada Anthony.

Cornellia berbalik dan menatapnya—masih dengan tawa diwajahnya karna sepertinya mereka berdua sedang bercanda sebelum Anthony masuk tadi. melihat mata dan rambut perak itu membuat Anthony menggeram kesal.

"oh astaga" pekik Cornellia berdiri dari duduknya ketakutan melihat Anthony.

"mereka melakukan tipuan itu lagi padamu Max, kau ingin darah?" tawar Octavius dengan menarik Cornellia kebelakang punggungnya seolah ingin melindungi Cornellia dari Anthony.

"apa yang kau bicarakan?" bentak Anthony sebelum terhuyung mundur saat lengannya berasap terkena cahaya matahari yang masuk melalui jendela dapur dan mengenai lengannya.

Berputar untuk mencari sesuatu sebelum tatapannya terpaku pada cermin dikabinet dapur itu, banyangannya tidak ada disana dan hanya ada banyangan Octavius serta Cornellia yang tegang melihat kearah cermin itu "kau tidak punya bayangan dicermin, dan.. dan taring itu.." kata Cornellia ketakutan.

Anthony meraba taring tipis yang keluar dari mulutnya menggunakan lidahnya membuat lidahnya tergores dan berdarah karna ketajaman taring itu.

"apa yang kau berikan padaku?"

"ah aku ingat dia memberimu sesuatu tadi malam" potong Cornellia menjauh dari Octavius karna ketakutan tak mengerti harus percaya padanya atau tidak.

Octavius menghembuskan nafas berat "aku hanya memberimu darah vampire, kau tidak punya alergi yang akan merubahmu menjadi vampire saat meminum darah vampire kan?" geramnya kesal.

"kau bohong"

"jika aku bohong, kau pasti sudah mati Max. manusia tidak kebal pada luka dikepala! tapi aku tau apa yang terjadi padamu"

Anthony menghujam Octavius dengan tatapan tajam, warna mata Anthony perlahan berubah menjadi merah seiring pergantiannya dari manusia menjadi vampire kembali.

"apa?" tanya Anthony bergerak-gerak tidak nyaman dengan sesekali mengalihkan pandangan ke arah Cornellia. Anthony bisa mencium bau darah di nadi Cornellia, itu membuatnya seolah mabuk karna aroma manisnya.

Octavius menelengkan kepalanya dengan bergerak perlahan kearah Cornellia berjaga-jaga jika saja Anthony tiba-tiba menerjang gadis itu, membuka lemari es dan menuangkan darah kedalam gelas sebelum menyodorkan pada Anthony.

"kau tidak akan mau menyerangnya Max karna itu berarti kau tidak jauh berbeda dari mereka"

Menggelengkan kepalanya mengusir aroma manis darah Cornellia yang menyiksanya sebelum memendekkan taringnya seperti kendali vampirnya dulu, mengendus darah didalam gelas sebelum menegaknya karna itu bukan darah hewan.

"dari mana kau dapatkan darah itu? apa kau membunuh seseorang?," bisik Cornellia pada Octavius.

Octavius tersenyum dan menggeleng "ada kalanya aku berburu saat menjadi anak buah Tanner, bersama dengan Max.."

My Guardy Vampy (Frost Family Seri 3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang