**
'i want to be the girl who makes your bad days better, and the one that makes you say "my life has changed since i met her'
Pukul 06:00 pagi, Cassandra terlonjak kaget saat matanya melihat jam dinding yang berada di pojokan kamarnya. 'Ya tuhan aku lupa membuatkan sarapan untuk justin'
Ia mulai beranjak dari ranjangnya, dan berlari kecil ke arah kaca rias. Ya, tuhan! lihat betapa menyeramkannya dia sekarang. Keduanya matanya terlihat sembab karena kemarin ia hanya menghabiskan malamnya dengan menangis, entah berapa lama dia menangis yang ia ingat hanyalah dia tertidur setelah itu.
ia mulai beranjak keluar kamarnya lalu menuju dapur. Bang! Semuanya hancur. hatinya hancur, semua tulangnya rapuh, ia tidak mempunyai tenaga untuk tetap berdiri sambil melihat suaminya sendiri sedang berciuman dengan Istri barunya. Ia meremas dadanya, timbul rasa sakit yang tidak karuan di dalam sana. Dan dalam hitungan detik air matanya terjun bebas hingga menghantam lantai putih yang terasa dingin. Ini sungguh menyakitkan, ia melihat suaminya sedang memejamkan matanya sambil membenamkan bibirnya pada bibir Lauren, tanganya mengepal hingga menimbulkan bercak putih di sana. Cassandra membukam mulutnya.
'jangan, jangan bersuara. Aku tidak mau menganggu Justin dan Lauren. Kau bodoh jika kau menangis. Bukannya seharusnya kau bahagia jika melihat justin bahagia ?'. batinnya mulai berkecamuk, dia memang bahagia jika ia melihat justin bahagia, tapi mengapa ini begitu menyakitkan, mengapa ini sangat menyakitkan ? tepat disini, ini sangat sakit jika melihat justin bermesraan dengan lauren. Cassandra beranjak pergi dari tempatnya sekarang.
Wanita itu berniat untuk kembali ke kamarnya, sambil tangannya menutup mulutnya agar tangisannya tidak terdengar dan ia merasa otaknya ingin pecah, pikirannya kini seluruhnya kosong dia berlari menghiraukan yang ada di sekelilingnya sampai ia manyentuh meja kecil yang berada tidak jauh dari dapur.
Sreeet !
suara kaki meja itu berdecit akibat tersentuh oleh tubuh mungilnya. Seketika Justin dan Lauren terkejut, Justin melihat Cassandra menangis dengan tubuhnya yang lemas, ia sangat mengerikan, kedua matanya terlihat sembab. 'Apa yang terjadi padamu Cassandra ?' ada rasa sakit yang menghantam hatinya ketika melihat bulir-bulir air mata wanita itu jatuh dari kelopak matanya. 'Jangan Menangis, Jangan. Aku tidak bisa melihatmu menangis. Ini sangat menyakitkan menyaksikan dirimu mengeluarkan air mata', hatinya mulai berkecamuk, hatinya kini seperti ter-iris, pria itu menarik rambutnya merasa frustasi, ia merasa sangat khawatir dengan keadaan Cassandra, di hatinya yang paling dalam ia ingin sekali mengejar Cassandra, lalu merangkul dan menghapus air matanya. Namun tidak dalam pikirannya, terbesit 'Dia adalah wanita yang telah salah aku nikahi, dia tidak dapat memberikanku keturunan seperti apa yang aku Inginkan. Aku tak'kan memperdulikan lagi wanita yang hampir menghancurkan impianku untuk memiliki keturunan'.
Lauren menatap heran pada Justin, mengapa kini dia seperti memikirkan sesuatu. Dia melihat suaminya diam dalam lamunannya. Apakah ada sesuatu yang sedang ia pikirkan ? Lauren melambaikan tangannya di hadapan Justin,
" Justin.. Justin, hai Justin! Apa yang sedang kau pikirkan? " Justin terhenyak, lalu mengangkat wajahnya pada Lauren.
" Tidak, aku tidak sedang memikirkan sesuatu" kata Justin, sambil bola mata karamelnya memutar sarkastik. Lauren lebih memilih diam, dan tidak melanjutkan percakapannya dengan justin dengan menanyakan apa yang sedang pria itu pikirkan.
"Apa Cassandra baik-baik saja? Sepertinya kemarin malam ia tidak makan. Tadi pagi aku melihat masakan itu masih utuh sama sekali tidak tersentuh" Kata Lauren. Pria itu terlonjak kaget, Cassandra belum makan dari kemarin hingga sekarang ? apakah perempuan itu baik-baik saja ? apa yang terjadi padanya ?, seharusnya dia tidak pergi tadi, seharusnya dia berada disini, menikmati sarapan pagi bersama Justin dan Lauren,
" Tentu, dia akan baik-baik saja sayang" dusta Justin. Dia tau keadaan Cassandra sekarang, ia tidak mungkin seperti ini jika tidak ada sesuatu yang terjadi. Lauren hanya terdiam, dirinya terhenyak memikirkan Cassandra, apa yang terjadi pada wanita itu ? dia sama sekali belum menyentuh makanannya, dan sekarang ia bukannya turun untuk menikmati sarapan pagi denganku dan justin, tapi ia lebih memilih pergi. ' apa yang terjadi pada wanita itu ? apa wanita itu baru saja melihat diriku sedang bercumbu dengan suaminya ? Aku merasa ada yang tidak beres dengan Cassandra.'
Lauren juga wanita, ia bisa merasakan apa yang juga di rasakan Cassandra, ia tau bagaimana rasa sakitnya menjadi seorang istri yang di diagnosa tidak bisa hamil, dan lebih parahnya lagi adalah suaminya sendiri menikah lagi dengan orang lain. Ia sangat tau jika Cassandra sangat menyayangi Justin, karena alasan itu ia tidak mau di ceraikan. Ia lebih memilih menjadi istri pertama yang mungkin hanya bisa tersenyum melihat Justin dan diriku bermesraan.
Lauren baranjak meninggalkan Justin berniat ingin melihat keadaan Cassandra, namun Justin sempat bertanya dan melarang, tapi Lauren menghiraukan larangan dari suami yang baru menikahi dirinya satu hari yang lalu.
"Kau mau kemana sayang?" Tanya Justin.
"Aku ingin menemui Cassandra, aku ingin memastikan keadaannya Justin" jawab Lauren.
"Untuk apa sayang? Kau Tak perlu melakukan itu, ia akan baik-baik saja. Percayalah padaku sayang." Larang Justin pada Istri keduanya itu.
"Justin, dia juga istrimu. Dan kau tau ? Aku dan dia sama-sama wanita, jadi aku mengerti apa yang ia rasakan saat ini. Ia pasti merasa sangat terluka saat ini. Bagaimana tidak, suami yang sangat ia cintai kini menikah lagi dengan seorang wanita yaitu aku. Jadi kau tak perlu menghalangiku untuk menemuinya" Tegas Lauren pada Justin. Justin sempat terhenyak dengan perkataan Lauren, dan membiarkan Lauren pergi.
**
Tok...Tok...Tok
"Maaf Cassandra, bolehkah aku masuk ?" Terdengar suara dari balik pintu kamarku, itu suara Lauren, Cassandra terkejut dan dengan cepat menghapus air matanya.
"Silahkan masuk, Lauren." Cassandra mempersilahkan Lauren masuk ke dalam kamar yang dulu pernah menjadi ruangan paling indah bagi Cassandra dan Justin. seketika pintu kamarku terbuka lebar lalu terlihat seorang wanita cantik yang kemarin baru saja berdiri bersandingan dengan suamiku untuk menjamu tamu-tamu yang datang pada pesta pernikahan itu.
" Apa kau baik-baik saja Cassandra? Matamu terlihat sembab seperti habis menangis." Tanya Lauren.
"Menangis? Mana mungkin aku menangis, aku baik-baik saja Lauren. Lagi pula jika aku menangis, apa yang membuatku menangis? Tidak ada!" Jawab Cassandra sambil tersenyum datar.
"Jangan membohongiku, Cassandra, aku juga seorang wanita. aku mengerti apa yang kau rasakan saat ini, Jangan membohongi perasaanmu sendiri, aku tau itu sangat menyakitkan." Kata Lauren,
"Aku baik-baik saja Lauren, dan akan tetap baik-baik saja. Permisi, aku harus ke kamar mandi, kau tau aku belum mandi. haha." Cassandra menjawab dan beranjak pergi dengan alasan ingin ke kamar mandi, padahal itu hanya alasan untuk menghindar dari pertanyaan-pertanyaan Lauren.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cassandra ✘ Bieber ✘ Oneshot
FanfictionBerjuang sendiri untuk mempertahankan cinta seseorang adalah hal yang berat bagi Cassandra. akankah ia akan terus bertahan ? -Erica & Mega-