***
Yesterday
I passed you by
I kept on walking
Cause I don't want you to see me cry
You looked so good and seem too feel so well
I turned around
I hesitated
I got so close to you
But yet so far away
All I wanted to do was to yell out your name
I can see that you're much better off without me
without me......
***
'Kadang, kamu rindu seseorang. Bukan karena lama tak bertemu. Tapi karena apapun yang kamu lakukan, kamu berharap dia ada di sampingmu'
Tubuh wanita itu mengejang hebat, ada rasa sakit yang menyebar dalam tubuhnya. Seakan hatinya kini pecah berkeping-keping seperti kaca. Wanita itu menarik nafasnya panjang. tangannya mengepal dengan hebat, mencoba untuk tersenyum dan tidak menangis, mencoba sekuat tenaga agar bulir-bulir itu tidak menetes dari matanya.
Dia tidak ingin mengacaukan acara pernikahan suaminya sendiri, dia tidak ingin menangis di saat bahagia ini. Tapi nyatanya ia tidak bisa membendung itu semua, matanya yang memerah sedari tadi karena menahan bulir-bulir air mata kini meneteskan air mata. Wanita itu benar-benar mengangis. Entah, ini adalah sebuah tangis bahagia atau tangis yang memilukan, tapi nyatanya adalah suami yang ia sayang, suami yang telah melindungi dan mecintainya kini berada di depan altar bersama perempuan lain mengucapkan sebuah janji seperti apa yang pernah ia rasakan beberapa tahun lalu saat menikah dengan pria itu.
Ia tersenyum melihat suaminya begitu tampan dengan tuksedo hitamnya. Miris, hidupnya benar-benar miris.
" i'm Justin Bieber, take you Lauren Alesandria, to be my wedded wife. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish 'till death do us part. And hereto I pledge you my faithfulness" Kini pikirannya melayang, tangisnya pun makin menjadi.
"Aku belum bercerai dengan Justin, aku masih punya hak untuk mencintainya. Aku masih istri sahnya. Aku masih punya hak untuk mendapatkan kasih sayangnya, aku masih punya, dia masih milikku", dan dalam hitungan detik tubuhnya sudah limbung lalu membentur lantai, kini pandangannya gelap dan merasakan sakit yang hebat di kepalanya. Semua tamu terkejut saat melihat tubuh mungil Cassandra jatuh membentur lantai, hal yang sama juga terjadi pada justin. Ia terkejut saat melihat tubuh mungil Cassandra kini telah berada di lantai. Ia ingin kesana membopong tubuh mungil Cassandra, membawanya ke tempat yang aman dan nyaman, lalu ia akan menemani gadis itu hingga ia sadar. Tapi dalam kenyataanya adalah kini dia membeku di tempat, sikap dinginnya lebih mendominasi dirinya sekarang.
Justin menjetikan jarinya, dan dalam sekejap datang beberapa pria bertubuh kekar. Justin menggerakan jarinya, seperti membuat perintah pada Bodyguard-Nya untuk segera membopong Cassandra. Mereka mengangguk mengerti, lalu dengan mudah mereka membopong tubuh Cassandra menjauh dari kerumunan tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cassandra ✘ Bieber ✘ Oneshot
FanfictionBerjuang sendiri untuk mempertahankan cinta seseorang adalah hal yang berat bagi Cassandra. akankah ia akan terus bertahan ? -Erica & Mega-