Transfer 20 [True God Slayer]

6.6K 440 16
                                    

Ruko dan Chiaki menyerang monster misterius itu dengan kamikiri-ryu, tapi monster itu berhasil menahan serangan mereka dengan dinding perisai tak terlihat.

Keduanya terkejut dan disaat yang sama tubuh mereka terpental ke belakang dengan kecepatan tinggi.

"Kuh...."

"Ruko-chan, kau baik baik saja."

Ruko mengangguk, disaat yang sama mereka mendarat di tanah dengan terseret ke belakang beberapa meter.

"Monster itu lebih kuat dari yang kita kira."

Monster itu menyerang dengan sinar yang keluar dari dahinya. Sinar itu menyebar ke segala arah seperti kembang api.

Chiaki menghindar dengan gerakan minimal, sementara itu Ruko menahan dengan salah satu skill perisai miliknya, [Water Wall]. Meskipun Chiaki cepat, tapi dia terkena salah satu serangan dan menyebabkan HP bar miliknya berkurang drastis. Sementara itu skill pertahanan Ruko tak cukup kuat sehingga Ruko harus membuat dinding baru.

Sebelum HP bar milik Chiaki habis dia langsung menggunakan Potion, disaat yang sama dia menggunakan skill [Enchant] untuk membantu Ruko.

Serangan tanpa henti membuat keduanya semakin terpojok.

(Jika seperti ini terus..)

"Ruko-chan, kita mundur."

"Unn.."

Ruko mengangguk, tapi mereka disibukan untuk bertahan dari serangan monster sehingga tak bisa banyak bergerak. Jika mereka mundur, yang pertama mereka lakukan adalah menghentikan serangan monster itu.

Di situasi yang gawat seperti itu, sebuah anak panah muncul dan berubah menjadi ratusan anak panah yang mengarah ke monster itu.

Monter itu menerima serangan telak dan HP bar berkurang, tapi hanya sedikit. Tak hanya anak panah, tak berapa lama kemudian ombak besar menghantam monster itu hingga terdorong membentur dinding bebatuan dengan keras. HP bar berkurang lagi.

"Jangan sakiti mereka, dasar monster jelek Divine Slayer, [Hell Blaze]"

Pedang raksasa berapi milik Flamia menebas monster itu, tapi hanya membuat monster itu terpental lebih jauh lagi dan menerima luka bakar.

Horizon dan Angela muncul di dekat Chiaki dan Ruko secara bersamaan, setelah itu mereka berdua memapah Chiaki dan Ruko.

"Kita pergi dari sini.."

Mereka lalu melompat dan pergi menjauh dari tempat itu. Mereka kembali menuju Castle of Blue Azure. Flamia menyusul mereka dari belakang dengan wajah marah terlihat di wajahnya.

"Ruko, Chiaki, kalian baik baik saja?"

Mereka tak menjawab, tapi mereka menujukkan ekspresi kelelahan. Melihat kondisi mereka, Flamia langsung menggertakkan giginya dengan kuat dan dia menggenggam Mistelltein lebih erat.

Angela langsung pucat pasi karena tahu apa yang terjadi dengan Flamia.

"Flamia-oneechan, tenanglah. Aku tahu perasaanmu, tapi kita harus mundur sekarang. Monster itu bukanlah monster yang bisa kita kalahan dengan mudah."

"KHHH..."

Flamia masih belum bisa meredam amarahnya, tapi ketika melihat Chiaki dan Ruko lagi, perlahan Flamia terlihat bisa menahan amarahnya.

"Maaf."

Untuk pertama kalinya Horizon tersenyum. Dia senang melihat perubahan yang terjadi kepada Flamia.

Mereka tiba di Castle of Blue Azure. Angela dan Horizon langsung meletakkan Chiaki dan Ruko di tanah, sementara Flamia masih melirik ke arah mereka berasal untuk berjaga jika monster itu mengikuti mereka.

Celestial Soul Online [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang