Part 2

5.1K 320 3
                                    

Setelah kejadian itu, Ryan tidak lagi pulang kerumah. Puas aku coba menghungi hp Ryan, tapi gagal. Begitu juga dgn Ayu. Sehinggalah kemunculan mama Rita (mama Ryan) mama mertuaku sore itu, bermakna ada yg mahu dia sampaikan. Tapi aku yakin, apa yg dia sampaikan bukanlah sesuatu yg baik. Malah sebaliknya.

"Jadi sekarang Ryan sudah menceraikan kamu. Iya kan Prill? Jadi aku minta Ryan nginap di rumah ku sementara waktu hingga semuanya kelar. Dia menyuruh kamu keluar dari rumah ini dgn secepatnya. Aku harap kamu ngerti apa yg Ryan maksudkan." Kata mama Rita. Wajahnya menunjukkan satu kepuasan yg tidak bisa digambarkan dgn kata kata. Mungkin inilah harapannya dgn adanya penceraian antara aki dan Ryan, anak semata wayangnya. Mungki ini yg mama Rita inginkan.

"Tapi mama, kalau aku keluar dari rumah ini. Aku mau tinggal di mana lagi ma? Aku udah gk punya siapa-siapa lagi. Aku cuma ada Ryan ma? " kataku dgn nada getar. Air mata ku turun jua.

"Itu bukan urusan aku. Terserah kamu mahu tinggal di mana. Dari awal lagi aku udah bilang kalau kalian tidak cocok sama sekali. Tapi apa? Kalian tetep aja mau nikah. Jadi anggaplah ini satu balasan karna kamu gk mahu dengar apa yg aku bilang. " udah ku duga,ucapan mama Rita tidak pernah menyenangkan. Ada saja kekuranganku di matanya. Ada saja silapku yg menjadu bahan hinaannya.

"Tapi ma, aku mohon. Apalagi aku lagi hamil ma ? " inilah satu alasan yg mampu utk menyelamatkan rumah tangga aku dan Ryan,suamiku. Adalah anam yg sedang sedang berada di rahimku. Hasil buah cinta aku dan Ryan.

"Apa? Kamu hamil Prill? " tanya mama Rita. Aki lihay ada perubahan pada wajah mama Rita dan aku berharap benar pada mertuaku itu bakal bahagia mendengar khabar kehamilan aku. Selama pernikahan aku dan Ryan, mama lah yg paling maksa buat aku hamil. Sehingga dia pernah menganggap aku mandul. Sadis sekali bukan mertuaku itu.

"Kenapa baru sekarang kamu hamil? Apa kamu fikir dgn kehamilan kamu ini Ryan akan balik pada mu Prill? Tidak Prill, aku akan pastikan Ruan gk akan balik padamu, karna apa? Karna Ryan sudah memilih Ayu. Aku fikir antara kamu dan Ayu, Ayu yg kebuh pantes jadi isteri Ryan di banding sama kamu."

Air mata ku jatuh juga. Sakit hatiku mendengar kata- kata mama Ryan. Ternyata Ayu dengan mudah di terma oleh mama Ryan dan menempatkan aku Ayu di hatinya. Sedangkan aku, cukup berusaha untuk mendapatkan tempat dihati mertuaku itu. Dengan myda Ayu melakukannya, ternyata Ayu perempuan yg licik.

"Dulu mama juga pengen banget punya cucu. Sekarang aku lagi hamil ma, cucu mama. " aku masih berusaha mengubah keputusan mama Rita dan berharap usahaku ini bakal membuka sedikit pintu hati mertuaku.

"Prilly kamu dengar baik- baik ya. ! Aku gk pernah terima kamu nikah sama anakku. Tidak pernah aku merestui. Aku hanya turutin kemahuan Ryan buat nikah sama kamu kerna dia satu- satu jta purtaku. Dan aku gk peduli dgn anak yg kamu hamil sekarang, karna aku percaya setelah ini Ayu akan memberikan aku cucu. Jadi aku gk mahu cucu yg ada diperut kamu ini. " suara mama Rita kuat, semahunya dia melemparkan rasa benci terhadapku.

"Kamu bener- bener licik Prill. Kamu sengaja ngerencanain semua ini buat menganggu kebahagian Ryan, iya kan Prill? Kamu sanggup gunakan alasan aku hamil buat perangjap Ryan? Tapi kamu salah Prill, karna aku gk akan biarin semua itu terjadi. " kata mama Rita lagi. Air mata sudah tidah bisa di tahan lagi.

"Ma, Prilly mohon ma. Kalau mama gk kasihan sama Prilly, Prilly gk papa ma, tapi kasihanilah anak Prilly ma, cucu mama sendiri. Dia tidak bersalah dlm masalah ini ma, berilah dia peluang utk hidup yg leih baik ma. Prilly mohon." Rayuku dgn isakan. Tiada jalan lain. Kemudian aku berlulut dan memeluk kaki mertuaku. Dengan pantas mama Rita menendangku. Tergerak aku sedikit.

"Aku gk peduli dengan anak itu Prill. Gk usah kamu memihan lagi, karna itu percuma Prill. Ryan udah gk butuh kamu lagi. Jadi setelah ini,kamu lupain Ryan. Dan terserah kamu hidup gimana setelah ini. Selagi aku hidup, aku tidak akan biarin sama sekali Ryan kembali ke kamu Prill. Karna apa? Karna aku benci sama kamu. " aku sudah tidak bisa berkata apa- apa lagi. Jika mertuaku tidak memberitahu sekalipun, sudah ku tahu dia memang benci kepadaku.

"Itu aja yg ingin aku sampaikan. Aku harap kamu ngerti apa yg aku smapaikan tadi. Sila tinggalkan rumah ini dengan segera. Karna ini rumah Ryan dan Ayu. Dan kamu sudah tidak punya hak apa- apa lagi. " seperti memberi arahan utk menggantung diriku. Semuanya sudah berakhir. Dan aku tidak boleh berharap apa-apa lagi. Mama Rita tinggalkan aku bersama tangisan yg setia menemaniku saat ini.

H.A.C.K.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang