Enjoy and Vomments, guys!
***
"Woi! Tungguin gue dong, jalannya cepet-cepet amat," teriak Abi ke segerombol laki-laki yang berjalan didepannya, ia mencoba mengejar segerombol laki-laki itu alias teman-temannya.
"Apaan si, Bi. Lo ae yang jalannya lama kek nenek-nenek bunting," celetuk salah satu kawannya, Adi.
"Sialan lo, Di! Lagian ngapain si cepet-cepet amat lo pada ke kelasnya, nyantai aja keleus," balas Abi sambil berlari dan merapikan seragamnya.
"Brisik lo ah, udeh jalan aja kenapa," protes kawannya yang lain, Bimo.
"Eh, cepetan woy jalannya! Bu Ani udah masuk kelas tuh! Mampus deh kita," teriak kawannya yang lain, yang diketahui namanya adalah Ibnu.
"Eh, udah-udah cepetan ego! Bi, lama amat si ayo jalan cepetan dihukum ae lo," kata Adi sambil menarik tangan Abi dan masuk ke dalam kelas mereka.
***
*Aerin Reandra Goldieraldi's POV*
Samar-samar aku merasakan seseorang menggoyang-goyangkan badanku,
"Aes, bangun ayo. Kamu tuh makanya jangan tidur malem-malem susah kan bangunnya. Bunda itu ngelahirin manusia apa kebo sih?!"
Enggan membuka mata, aku hanya menggeliat-liatkan badanku lalu tertidur lagi.
"BANGUN, AERINNNN!!"
Mataku spontan terbuka saat aku mendengar Bunda meneriakan namaku keras ditelingaku.
Ah, Bunda!!!
"Ih, gausah terika-teriak gitu kenapa sih, Bun! Kan kuping Aes jadi sakit tau," protesku pada Bunda sambil mengelus-elus telinga kiriku.
"Yah, lagian! Kamu tu susah banget dibangunin! Makanya, jangan suka begadang nonton film sama Abang kenapa si, Es!? Abang si mending begadang pas pagi dibanguninnya gampang, lah kamu kek bangunin singa tau! Udah susah, pas udah bangun malah marah-marah. Udah sana mandi! Udah jam berapa ini kamu udah telat ke sekolah!!? Hari pertama sekolah lagi! Cepetan mandi, Aes!!" cecar Bunda sembari membuka gorden kamarku, membiarkan cahaya sang Matahari menyinari kamarku ini,
Aku terkekeh lalu memeluk Bunda, "iya-iya, Bun, maaf-maaf. Iya ini Aes mandi, makasih udah bangunin Aes ya, Bun."
"Yaudah sana, kalo udah selesai siap-siap langsung ke bawah. Sarapan sama Abang-abang kamu," kata Bunda dan ia pun berlalu keluar dari kamarku.
Ah, new school, I'm coming!
***
"Permisi, Bu," kataku sambil mengetuk pintu kelasku ini. Ya, bisa dibilang kelasku karena aku juga sudah resmi masuk sekolah ini dan masuk ke kelas ini. Yakan?
Seorang ibu guru yang kurasa berumur 35an ini menghampiriku, "oh, ya. Kamu anak barunya, ya? Ayo sini masuk," Ia menarikku masuk kedalam kelas.
"Anak-anak! Ayo semuanya diam dulu!" Ibu guru ini berteriak dan seketika kelas yang tadi terdengar agak ribut ini pun menjadi sunyi.
Tapi ga sesunyi hatiku....
Ih, apa deh, Es. F-O-K-U-S!
"Kenapa, Bu? Tugas 5 halamannya masih kurang? Duh, Ibu mah parah dah sadis amat si, Bu, ini udah 5 halaman. Soalnya sih boleh singkat, tapi susah banget dipecahin jawabannya kek perasaan Ibu sama saya, susah banget dipecahinnya, Bu," teriak lirih seorang laki-laki yang aku yakini seorang Bad Boy karena dari tampangnya dan sikapnya sudah kentara banget kalo dia tuh anak bandel dan genit. Sontak satu kelas ini pun meneriakkan kata "CIEEEEEE".
"Heh! Apa sih kamu tuh, Di! Ini tuh ada siswi baru kamu malah bertingkah seperti itu!" Kata ibu guru ini yang masih belum kuketahui namanya siapa.
"Ayo, silakan perkenalkan diri kamu."
"Oh, eh, iya Bu," aku mengangguk kikuk, "nama saya Aerin Reandra Goldieraldi. Biasa dipanggil Aerin atau biar lebih akrabnya, bisa dipanggil Aes. Saya murid pindahan dari SMA Genandra 110 Bandung. Saya harap, kita semua bisa berteman dengan baik."
Akupun menegeluarkan senyum terbaikku,
"Ada pin BB, ga? Atau ID Line gitu biar bisa temenan lebih baik gitu?" tanya laki-laki yang tadi menggoda ibu guru disampingku ini.
"Yeh, si Adi. Tadi lo ngejer Bu Ani eh sekarang ngejer anak baru. HUUUUU dasar playboy cap buntelan kentut lo," kata seorang laki-laki disampingnya,
"HUUUUUUUUUU ADI SHUE!!"
"WHOOOOO DASAR PLAYBOY CAP KUPU-KUPU!!"
Kupu-kupu?
Oh, kurasa kelas ini akan menjadi kelas yang sangat menarik.
Sangat menarik.
"Sudah-sudah. Bimo dan Adi, kalian tuh bisanya buat kelas berisik aja. Nah, Aerin, silahkan kamu duduk di sebelah Lila. Ibu harap kalian semua ini bisa membantu Aerin dalam ketinggalannya dipelajaran ini ya," kata Bu.....oh! Bu Ani ramah, guru pertama yang kuketahui namanya ini.
"Terima kasih, Bu," kataku tersenyum dan berlalu untuk duduk dibangkuku.
Ah, hari pertama disekolah baru.
Aku harap hari ini akan menjadi hari yang baik. Dan aku harap aku ngga akan digodain sama Adi cap kupu-kupu itu.
Amin, hft.
***
Hello, guys!
Sooooo, gue bikin cerita baru with a whole new genre krn gue suka nulis dan ive tried to write on wattpad several times but ceritanya engga ada yang baca he he. Mungkin krn genre bukunya fanfict, jd ga terlalu banyak yg baca dan respon vomments. And i decided to delete those stories a while ago.Gue juga sengaja bikin ceritanya ga baku-baku banget seperti my previous stories, biar ga pada bosen sama formal words gitu.
Don't forget to VOMMENTS, yaaa!
Thank you,
–Aurin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Running Low
Teen FictionI love my past, But, I want to be with my future. I love you, But I'm not sure. . . This is the story between him, me, and YOU.