chapter 8- ending

559 14 2
                                    

Hay all readerss..

Ini adalah ending dari cerita watashi..

Makasi buanyaaakkkk slama ini ud mau baca.. Klo ga kasi vote ug gpp.. ga comment uga gpp (T.T)..

Kalian udh baca n sdikit tertarik aja ma cerita saya, ud cukup banget bikin saya berbunga-bungaa (haiyaaaa  >.<)..

Saya masih amatiran jadi maklum ceritanya masih gaje n ga keren..

Di cerita selanjutnya saya akan berusaha buad lebih pro (HAHAHAHA) dan mengedit cerita2 saya.. karena saya tak pernah mengedit.. (:3)

Langsung aja... cek it outttttttttttttt !!

@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

Author POV

Rine masih terdiam di tempat menatap darah adik tirinya itu dengan blank. Rine kemudian memandang dinding tempat dia mendorong adiknya itu. Air mata Rine kembali berjatuhan. Hyogo masih dalam posisi jatuh dilantai sehabis di pukul oleh Ayah angkatnya pun tak menampakkan ekspresi apapun.

Waktu seperti tidak berjalan.

Rine mulai menjerit-jerit histeris sambil memukul-mukulkan kepalanya dengan kedua tangannya. Membuat hyogo sadar dari kediaman mereka sedari tadi dan segera memeluk kakaknya.

“kak.. jangan kak” hyogo mengelus rambut rine sambil berkaca-kaca.

“aq memang tak berguna.. orang macam apa aku ini! Aku tak pernah berpikir perbuatanku ini membuat aq jdi seorang pembunuh. Kemarin, mine yang mengucapkan itu, sekarang papa dan pandangan mama juga mengatakan begitu” Rine terisak-isak sambil memukul punggung hyogo.

“maapkan aq kak. Aq yang membuat kakak begini. Aq yang benci sama Mine, tp malah kakak ikud membenci dy juga. Aku tak pernah menghasut kakak untuk menjadi sepertiku, tp kakak malah mengikuti kelakukanku” Hyogo menunduk.

“aku hanya iri padanya. Dia tak pernah punya beban hidup sepertiku. Aku merasa nasibku tak adil karena aq harus mengalami ini”

“aku mengerti kak”

“apalagi saat kyu lebih menyukainya dan ingin membatalkan pertunangan. Sakit hati ini.. hyogo” rine mulai terisak isak kembali.

“kak..” hyogo mempererat pelukannya.

“tapi.. mine mengatakan dy merindukanku.. kenapa dy bisa merindukan orang yang jahad sepertiku. Aq tak pernah mengharapkan dy menyayangiku.. aku...”

“kakak menyanyanginya kan.” Sahut Hyogo

“ayo kita ke rumah sakit kak. kita liad kodisi mine” Hyogo melepas pelukannya dan tersenyum penuh derita.

Rine mengangguk.

@@@@@@@@@@@@@@@@@

Seorang dokter keluar dari kamar tidur mine.

“bagaimana keadaan putri kami, dok?” orangtua mine serta ichi segera mendatangi dokter tergesa-gesa.

“maapkan kami pak, bu. Kami telah berusaha semampu kami” dokter menunjukkan muka yang sedih.

“apa maksud anda?” Ichi membelakkan matanya.

“bagaimana jika kita ke ruangan saya. Saya akan jelaskan disana dgn tenang” dokter itu tersenyum dengan tulus.

Akhirnya Ichi dan Pak Matsu, ayah Mine, yang masuk ke dalam ruangan dokter karena dalam peraturan hanya diperbolehkan maximal 2 orang yang masuk ke dalam ruang dokter.

Watashi Wa Ikimasu (Aku Akan Pergi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang